6 Tahapan Penting yang Dilewati Manusia setelah Kiamat

6 Tahapan Penting yang Dilewati Manusia setelah Kiamat

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 18 Jun 2025 13:32 WIB
Ilustrasi jembatan Shirathal mustaqim
Ilustrasi jembatan Shiratal Mustaqim (Foto: Getty Images/iStockphoto/homeworks255)
Jakarta -

Bagi setiap muslim, iman kepada hari kiamat adalah salah satu rukun iman yang tak terpisahkan. Kita meyakini bahwa suatu saat nanti, seluruh alam semesta akan hancur lebur.

Namun, tahukah Anda bahwa kehancuran dunia bukanlah akhir dari segalanya? Perjalanan spiritual manusia justru berlanjut setelah kiamat. Melewati serangkaian tahapan krusial untuk mempertanggungjawabkan setiap perbuatan di dunia.

Artikel ini akan membahas secara rinci 6 tahapan perjalanan manusia setelah hari kiamat yang wajib kita ketahui. Memahami tahapan ini akan semakin memperkuat keimanan kita dan memotivasi kita untuk senantiasa berbuat kebaikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memahami Perjalanan Roh Sejak Awal

Sebelum kita membahas tahapan setelah kiamat, penting untuk sedikit menyinggung perjalanan roh manusia. Menurut Rizem Aizid dalam bukunya Kekalkah Kita di Alam Akhirat?, manusia pada awalnya berada di alam ruh. Kemudian, Allah SWT menempatkan ruh tersebut ke dalam rahim ibu, lalu janin lahir ke alam dunia.

Dari alam dunia, manusia akan mengalami kematian dan memasuki alam barzah atau*alam kubur. Di sinilah manusia menanti datangnya hari kiamat. Lantas, apa yang terjadi setelah hari kiamat tiba?

ADVERTISEMENT

6 Tahapan setelah Kiamat

Setelah kehancuran total di hari kiamat, manusia akan melalui enam tahapan penting yang akan menentukan nasibnya. Masih dikutip dari buku yang sama, berikut tahapan perjalanan manusia setelah meninggal dunia.

1. Yaumul Ba'ats (Hari Kebangkitan)

Ini adalah tahapan pertama. Seluruh manusia yang telah meninggal, dari awal penciptaan hingga yang terakhir, akan dibangkitkan kembali. Proses kebangkitan ini terjadi setelah Malaikat Israfil meniup sangkakala untuk kedua kalinya.

Allah SWT berfirman dalam Surat Yasin ayat 51:

وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ

Arab latin: Wa nufikha fiṣ-ṣụri fa iżā hum minal-ajdāṡi ilā rabbihim yansilụn

Artinya: "Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka." (QS. Yasin: 51)

2. Yaumul Mahsyar (Hari Berkumpulnya Seluruh Manusia)

Usai dibangkitkan, semua manusia, mulai dari Nabi Adam hingga umat akhir zaman, akan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Di sinilah setiap individu akan menerima catatan amal mereka secara terperinci, tanpa ada yang terlewat.

Allah SWT akan mengadili setiap manusia dengan seadil-adilnya, sebagaimana disebutkan dalam QS. Az-Zumar ayat 69:

وَأَشْرَقَتِ ٱلْأَرْضُ بِنُورِ رَبِّهَا وَوُضِعَ ٱلْكِتَٰبُ وَجِا۟ىٓءَ بِٱلنَّبِيِّۦنَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَقُضِىَ بَيْنَهُم بِٱلْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

Arab latin: Wa asyraqatil-arḍu binụri rabbihā wa wuḍi'al-kitābu wajī`a bin-nabiyyīna wasy-syuhadā`i wa quḍiya bainahum bil-ḥaqqi wa hum lā yuẓlamụn

"Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan." (QS. Az-Zumar: 69)

Kondisi di Padang Mahsyar sangatlah padat, bahkan digambarkan dalam QS. Al-Qiyamah ayat 29-30 bahwa betis kanan dan kiri akan bertaut rapat karena saking berdesakannya. Manusia akan dikumpulkan tanpa selembar kain, tanpa alas kaki, dan tanpa khitan, seperti saat pertama kali dilahirkan.

وَٱلْتَفَّتِ ٱلسَّاقُ بِٱلسَّاقِ. إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ ٱلْمَسَاقُ

Arab latin: Waltaffatis-saqu bis-saq(i). Ila rabbika yauma'izinil-masaq(u).

Artinya: "Dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan), kepada Tuhanmulah pada hari itu (manusia) digiring." (QS Al-Qiyamah: 29-30).

3. Yaumul Hisab (Hari Perhitungan)

Setelah menerima catatan amal, manusia akan ditunjukkan semua perbuatan mereka selama hidup di dunia. Umat Nabi Muhammad SAW adalah umat pertama yang dihisab, dan amal salat menjadi yang pertama kali diperhitungkan.

Pada Yaumul Hisab, seluruh anggota tubuh juga akan ikut bersaksi, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nur ayat 24:

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Arab latin: Yauma tasy-hadu 'alaihim alsinatuhum wa aidīhim wa arjuluhum bimā kānụ ya'malụn

Artinya: "Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS. An-Nur: 24)

4. Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Pada tahapan ini, seluruh amalan manusia, baik yang terkecil maupun terbesar, akan ditimbang tanpa luput sedikitpun. Jika timbangan amal kebaikan lebih berat, maka kebahagiaanlah yang akan diraih. Sebaliknya, bagi mereka yang banyak melanggar ketentuan Allah, kesengsaraan menanti.

Hal ini dijelaskan dalam QS. Al-Anbiya ayat 47:

وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا ۖ وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَ

Arab latin: Wa naḍa'ul-mawāzīnal-qisṭa liyaumil-qiyāmati fa lā tuẓlamu nafsun syai`ā, wa ing kāna miṡqāla ḥabbatim min khardalin atainā bihā, wa kafā binā ḥāsibīn

Artinya: "Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan." (QS. Al-Anbiya: 47)

5. Yaumul Sirat (Hari Melewati Jembatan)

Yaumul Sirat adalah tahapan di mana manusia akan melewati sebuah jembatan yang akan mengantarkan mereka ke surga atau neraka, sebagaimana dikutip dari buku Konsep Mayoritas Ahlussunnah wal Jamaah karya Idik Saeful Bahri, SH, MH. Jembatan ini, yang dikenal sebagai Shiratal Mustaqim, digambarkan sangat halus dan tajam.

Dalam QS. Maryam ayat 71, disebutkan:

وَاِنْ مِّنْكُمْ اِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلٰى رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا ۚ

Arab latin: Wa im minkum illā wāriduhā, kāna 'alā rabbika ḥatmam maqḍiyyā(n).

Artinya: "Tidak ada seorang pun di antaramu yang tidak melewatinya (sirat di atas neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah ketentuan yang sudah ditetapkan." (QS. Maryam: 71)

Rasulullah SAW juga menggambarkan jembatan ini, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Sa'id al-Khudriy:

بَلَغَنِي أَنَّ الْجِسْرَ أَدَقُّ مِنَ الشَّعْرَةِ وَ أَحَدُّ مِنَ السَّيْفِ

Artinya: "Aku diberitahu bahwa jembatan itu lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang." (HR Muslim).

6. Yaumul Jaza (Hari Pembalasan)

Ini adalah tahapan terakhir, di mana manusia akan menerima balasan atas segala amal perbuatannya selama hidup di dunia. Balasan ini diberikan secara adil dan sesuai dengan porsi amalnya, tanpa ada yang terlewat. Hasilnya, manusia akan ditempatkan di surga atau neraka.

QS. Al-Jasiyah ayat 28 menjelaskan:

وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً ۚ كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰٓ إِلَىٰ كِتَٰبِهَا ٱلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Arab latin: Wa tarā kulla ummatin jāṡiyah, kullu ummatin tud'ā ilā kitābihā, al-yauma tujzauna mā kuntum ta'malụn

Artinya: "Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Al-Jatsiyah: 28)

Demikianlah 6 tahapan penting yang akan dilalui manusia setelah kiamat, mulai dari hari kebangkitan hingga hari pembalasan yang akan menentukan tempat kita di akhirat. Semoga dengan memahami tahapan-tahapan ini, kita termotivasi untuk senantiasa meningkatkan iman dan amal sholeh, sehingga kelak dapat menjadi hamba yang beruntung dan memasuki surga-Nya.




(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads