PDAM Toya Wening Solo terpaksa menghentikan operasional Instalasi Pengolah Air (IPA) di Jurug dan Jebres. Penyebabnya, air Bengawan Solo yang menjadi bahan baku saat ini berwarna hitam diduga tercemar limbah ciu.
Pantauan detikJateng di IPA Jurug, Minggu (17/12/2023) siang, tampak air Bengawan Solo berwarna hitam. Sementara itu, tampak warna air berbeda di sekitar sumber sadapan, yang berfungsi untuk pengambilan air menuju intake.
Supervisor IPA Jurug dan IPA Jebres, Agung Susilo mengatakan, air Bengawan Solo yang tercemar ini telah membuat banyak ikan mati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini ikannya juga banyak yang mati," ungkapnya, Minggu (17/12).
Menurutnya, air Bengawan Solo pukul 11.00 WIB ini sudah mulai membaik dibandingkan tadi pagi, di mana air tampak hitam pekat seperti kopi.
Kondisi ini memaksa PDAM Toya Wening Solo menghentikan operasional IPA di Jurug dan Jebres.
"Jadi sudah satu minggu, ini kali ketiga kita menghentikan operasional. Karena Sungai Bengawan Solo yang kualitasnya sangat buruk, berwarna hitam. Itu semenjak dari tempuran Kali Samin dan Sungai Bengawan Solo," kata Humas PDAM Toya Wening Solo Bayu Tunggul saat dihubungi detikJateng, Minggu (17/12).
![]() |
Ia menduga, air Bengawan Solo tercemar limbah alkohol. Hal tersebut sudah berkali-kali terjadi.
"Ada dugaan itu limbah berwarna hitam dan berbau seperti alkohol. Kami mencurigai itu limbah dari usaha etanol," kata dia.
"Saya menduga 99% dari situ," sambungnya.
Diketahui, di sepanjang aliran Kali Samin yang merupakan anak Bengawan Solo terdapat sejumlah industri alkohol atau ciu.
Bayu memperkirakan, jika sampai siang ini kualitas air Sungai Bengawan Solo tidak kunjung membaik, IPA Jurug dan IPA Jebres akan berhenti beroperasional sampai waktu yang tidak ditentukan.
![]() |
Hal itu berdampak pada distribusi air PDAM di wilayah Mertoyudan, Solo Elok, Perum Permata, Bukit Cemara, Debegan, Kedung Tungkul, Sabrang Lor, Panggungrejo, Pucangsawit, Jagalan, Kampungsewu, dan Petoran.
"Kami tidak bisa memprediksi (sampai kapan), kalau dari Kali Samin masih mengeluarkan limbah ya masih nggak bisa," pungkasnya.
(rih/ahr)