Kisah Sukiyah Berambut Gimbal di Semarang yang Kini Dirawat Adiknya

Kisah Sukiyah Berambut Gimbal di Semarang yang Kini Dirawat Adiknya

Ria Aldila Putri - detikJateng
Rabu, 18 Jan 2023 22:21 WIB
Rumah pemberian donatur yang ditinggali Sukiyah bersama keluarga adik kandungnya di di Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Rabu (18/1/2023).
Rumah pemberian donatur yang ditinggali Sukiyah bersama keluarga adik kandungnya di di Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Rabu (18/1/2023). Foto: Ria Aldila Putri/detikJateng
Semarang -

Masih ingat dengan Sukiyah, wanita tua yang dulu diberitakan berambut gimbal hingga menjadi sarang tikus? Sukiyah yang dulu hidup sebatang kara kini tinggal bersama adik kandungnya. Sukiyah kini tak kesepian lagi.

detikJateng menyambangi kediaman Sukiyah di Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Rabu (18/1/2023). Rumah bertembok batako itu masih beralas tanah.

Meski sederhana, rumah itu cukup rapi dan nyaman. Ada dua kamar cukup luas di dalamnya. Saat itu Sukiyah sedang tidur lelap di kasur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adik kandung Sukiyah, Kusno (43) mengatakan dia beserta istri dan dua orang anaknya tinggal bersama Sukiyah sejak setahun lalu, Sebelumnya Kusno tinggal di Banjarnegara.

"Saya itu sudah lama sekali enggak pulang, terus saya diberi kabar kakak saya kondisinya seperti ini. Saya akhirnya memutuskan untuk merawat kakak, saya ke Semarang dan menjemput kakak di panti jompo," kata Kusno.

ADVERTISEMENT

Kusno menganggap Sukiyah seperti orang tuanya. Sukiyah adalah satu-satunya keluarga kandung Kusno yang masih tersisa. Kedua orang tua Kusno dua kakak kandungnya telah meninggal dunia.

"Kami 4 bersaudara, yang nomor 1 dan 2 sudah meninggal. Ini bakti saya untuk menebus kesalahan karena saya belum sempat merawat orang tua hingga meninggal," ujar Kusno.

Kini segala kebutuhan dasar Sukiyah bergantung pada Kusno. Dari makan, minum, hingga mandi. Kusno mengaku tak kesulitan merawat Sukiyah. Dia juga kerap berbincang dengan kakaknya.

"Saya yang nyupain, mandiin, kadang nuntun kalau jalan. Kalau sama yang lain, bahkan istri saya, belum mau dipegang. Mbak bisa jalan, cuma harus dibopong dulu," imbuhnya.

Sukiyah menerima semua makanan pemberian Kusno. Ada yang paling digemari Sukiyah yaitu kerupuk dan rambak.

"Mbak nggak suka yang manis kaya roti, sukanya makanan yang gurih kayak kerupuk, rambak," imbuhnya.

Rumah Bantuan Dermawan

Kusno awalnya kaget saat mengetahui kondisi kakak perempuannya dahulu yang memprihatinkan sehingga menuai simpati dari banyak orang.

"Jujur saya kaget, karena lama sekali enggak pulang. Saya diberi tahu teman-teman di sini kalau kondisi kakak saya seperti itu. Saya kaget dan merasa sangat bersalah. Tapi nasi sudah menjadi bubur, sekarang saya yang akan merawat Mbak Sukiyah dengan baik," kata Kusno.

Rumah yang mereka tinggali sekarang merupakan bantuan dari para dermawan. Kusno juga diberi seekor sapi. Namun sapi itu mengalami kecelakaan dan terpaksa harus dijual.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Rumah ini dibantu dari para donatur. Diberi sapi 1 ekor, tapi kok ndilalah (tiba-tiba) waktu bikin kandang sapinya kepleset dan kakinya cacat. Saya jual laku Rp 4 juta," lanjutnya.

Saat itu Kusno sebenarnya berharap diberi modal untuk berjualan bakso saja ketimbang diberi sapi. Selama merantau dia bekerja sebagai pedagang bakso.

"Saya sekarang kerjanya penjual buah musiman. Kalau tidak sedang musim buah saya kerja apa saja yang saya bisa," ujar Kusno.

"Inginnya bisa jualan bakso lagi, supaya saya punya penghasilan tetap bisa menghidupi istri, anak, dan Mbak Sukiyah. Semoga nanti ada modal lagi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, kisah Sukiyah pernah menjadi sorotan pembaca detikcom. Wanita itu disebut tak mandi selama 27 tahun dan hidup sebatang kara.

Dikutip dari detikNews, wanita 50 tahun itu ditolong relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) bernama Ardian Kurniawan Santoso. Ardian tergerak menolong Sukiyah yang tinggal sebatang kara di Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang,.

Informasi yang diterima Ardian mulai dari kondisi Sukiyah yang menyeramkan hingga tak mau ditolong warga. Wanita itu mengalami kebutaan sejak usia 5 tahun dan lumpuh. Malang, ibunya pun meninggal sejak 2007 sehingga Sukiyah hidup sendiri di rumah tanpa penerangan lampu.



Hide Ads