Apa Itu Nisfu Syaban? Ini Jadwal, Keutamaan, dan Amalan yang Dianjurkan

Apa Itu Nisfu Syaban? Ini Jadwal, Keutamaan, dan Amalan yang Dianjurkan

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Minggu, 02 Feb 2025 15:18 WIB
A full moon is seen over a taksim mosque in istanbul.
Ilustrasi Nisfu Syaban. Foto: Getty Images/Abdulkadir ARSLAN
Jogja -

Sebagai seorang muslim, penting bagi kita untuk memahami apa itu Nisfu Syaban. Pasalnya, ini adalah waktu yang sangat istimewa dan kita dianjurkan untuk mengisinya dengan berbagai ibadah.

Tahun ini, kita memasuki bulan Syaban pada tanggal 31 Januari 2025 yang bertepatan dengan hari Jumat. Karena sudah memasuki bulan kedelapan dalam kalender Hijriah ini, maka kita perlu memastikan kapan Nisfu Syaban akan tiba.

Pada kesempatan kali ini, detikJogja akan membagikan penjelasan mengenai Nisfu Syaban, termasuk jadwal, keutamaan, hingga amalannya. Mari kita simak penjelasan lengkapnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Nisfu Syaban?

Dikutip dari buku Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab dan Syaban tulisan Dra Udji Asiyah MSi, nisfu memiliki arti 'pertengahan' dalam bahasa Arab. Sedangkan Syaban sendiri merupakan bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriah. Jadi, secara istilah Nisfu Syaban dapat diartikan sebagai pertengahan bulan Syaban.

Dilansir detikHikmah, bulan Syaban umumnya berlangsung selama 29 hingga 30 hari, bergantung pada posisi hilal pada hari ke-29. Jika bulan baru atau hilal tampak, maka Syaban berakhir dan kita masuk Ramadhan. Sebaliknya, ketika hilal tidak tampak, bulan Syaban pun digenapkan menjadi 30 hari. Oleh karena itu, Nisfu Syaban atau pertengahan Syaban adalah malam dan hari ke-15 dalam bulan tersebut.

ADVERTISEMENT

Jadwal Nisfu Syaban

Berdasarkan Kalender Hijriah Islam Indonesia yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, kita memasuki bulan Syaban pada Jumat, 31 Januari 2025. Pada kalender tersebut, tanggal 15 Syaban 1446 H bertepatan dengan hari Jumat 14 Februari 2025.

Namun, sebenarnya kita sudah masuk Nisfu Syaban pada Kamis 13 Februari 2025, setelah matahari terbenam. Ini sesuai dengan ketentuan kalender Hijriah itu sendiri yang merupakan kalender komariah atau bulan, sehingga pergantian harinya terjadi ketika matahari terbenam dan terbitnya bulan. Jadi, setelah waktu maghrib, kita sudah memasuki hari baru dalam penanggalan Islam.

Keutamaan Malam Nisfu Syaban

Menurut Dra Udji Asiyah MSi dalam buku Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab dan Syaban, Malam Nisfu Syaban adalah salah satu malam yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Berdasarkan berbagai hadits shahih, malam ini menjadi waktu yang penuh dengan rahmat dan pengampunan dari Allah SWT. Berikut adalah beberapa keistimewaannya:

1. Malam Pengampunan Dosa

Pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT mengampuni dosa seluruh hamba-Nya kecuali bagi mereka yang menyekutukan-Nya (musyrik) dan yang memiliki permusuhan serta kebencian dalam hati (musyahin).

Rasulullah SAW bersabda:
"Allah melihat kepada hamba-hamba-Nya pada malam Nisfu Syaban, maka Dia ampuni semua hamba-hamba-Nya kecuali musyrik (orang yang syirik) dan yang bermusuh (orang benci membenci)." (HR Ibn Hibban, Al-Bazzar, dan lain-lain. Al-Albani mensahihkan dalam Silsilah Al-Ahadith Al-Sahihah).

Hadits ini menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan ampunan secara luas, kecuali bagi dua golongan tersebut yang harus terlebih dahulu bertaubat agar mendapatkan rahmat-Nya.

2. Malam Turunnya Rahmat Allah SWT

Malam Nisfu Syaban juga merupakan waktu ketika rahmat Allah SWT mendekat kepada hamba-hamba-Nya dan mengampuni mereka yang memohon ampunan.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya (rahmat) Allah mendekat kepada hamba-Nya (di malam Nisfu Syaban), maka mengampuni orang yang meminta ampunan, kecuali pelacur dan penarik pajak." (HR Al-Thabrani dalam Al-Kabir dan Ibnu Adi dari Utsman bin Abi Al-'Ash. Syekh Al-Munawi berkata: "Perawinya tepercaya.").

Berdasarkan penggalan hadits di atas, kita tahu bahwa Allah SWT membuka pintu ampunan bagi mereka yang bersungguh-sungguh memohon ampun, kecuali bagi mereka yang terus melakukan dosa besar tanpa bertaubat.

3. Malam Ditetapkannya Takdir Tahunan

Beberapa ulama berpendapat bahwa pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT menetapkan takdir tahunan bagi manusia, seperti rezeki, kematian, dan kehidupan. Meskipun pendapat ini banyak dikaitkan dengan Lailatul Qadar, sebagian ulama berpegang pada dalil bahwa malam Nisfu Syaban juga memiliki keterkaitan dengan penulisan takdir.

Pendapat ini berdasarkan firman Allah SWT:
ΩΩΩŠΩ’Ω‡ΩŽΨ§ ΩŠΩΩΩ’Ψ±ΩŽΩ‚Ω كُلُّ Ψ§ΩŽΩ…Ω’Ψ±Ω Ψ­ΩŽΩƒΩΩŠΩ’Ω…ΩΫ™
Artinya: "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (QS Ad-Dukhan: 4)

Meskipun ayat ini lebih umumnya dihubungkan dengan Lailatul Qadar, sebagian ulama berpendapat bahwa malam Nisfu Syaban adalah momen awal sebelum penetapan takdir secara lebih rinci pada Lailatul Qadar.

4. Malam Dijauhkannya dari Azab

Allah SWT juga membebaskan banyak hamba-Nya dari azab pada malam ini, kecuali bagi mereka yang masih menyekutukan-Nya dan yang menyimpan kebencian dalam hati.

Rasulullah SAW bersabda:
"Pada malam pertengahan dari bulan Syaban, Allah akan mengampuni penduduk bumi, kecuali orang musyrik dan orang yang memiliki kebencian (permusuhan)." (HR Al-Baihaqi dari Abu Katsir bin Murrah Al-Hadirami, secara mursal. Dinyatakan sahih oleh Al-Albani).

Ini menunjukkan bahwa malam Nisfu Syaban adalah kesempatan besar untuk membersihkan hati dari segala permusuhan dan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia.

5. Malam Istimewa yang Diketahui oleh Para Sahabat dan Tabi'in

Para sahabat Nabi SAW dan generasi tabiin mengetahui keistimewaan malam Nisfu Syaban berdasarkan hadits-hadits shahih dari Rasulullah SAW. Ulama besar seperti Imam Al-Hafidz Ibnu Hajar juga mengakui keutamaan malam ini.

Rasulullah SAW bersabda:
"Rahmat Allah turun di malam Nisfu Syaban, maka Allah akan mengampuni semua orang kecuali orang yang di dalam hatinya ada kebencian kepada saudaranya dan orang yang menyekutukan Allah." (HR Daraquthni dalam As-Sunnah dan Ibnu Khuzaimah dalam At-Tauhid).

Hadits ini menjadi dalil kuat bahwa malam Nisfu Syaban adalah malam penuh berkah yang disaksikan oleh para sahabat dan ulama terdahulu.

Amalan yang Dianjurkan Saat Nisfu Syaban

Dikutip dari buku Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah karya Siti Zamratus Sa'adah serta Amalan Sepanjang Tahun karya Fadillah Ulfa, terdapat beberapa amalan yang dianjurkan saat Nisfu Syaban. Mari simak penjelasannya!

1. Menghidupkan Malam Nisfu Syaban dengan Ibadah

Seorang muslim dianjurkan untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan berbagai amalan seperti sholat malam, membaca Al-Quran, dan berzikir. Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa menghidupkan lima malam ini maka diwajibkan baginya masuk Surga: malam Tarwiyah, malam Arafah, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, serta malam Nisfu Syaban." (HR Al-Ashbihani dalam kitab At-Targhib)

2. Memperbanyak Doa dan Istighfar

Malam Nisfu Syaban adalah malam penuh pengampunan. Rasulullah SAW bersabda:

"Allah melihat kepada semua hamba-Nya di malam Nisfu Syaban, kemudian memberikan pengampunan kepada mereka semuanya kecuali kepada musyrik dan orang yang selalu mengajak kepada perselisihan." (HR An-Nasa'i dan Al-Baihaqi)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:

"Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata, 'Malam ini adalah malam Nisfu Syaban. Di malam ini Allah membebaskan hamba-Nya dari neraka sejumlah bulu domba Bani Kalb. Namun, Allah tidak akan melihat (tidak mengampuni) orang musyrik, orang yang bermusuhan, orang yang memutus silaturahmi, orang yang durhaka kepada orang tua, dan orang yang kecanduan minuman keras.'" (HR Al-Baihaqi)

3. Memperbanyak Sholat Sunnah

Walaupun tidak ada sholat khusus yang dianjurkan, memperbanyak sholat sunnah pada malam Nisfu Syaban sangat dianjurkan, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
"Jika datang malam Nisfu Syaban maka bangunkanlah malamnya (dengan ibadah) dan berpuasalah di siang harinya." (HR Ibnu Majah)

4. Memperbanyak Bacaan Al-Quran

Sebagaimana malam-malam istimewa lainnya, memperbanyak membaca Al-Quran di malam Nisfu Syaban merupakan salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

5. Berpuasa di Siang Hari Nisfu Syaban

Rasulullah SAW sangat menyukai puasa di bulan Syaban. Aisyah Ra berkata:
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa sebanyak puasanya di bulan Syaban. Rasulullah berpuasa di bulan Syaban sebulan penuh kurang sedikit." (HR Al-Baihaqi)

Dalam hadits lain disebutkan:
"Rasulullah tidak pernah berpuasa selama sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihatnya berpuasa di suatu bulan, sebanyak puasanya di bulan Syaban." (HR Al-Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud)

Dari Ali bin Abi Thalib Ra, Rasulullah SAW bersabda:

"Jika datang malam Nisfu Syaban maka bangunkanlah malamnya dan berpuasalah di siang harinya, sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman, 'Tiadakah orang yang meminta ampun, maka Aku akan memberinya ampunan? Tiadakah orang yang meminta rezeki, maka Aku akan memberinya rezeki? Tiadakah yang meminta, maka Aku akan memberinya?' Sampai terbitnya fajar." (HR Ibnu Majah)

Oleh karena itu, kita juga sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah pada Nisfu Syaban.

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu Nisfu Syaban, lengkap dengan jadwal, keutamaan, hingga amalannya. Semoga bermanfaat!




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads