Setahun BPJPH Kawal Asta Cita Prabowo: 9,8 Juta Produk Kantongi Sertifikat Halal

Kepala BPJPH Babe Haikal — Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan atau Babe Haikal (Foto: Dok Humas BPJPH)

Jakarta -

Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan, mengungkap capaian Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Baru satu tahun berjalan, 9,8 juta Produk di Indonesia sudah mengantongi sertifikat halal.

"Capaian 9,8 juta produk bersertifikat halal dalam satu tahun ini menunjukkan bahwa kewajiban sertifikasi halal bukan sekadar kebijakan administratif, melainkan gerakan besar yang juga menggerakkan ekonomi umat dengan memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global," ungkap Haikal Hasan, dalam keterangan persnya di Jakarta, dikutip Kamis (23/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang akrab disapa Babe Haikal ini optimistis bahwa era regulasi wajib halal harus menjadi momentum kebangkitan ekonomi umat dan peningkatan daya saing produk halal Indonesia di pasar global.

Ia menjelaskan, peningkatan kesadaran pelaku usaha terhadap pentingnya 'tertib halal' atau kepatuhan atas regulasi jaminan produk halal menjadi faktor utama keberhasilan masif ini. Tidak hanya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), industri besar juga semakin aktif mensertifikasi produknya karena melihat nilai strategis halal sebagai standar global.

"Halal bukan hanya urusan agama, tapi juga simbol kualitas dan kesehatan yang diakui dunia. Negara-negara non-Muslim seperti Tiongkok, Brasil, dan Amerika Serikat justru menjadi produsen produk halal terbesar. Indonesia harus menjadikan halal sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional," imbuhnya.

Menurut Babe Haikal, dengan "tertib halal", Indonesia akan dapat memanfaatkan peluang ekonomi halal ini secara optimal. Babe Haikal juga tak lupa menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk peran sentral media massa, dalam menyukseskan implementasi kebijakan wajib halal.

"Saya mengimbau rekan-rekan media untuk menyampaikan informasi secara utuh dan berimbang. Isu halal bersifat sensitif, tetapi sangat strategis bagi pembangunan ekonomi nasional," pungkasnya.