Milad ke-35, ICMI Siap Berkolaborasi dalam Program MBG dan Ketahanan Pangan

Milad ke-35, ICMI Siap Berkolaborasi dalam Program MBG dan Ketahanan Pangan

Hanif Hawari - detikHikmah
Senin, 08 Des 2025 14:45 WIB
Milad ke-35, ICMI Siap Berkolaborasi dalam Program MBG dan Ketahanan Pangan
Ketua Umum ICMI, Arif Satria (Foto: Dok. ICMI)
Jakarta -

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menutup Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) dan Milad ke-35 dengan penegasan sikap yang kuat. Tahun 2026, harus menjadi tahun kolaborasi total untuk memperkuat ketahanan pangan, membangun SDM unggul, serta mendorong lompatan industri halal nasional.

Ketua Umum ICMI, Arif Satria, menilai seluruh elemen bangsa-pemerintah, akademisi, hingga sektor swasta-harus bersinergi menghadapi disrupsi dan tantangan pembangunan yang semakin kompleks.

"ICMI harus menjadi suluh peradaban, menguatkan nilai-nilai keberlanjutan, ilmu pengetahuan, dan kemanusiaan. Kita harus senantiasa bertransformasi dan memimpin inovasi, bukan hanya menginspirasi dengan kata-kata. Kita hadir untuk membangun solusi bagi bangsa di tengah disrupsi di berbagai sektor kehidupan," kata Arief dalam keterangan persnya, Senin (8/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Arif, isu ketahanan pangan tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia menegaskan bahwa pemenuhan gizi masyarakat, terutama anak dan kelompok rentan, merupakan fondasi pembangunan manusia.

ADVERTISEMENT

"Ketahanan pangan dan perbaikan gizi adalah fondasi pembangunan manusia. Terkait program MBG (Makan Bergizi Gratis) yang dijalankan pemerintah, ICMI akan memperkuat kontribusi pemikiran dan program nyata agar agenda tersebut benar-benar berdampak pada peningkatan kualitas SDM," ujarnya.

Arif menilai peningkatan kapasitas SDM harus dilakukan melalui pelatihan berkelanjutan, penguasaan teknologi, pemanfaatan riset, hingga penguatan literasi digital. ICMI juga menggandeng Recapital School untuk mempercepat inovasi pendidikan di berbagai daerah.

"Setiap kemajuan ekonomi masa depan akan bertumpu pada riset, inovasi, dan kekuatan human capital. Kolaborasi dengan semangat transformasi dan informasi penting sekali agar kita dapat mendorong pendidikan kita menjadi lebih maju dan berkualitas," tutur Arif.

Arif yang juga Kepala BRIN menyebut investasi terbesar sebuah bangsa justru berada pada pendidikan anak usia dini, bukan perguruan tinggi. ICMI pun telah memperluas jaringan sekolah Insan Cendekia sebagai model pendidikan berbasis karakter, riset, dan inovasi.

Dalam kesempatan tersebut Arif juga menegaskan bahwa Indonesia harus menjadi pemain utama industri halal global. ICMI membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya untuk memperkuat sektor halal, termasuk melalui pembangunan sekolah unggulan bersama Recapital.

"Ekonomi syariah adalah masa depan Indonesia. Industri halal adalah masa depan kita," tegasnya.




(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads