Tinginya intensitas hujan dan kiriman air dari hulu membuat sejumlah wilayah di Lamongan terdampak banjir luapan Bengawan Solo. Tercatat, sejumlah rumah, fasilitas umum dan jalan desa tergenang luapan sungai terpanjang di Jawa ini.
Data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan menunjukkan, ada setidaknya 5 desa/kelurahan yang tersebar di 4 kecamatan yang terimbas luapan Bengawan Solo. Air meluber dan menggenangi sebagian rumah warga dan jalan poros desa.
"Banjir melanda 5 desa/kelurahan yang tersebar di 4 kecamatan yang terjadi akibat naiknya debit air karena curah hujan yang tinggi, ditambah juga kiriman air dari hulu Bengawan Solo," kata Sekretaris BPBD Lamongan, Gunawan kepada wartawan, Rabu (21/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah yang terdampak banjir, rinci Gunawan, antara lain Kelurahan Banaran dan Kelurahan Babat di Kecamatan Babat, Desa Plangwot di Kecamatan Laren, Desa Mertani di Kcamatan Karanggeneng dan Desa Jatirenggo yang ada di Kecamatan Glagah. Luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa itu mengakibatkan sekitar 26 rumah warga tergenang air dengan ketinggian yang bervariasi.
"Di Desa Plangwot, ada sebanyak 8 rumah dan satu fasilitas umum yang tergenang air setinggi 10 sampai 15 sentimeter," ujarnya.
Kemudian di Desa Mertani, lanjut Gunawan, ada sebanyak 2 rumah dan satu fasilitas umum yang tergenang air dengan ketinggian 15 sampai 20 sentimeter. Untuk di Desa Jatirenggo, Kecamatan Glagah, kurang lebih 1.500 meter jalan lingkungan terendam air dengan ketinggian 15 sampai 20 sentimeter.
"Di Desa Jatirenggo sendiri ada sebanyak 8 rumah warga yang tergenang air dengan ketinggian air genangan kisaran 10 cm," tuturnya.
Sementara, di Kecamatan Babat air menggenangi 200 meter jalan lingkungan dan 8 rumah warga Kelurahan Banaran, serta jalan lingkungan sepanjang 100 meter di Kelurahan Babat. Lurah Babat, Faris menuturkan, untuk menangani banjir di kawasan Babat sudah dilakukan upaya pemompaan serta pembangunan saluran air hingga normalisasi sungai.
"Kami sudah bersinergi dengan Pemerintah Kecamatan, DLH dan PU SDA, kami optimalkan untuk pembangunan saluran air dan peningkatan jalan. Dari PU SDA melakukan normalisasi Kali Konang sisi timur sampai dengan sekitaran Jalan Olahraga," pungkasnya.
(dpe/abq)