Viral Sungai Menghitam Diduga Tercemar Lindi TPA Banyuroto Kulon Progo

Viral Sungai Menghitam Diduga Tercemar Lindi TPA Banyuroto Kulon Progo

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Rabu, 29 Jan 2025 15:03 WIB
Kondisi sungai yang tercemar di Dusun Gayam, Banyuroto, Nanggulan, Kulon Progo, Rabu (29/1/2025).
Kondisi sungai yang tercemar di Dusun Gayam, Banyuroto, Nanggulan, Kulon Progo, Rabu (29/1/2025). (Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja)
Kulon Progo -

Air sungai di Dusun Gayam, Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo, tiba-tiba tercemar dan berubah menjadi kehitaman. Kondisi ini membuat heboh masyarakat hingga viral di sosial media.

Dalam video terlihat sejumlah warga sedang mengecek kondisi air sungai yang sudah berubah warna jadi hitam serta terdapat banyak buih. Salah satu warga juga menunjukkan seekor ikan yang diduga mati akibat pencemaran tersebut.

Video yang menunjukkan kondisi sungai tercemar itu diunggah oleh akun Instagram @jejak_kulonprogo pada Selasa (28/1/2025) petang. Narasi yang beredar disebutkan jika pencemaran dipicu oleh lindi dari TPA Banyuroto.

"Alert! Spot Mancing Mimin Tercemar. Warga Banyuroto kembali mengeluhkan limbah atau cairan lindi dari TPA Banyuroto yang mencemari air anak Sungai Serang. Warga menunjukkan pencemaran merusak ekosistem terutama matinya ikan," tulis akun tersebut seperti dilihat detikJogja, Rabu (29/1/2025).

Hingga berita ini naik, video tersebut sudah ditonton lebih dari 40 ribu kali dan mendapat puluhan respon dari netizen.

Sementara itu dari pantauan di lokasi siang ini terlihat kondisi air sungai memang tercemar. Seperti halnya yang tergambar dalam video viral itu, air di sungai ini benar-benar berwarna hitam. Selain warna, bau air ini cukup menyengat, sekilas seperti bau sampah busuk.

Tokoh masyarakat Banyuroto, Bambang Nurcahyo membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia menyebut perubahan warna air ini diketahui warga pada Selasa kemarin sekitar pukul 14.00 WIB.

"Baru tahu pas ada warga mau ke sungai ini, tapi melihat airnya kok sudah kehitaman," ucapnya saat ditemui wartawan di lokasi, siang ini.

Bambang mengatakan perubahan air menjadi kehitaman sebelumnya sudah pernah terjadi dan ikut akibat dari lindi TPA Banyuroto yang berarak sekitar 500 meter dari lokasi ini. Lindi diduga muncul dari kebocoran pipa dan bak penampung pengolahan TPA Banyuroto.

Saat musim hujan bak itu kerap meluber hingga masuk ke sungai. "Jadi ini bukan karena banjir merubah warna, itu lindi dari TPA warnanya hitam. Kejadian kaya gini sudah sejak 2014 hingga sekarang, biasanya terjadi setiap musim hujan tiba. Namun, tahun 2025 pencemaran tergolong parah karena sudah merusak ekosistem sungai," ujarnya.

Bambang mengatakan pihaknya sudah melaporkan hal ini ke pengelola TPA Banyuroto. Diharapkan ada penanganan serius agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

"Kami sudah berusaha menyampaikan ke UPT, harapannya ada tindaklanjut," ucapnya.

Sementara itu warga Dusun Gayam, Marmo menyebut pencemaran ini sudah sering terjadi. Setiap tahun pencemaran semakin parah hingga mengganggu ekosistem sungai di dusun ini.

"Bahkan sungai sempat menghitam selama satu malam. Akibatnya ratusan ikan sungai mati mendadak," ujarnya.

Marmo pun berharap agar pengolahan sampah di TPA Banyuroto bisa dilakukan secara serius dan tidak menimbulkan pencemaran seperti ini. "Kalau kami tidak mempermasalahkan adanya TPA, tapi kami ingin pengelolaannya itu benar-benar yang baik agar tidak seperti ini," ucapnya.




(aku/dil)

Hide Ads