Dalil Al-Qur'an dan hadits beramal saleh menegaskan bahwa manusia diperintahkan mengerjakan amal perbuatan baik selama hidup di dunia. Amal saleh ini nantinya yang akan menentukan tempat tinggal kita di akhirat kelak.
Dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 69, Allah SWT berfirman tentang perintah taat kepada-Nya dan kepada rasul. Ayat ini sekaligus menegaskan perintah tentang orang saleh.
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّۦنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُو۟لَٰٓئِكَ رَفِيقًا
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
Mengutip buku Be Excellent Menjadi Pribadi Terpuji karya H. Ahmad Yani, beramal saleh menjadi sebuah keharusan yang harus diwujudkan oleh setiap mukmin. Amal saleh merupakan bekal di dunia yang nantinya dibawa untuk bisa berjumpa dengan Allah SWT dalam kehidupan akhirat kelak.
Selain surat An Nisa ayat 69, banyak dalil yang menjelaskan perintah beramal saleh bagi orang-orang yang mengaku beriman. Bahkan kerap disebutkan bahwa iman dirangkai dengan penyebutan amal saleh.
Dengan demikian, iman dan amal saleh seolah seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dan tidak boleh dipisahkan.
Iman harus dibuktikan dengan amal saleh dan amal saleh pun harus didasari dengan iman. Setiap perbuatan muslim bisa bernilai amal saleh apabila memenuhi tiga kriteria yakni, pertama harus diniatkan ikhlas karena Allah SWT. Kedua, harus dilakukan dengan benar sebagaimana telah ditentukan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Ketiga, tujuannya adalah untuk mencari ridha Allah SWT sehingga akan memberikan manfaat yang besar dan terhindari dari kerusakan.
Dalil Amal Saleh
Perbuatan amal saleh dan keutamaannya telah dijelaskan dalam banyak dalil melalui Al-Qur'an dan hadits.
1. Surat Al-Baqarah Ayat 25
وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا۟ مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوا۟ هَٰذَا ٱلَّذِى رُزِقْنَا مِن قَبْلُ ۖ وَأُتُوا۟ بِهِۦ مُتَشَٰبِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَآ أَزْوَٰجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Artinya: Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan beramal saleh, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.
2. Surat Al-Kahfi Ayat 107
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّٰتُ ٱلْفِرْدَوْسِ نُزُلًا
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal.
3. Hadits Panjang Umur dan Berbuat Baik
Mengutip buku Fikih Sunnah - Jilid 2 oleh Sayyid Sabiq, Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan orang yang panjang umur dan dipergunakan untuk beramal saleh. Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari ayahnya, bahwasanya seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah SAW, siapakah orang yang paling baik?" Rasulullah SAW menjawab, "Yaitu orang yang panjang usianya dan baik amal perbuatannya."
Kemudian lelaki tersebut bertanya lagi, "Siapakah manusia paling buruk?" Rasulullah SAW menjawab, "Yaitu orang yang panjang usianya dan buruk amal perbuatannya." (HR Ahmad dan Tirmidzi)
Dalam hadits lain dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Apakah kalian berkenan jika aku tunjukkan orang yang paling baik di antara kalian?" Para sahabat menjawab, "Iya, wahai Rasulullah." Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang paling panjang usianya dan yang paling baik amal perbuatannya." (HR Ahmad)
4. Amal Saleh Tanda Kematian Husnul Khatimah
Imam Ahmad, Tirmidzi, Hakim dan Ibnu Hibban meriwayatkan dari Anas RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Jika Allah menghendaki kebaikan kepada seorang hamba, maka Allah SWT akan memberi jalan kemudahan untuk melakukan sesuatu?" Beliau ditanya, "Bagaimana ia mendapatkan jalan kemudahan tersebut?" Rasulullah SAW menjawab, "Allah memberi pertolongan kepadanya untuk melakukan amal saleh sebelum kematiannya. Setelah itu, Allah SWT mencabut nyawanya." (HR Ahmad)
5. Berbaik Sangka kepada Allah SWT
Imam Muslim meriwayatkan dalam sebuah hadits yang berasal dari Jabir RA. Ia berkata, tiga hari sebelum Rasulullah SAW wafat, aku mendengar beliau bersabda, "Janganlah salah seorang dari kalian meninggal dunia kecuali ia dalam keadaan berprasangka baik kepada Allah SWT." (HR Muslim)
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026