Banjir luapan Sungai Bengawan Solo dua hari terakhir menerjang wilayah bantaran di Bojonegoro bagian timur, tepatnya di sejumlah desa di Kecamatan Boureno. Salah satu desa yang terdampak paling parah adalah Desa Kalisari, yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Lamongan dan Tuban.
Data yang dihimpun dari pihak pemerintah desa setempat hingga Rabu (21/5/2025) siang, banjir telah merendam jalan poros desa sepanjang 6 kilometer dan jalan lingkungan sepanjang 3 kilometer. Selain itu, 420 rumah warga turut tergenang dengan ketinggian air di jalan mencapai 100 hingga 150 sentimeter.
"Jumlah rumah tergenang 420, ada pula fasum juga. Tinggi air menggenangi rumah 50 sampai 150 cm saat ini," tutur Kepala Desa Kalisari, Khotibul Umam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, banjir juga merendam 225 hektare lahan pertanian dengan ketinggian air di sawah mencapai 2 hingga 5 meter. Sejumlah fasilitas umum yang turut terdampak antara lain 1 masjid, 3 musala, 5 sekolah, kantor desa, hingga polindes.
Kades Umam menyebutkan, untuk sementara aktivitas warga di Desa Kalisari dilakukan menggunakan perahu. Beberapa warga juga telah mengungsi ke rumah kerabat yang tidak terdampak banjir.
"Ada yang ngungsi tapi masih di rumah saudara atau famili mereka yang tidak tergenang dalam rumahnya. Saat ini kondisi air naik terus," pungkas Kades Umam kepada detikJatim.
Sementara itu, pantauan detikJatim di sejumlah desa lain di Kecamatan Boureno, banjir juga merendam wilayah Desa Lebaksari, Tanggungan, dan Kadungrejo. Warga berharap debit air segera surut agar aktivitas bisa kembali normal.
(hil/hil)