Kisah Pemuda Zaman Rasulullah yang Mengaku Dajjal

Kisah Pemuda Zaman Rasulullah yang Mengaku Dajjal

Kristina - detikHikmah
Minggu, 05 Feb 2023 05:30 WIB
An Arab man is praying over sand dunes of Dubai, United Arab Emirates
Ilustrasi pemuda zaman Rasulullah SAW yang mengaku Dajjal. Foto: Getty Images/iStockphoto/GCShutter
Jakarta - Ada seorang pemuda Yahudi di zaman Rasulullah SAW yang selalu membicarakan hal gaib. Ia juga mengaku bahwa dirinya adalah Dajjal.

Kisah ini diceritakan Umar Sulaiman Al-Asyqar dalam Qashash Al Ghaib Fii Shahih Al Hadits an-Nabawi dengan bersandar pada hadits yang dikeluarkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya dari Ibnu Umar dalam Kitab Al-Jihad wa As-Siyar.

Diceritakan, pemuda masyhur tersebut bernama Ibnu Shayyad. Suatu ketika, berita keberadaan Ibnu Shayyad menyebar luas sampai ke telinga Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW bersama sebagian para sahabat di antaranya Umar bin Khaththab lantas pergi mencarinya. Beliau menemukan pemuda itu sedang berkumpul dengan beberapa kawannya di sebuah benteng di Madinah yang disebut-sebut milik bani Maghalah.

Ibnu Shayyad tidak menyadari kehadiran Rasulullah SAW bersama para sahabat di tempat itu. Beliau menepuk punggung di sekitar kedua pundak Ibnu Shayyad dengan tangan beliau.

Rasulullah SAW bertanya kepadanya, apakah dirinya beriman bahwa beliau sebagai utusan dari Rabb alam semesta? Maka, Ibnu Shayyad berkata kepada Rasulullah SAW, "Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan bagi orang-orang Arab."

Ibnu Shayyad hanya mengakui bahwa Rasulullah SAW diutus untuk orang-orang Arab saja, bukan seluruh alam semesta. Ia justru balik bertanya kepada Rasulullah SAW apakah beliau beriman kepada dirinya sebagai utusan yang datang dari Rabb alam semesta.

Rasulullah SAW mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya untuk mengujinya. Ibnu Shayyad mengatakan, "Aku melihat singgasana di atas air."

Maka, Rasulullah SAW bersabda kepadanya, "Engkau melihat singgasana iblis di atas laut, bagaimana pendapatmu?"

Ibnu Shayyad berkata, "Aku melihat dua orang jujur dan seorang dusta; atau dua orang dusta dan satu orang jujur."

Pendapat yang dilontarkan Ibnu Shayyad saat menjawab pertanyaan Rasulullah SAW rancu dan campur aduk antara kebenaran dan kedustaan. Rasulullah SAW pun bersabda kepadanya, "Urusanmu telah campur aduk."

Umar Sulaiman Al-Asyqar mengatakan, Ibnu Shayyad memiliki kepribadian yang kuat meskipun jelas dia penuh dengan kesesatan, kerancuan, dan kerusakan. Dia tidak merasa takut dengan kedatangan Rasulullah SAW dan sebagian para sahabat kepadanya. Dia juga tidak melarikan diri seperti halnya kawan-kawannya yang lain.

Selain itu, Ibnu Shayyad juga tidak ragu dan tidak takut sedikit pun saat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Rasulullah SAW.

Umar bin Khaththab sampai geram mendengar perkataan Ibnu Shayyad dan dalam riwayat Bukhari dikatakan, ia meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk menebas batang leher Ibnu Shayyad.

Sementara itu, mengenai apakah Ibnu Shayyad memang Dajjal, Nabi SAW bersabda, "Jika dia adalah Dajjal, maka engkau tidak akan mampu mengatasinya. Sedangkan jika dia bukan Dajjal, maka tidak ada baiknya bagimu untuk membunuhnya."

Kisah pemuda Yahudi yang mengaku sebagai Dajjal tersebut juga termaktub dalam Shahih Muslim dalam Kitab Al-Fitan wa Asyrath As-Sa'ah, Bab Dzikru Ibni Shayyad.

Simak Video "Polisi Selidiki Video Pemuda Dikeroyok Tanpa Ampun di Tangerang"
[Gambas:Video 20detik]
(kri/lus)