Kisah Seorang Mukmin yang Menemui Dajjal pada Akhir Zaman

Kisah Seorang Mukmin yang Menemui Dajjal pada Akhir Zaman

Rahma Harbani - detikHikmah
Sabtu, 28 Jan 2023 05:32 WIB
Kisah Ammar bin Yasir, Kesabaran yang Membawa Sekeluarga Masuk Surga
Ilustrasi seorang mukmin yang menemui dajjal Foto: Getty Images/GCShutter
Jakarta -

Pada akhir zaman kelak, satu riwayat hadits mengisahkan ada seorang mukmin yang dengan berani menghadapi sosok Dajjal dan bala tentaranya. Kisah ini diceritakan langsung oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya.

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim yang kemudian dikisahkan dari Abu Said Al Khudri RA. Abu Said mengutip cerita Rasulullah SAW yang dinukil dari dinukil dari Imam Abu Husain Muslim bin Hajjaj al Qusyairi An-Naisaburi dengan penerjemah Abu Ahsan bin Usman dalam Kitab Fitnah: Seri Mukhtashar Shahih Muslim.

Dikisahkan, saat Dajjal muncul pada akhir zaman kelak, ada seorang mukmin yang berniat datang menemui Dajjal. Seorang mukmin ini padahal berasal dari Madinah, tempat yang tidak akan bisa didatangi oleh Dajjal dan tempat yang dilindungi para malaikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang mukmin tersebut menemui Dajjal yang tengah singgah di sebuah padang gersang. Padang gersang tersebut terletak di dekat Madinah. Namun, pemuda itu kemudian dihadang oleh para bala tentara Dajjal.

Mereka berkata, "Mau ke mana kamu hai laki-laki mukmin?"

ADVERTISEMENT


Orang mukmin itu menjawab, "Saya ingin bertemu dengan Dajjal yang telah muncul ke dunia ini,"

Lalu, mereka bertanya lagi, "Apakah kamu tidak mempercayai Tuhan kami?" yang kemudian dijawab oleh pemuda mukmin itu dengan, "Sesungguhnya saya tidak pernah merasa ragu kepada Tuhan saya, yaitu Allah,"

Bala tentara Dajjal kemudian berkata, "Bunuhlah laki-laki ini!" Namun, sebagian dari mereka berkata pada sebagian yang lain, "Bukankah Tuhan kalian (Dajjal) telah melarang kalian untuk membunuh seseorang tanpa kehadiran dia di sini?"

Akhirnya, pasukan pengawal Dajjal itu pun membawa sang lelaki mukmin kepada Dajjal. Ketika laki-laki mukmin itu melihat Dajjal, hal pertama yang dilakukannya adalah mengingatkan sosok Dajjal yang pernah disebutkan dalam hadits-hadits Rasulullah SAW pada orang-orang yang berada di sana. Ia berkata, "Hai sekalian manusia, sesungguhnya ini adalah Dajjal yang pernah diceritakan Rasulullah SAW kepada kalian,"

Lalu, Dajjal akhirnya memerintahkan anak buahnya untuk membelenggu laki-laki itu. Setelah dibelenggu, Dajjal mulai berkata, "Hai anak buahku, siksalah laki-laki itu dan belahlah tubuhnya!"

Setelah disiksa sedemikian rupa sesuai dengan perintah Dajjal, Dajjal kembali bertanya pada laki-laki mukmin tersebut. Dajjal berkata, "Apakah kamu masih tidak mempercayaiku?"

Tanpa ragu, pemuda mukmin itu menjawab, "Saya semakin yakin bahwasanya kamu adalah Dajjal si pembohong besar,"

Setelah mendengar itu, Dajjal semakin marah dan memerintahkan anak buahnya untuk kembali menyiksa orang mukmin tersebut. Siksaannya lebih kejam dari yang ia perintahkan sebelumnya.

Lagi-lagi, Dajjal bertanya, "Apakah kamu akan mempercayaiku sebagai Tuhan?"

Kemudian, dijawab lagi pertanyaan Dajjal itu oleh orang mukmin tersebut, "Saya semakin yakin bahwasanya kamu ini adalah Dajjal sang pendusta,"

Lebih lanjut, orang mukmin itu kembali menantang Dajjal dengan mengutip hadits yang pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW bahwa Dajjal tidak akan bisa menyiksa orang lain lagi setelah kejadian tadi.

Dajjal pun memegang orang mukmin itu dan hendak menyembelih lehernya. Namun, tanpa diduga sebelumnya, tiba-tiba seluruh leher laki-laki itu tertutup oleh tembaga hingga Dajjal gagal merealisasikan niatnya.

Pada akhirnya, Dajjal melempar tubuh orang mukmin itu yang dikira orang-orang sekitar Dajjal akan dilemparkan ke neraka padahal Allah SWT menyiapkan surga untuknya.

Rasulullah SAW kemudian menutup kisah dalam hadits di atas dengan sabdanya, "Itulah orang yang paling agung kesaksiannya di sisi Allah, Tuhan semesta alam." (HR Muslim)

Mengutip Tim Gema Insani dalam buku Ensiklopedia Kiamat, sejatinya, hadits di atas menunjukkan bahwa senjata paling utama dalam menghadapi segala bentuk fitnah Dajjal pada akhir zaman kelak adalah penguasaan ilmu agama diiringi dengan iman yang kuat. Terbukti, pemuda dalam hadits tersebut adalah seorang penuntut ilmu agama karena sudah pernah mempelajari hadits mengenai peristiwa.




(dvs/erd)

Hide Ads