Polisi Ambil Sampel Air Diduga Tercemar Limbah Pertamina EP Sukowati

Polisi Ambil Sampel Air Diduga Tercemar Limbah Pertamina EP Sukowati

Ainur Rofiq - detikJatim
Minggu, 16 Feb 2025 14:26 WIB
Petugas reskrim ambil sampel air kali yg bercampur limbah.
Tim Reskrim meminta warga setempat mengambilkan sampel air irigasi yang diduga tercemar limbah Pertamina EP Sukowati. (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Bojonegoro -

Para petani pemilik sawah warga Ngampel, Kapas, Bojonegoro memprotes Pertamina EP Sukowati. Air irigasi yang mengalir ke sawah mereka diduga tercemar limbah solar dari perusahaan pengeboran minyak tersebut.

Atas laporan dari warga Satreskrim Porles Bojonegoro bergerak cepat menerjunkan tim untuk mengambil sampel air yang diduga terkontaminasi tersebut. Sampel air itu nanti akan dicek di laboratorium.

Kasatreskrim AKP Bayu Adjie Sudarmono menegaskan bahwa tim reskrim telah mengambil sampel untuk dilakukan uji laboratorium di DLH Privinsi Jatim dan Polda Jatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya kami cek lokasi ambil sampel air untuk dilabkan (dicek di laboroatorium) DLH dan lab Polda Jatim. Serta nanti akan kami lakukan klarifikasi pada masyarakat sekitar," kata AKP Bayu Adjie Sudarmono kepada detikJatim, Minggu ( 16/2/2025).

Genangan air sungai di irigasi yang diduga bercampur limbah solar itu sangat terlihat. Lokasi sungai irigasi itu berada di sebelah selatan pagar lokasi pengeboran Pertamina EP Sukowati.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, ada 2 pekerja yang terlihat mengambil tumpahan minyak yang mengambang di air irigasi tersebut kemudian dimasukkan ke dalam plastik hitam.

"Iya kemarin ada yang numpahkan, tapi nggak tahu dari vendor yang mana. Ini bisa dilihat dan dicium baunya solar," kata salah satu pekerja kepada detikJatim, di sekitar lokasi PEP Sukowati.

Terpantau ada belasan pohon pisang dan pepohonan lainnya di sekitar pagar terlihat layu dan mengering. Tanah di sekitar lokasi juga tampak penuh dengan bekas aliran limbah minyak yang terbuang ke saluran irigasi.

Pamuji, warga Ngampel yang menggarap sawah di pinggir kali yang tercemar, mengaku resah karena sudah beberapa kali mengeluhkan masalah ini ke pihak humas perusahaan, namun belum mendapat respons.

"Saya ini sudah beberapa kali ngasih tahu, mbok jangan buang limbah di sungai, sawah ini lho mati nanti tanamannya. Anda bisa lihat sendiri pohon-pohon di sebelah ini mati dan pohon pisang mulai kering. Irigasi ada kotoran minyak mengambang," ujar Pamuji di pinggir sawahnya, Sabtu (15/2/2025).

Senada dengan Pamuji, warga lain bernama Pakis juga mengaku tanaman padinya tumbuh tidak normal akibat limbah yang mengalir ke kali dan persawahan.

"Tanaman jadi tidak normal, karena tercemar limbah dan sudah beberapa kali terjadi," ucapnya.

Sementara itu, pihak Pertamina EP Sukowati menyatakan bahwa saat ini sedang melakukan pengecekan terkait dugaan pencemaran lingkungan yang menyebabkan keresahan petani.

"Lagi dicek sama teman-teman Enviro kita. Untuk hasilnya belum ada, masih dilakukan pengecekan di Pad B," tulis Humas Pertamina EP Sukowati, Zuhriansyah, melalui pesan WhatsApp.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro akan melakukan pengecekan. Hal itu diungkap Kepala DLH, Luluk Alfiah saat dikonfirmasi. Dia menuturkan akan berkoordinasi dengan staf yang membidangi dan segera melakukan pengecekan ke lokasi kejadian.

"Ya nanti DLH akan segera cek, dan saya kordinasi dulu dengan bagian yang membidangi," jawab Luluk Alfiah via pesan WhatsApp, Sabtu (15/2/2025).




(dpe/iwd)


Hide Ads