Sumur kuno yang diduga peninggalan abad 8-10 Masehi di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten, digali hingga kedalaman enam meter. Penggalian oleh warga itu menemukan beberapa benda, apa saja?
"Untuk pengerukan sumur sudah mencapai enam meter. Di dalamnya ditemukan tulang diduga gigi Warak semacam badak dan gigi kera," kata Ketua Pemuda RW 14 Dusun Kropakan, Pupun Prasetya kepada detikJateng saat dihubungi via telepon, Minggu (5/2/2023).
Pupun menjelaskan pengerukan sumur tersebut sementara baru mencapai kedalaman enam meter. Ditemukan struktur pasir di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di kedalaman enam meter kita berhenti dulu karena ada lapisan pasir. Dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) meminta dihentikan dulu, nanti akan diteliti lebih lanjut," terangnya.
Menurut Pupun, selain pasir dan diduga gigi binatang, warga masih menemukan manik-manik. Manik-manik itu ditemukan di sekitar sumur tersebut.
![]() |
"Untuk penemuan manik-manik masih di sekitar lokasi. Terakhir ditemukan sebanyak 18 biji," ungkapnya.
Pendamping warga dari Komunitas Pegiat Cagar Budaya (KPCB) Klaten, Hari Wahyudi menjelaskan penggalian sumur kedalaman enam meter ditemukan beberapa fosil diduga termasuk gigi monyet atau kera.
"Gigi geraham dan gigi taring binatang sejenis macaca atau monyet. Ditemukan kembali sebanyak manik kaca biru di lokasi yang sama, jumlah keseluruhan saat ini manik-manik biru menjadi 213 butir," jelas Hari kepada detikJateng saat dihubungi.
Selain itu ditemukan kowi atau alat untuk melebur logam pada masa lalu. Terbuat dari perunggu yang bentuknya mirip alat memasak irus.
"Ada dua buah kowi ditemukan, merupakan alat melebur logam (diduga) masa Mataram kuno. Terbuat dari bahan perunggu yang dibentuk menyerupai alat masak irus dan masih digunakan hingga sekarang untuk melebur perak," papar Hari.
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya....
Sebelumnya diberitakan, BRIN turun tangan mengecek temuan sumur kuno di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten. BRIN menyimpulkan ada kemiripan temuan dengan situs Liyangan, Temanggung.
"Ada kemiripan dengan di Liyangan (situs Liyangan, Temanggung). Banyak yang ditemukan sama dengan yang ditemukan di Liyangan," ungkap peneliti Pusat Riset Arkeologi Sejarah dan Pra Sejarah BRIN, Baskoro Daru Tjahjono kepada detikJateng, Senin (30/1).
Dijelaskan Baskoro, dirinya bersama dua peneliti sudah mengecek temuan sumur kuno di Dusun Kropakan. Termasuk struktur batu di timurnya.
"Kita mengecek sumur dan struktur di timurnya. Termasuk melihat benda-benda temuan yang dikumpulkan masyarakat," jelas Baskoro.
Dari pengecekan itu, lanjutnya, temuan itu diduga dari era Mataram kuno. Lokasi merupakan bekas perdusunan masa Mataram kuno.
"Lebih kepada bekas perdusunan atau permukiman Mataram kuno. Temuannya termasuk lengkap, ada sumur, gerabah, keramik, pipisan, manik-manik, dan lainnya," terangnya.