- Ayat Al-Qur'an tentang Peran Penting Ayah 1. Surah Al-Baqarah Ayat 187 2. Surah Al-Baqarah Ayat 233 3. Surah Hud Ayat 42-43 4. Surah Yusuf Ayat 86 5. Surah Maryam Ayat 3-6 6. Surah Thaha Ayat 132 7. Surah Al-Anbiya' Ayat 73-74 8. Surah Asy-Syu'ara Ayat 214-215 9. Surah Luqman Ayat 13 10. Surah At-Tahrim Ayat 6
Ayah adalah sosok yang berperan penting dalam keluarga. Terdapat ayat Al-Qur'an tentang peran penting ayah yang menekankan betapa besar tanggung jawab seorang ayah dalam membimbing keluarganya, mengasuh, dan mendidik anak-anaknya.
Sebagai kepala keluarga, ayah bukan hanya pencari nafkah untuk keluarga, tetapi juga teladan yang harus mengajarkan nilai-nilai agama dan akhlak mulia kepada anak-anaknya. Dalam Al-Qur'an, ada banyak ayat yang mengisahkan peran ayah dalam keluarga, termasuk bagaimana Nabi Ibrahim AS mengajarkan keimanan kepada anaknya, atau bagaimana Luqman memberikan nasihat bijak kepada putranya.
Baca juga: Bagaimana Kedudukan Anak Angkat dalam Islam? |
Ayat Al-Qur'an tentang Peran Penting Ayah
Terdapat beberapa ayat yang memberikan panduan tentang bagaimana seorang ayah seharusnya membimbing dan memberikan nasihat kepada keluarga dan anak-anaknya. Berikut ini adalah penjelasan ayat-ayat Al-Qur'an yang menyoroti peran ayah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Surah Al-Baqarah Ayat 187
اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ
Artinya: "Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu. Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka, janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa."
Dikutip dari buku Reaktualisasi Nilai-Nilai Dakwah Orang Tua Terhadap Anaknya Dalam Al-Qur'an di Era Postmodernisme karya Tas'an Bisri Al-Jefry, kalimat "hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna" dalam ayat tersebut maknanya suami dan istri dalam rumah tangga saling melengkapi dan bekerja sama. Keduanya harus berperan aktif dalam membangun keluarga yang harmonis, sehingga tercipta suasana penuh cinta dan kasih sayang (mawaddah wa rahmah).
2. Surah Al-Baqarah Ayat 233
۞ وَالْوٰلِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ ۢبِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗوَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Artinya: "Ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Kewajiban ayah menanggung makan dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani, kecuali sesuai dengan kemampuannya. Janganlah seorang ibu dibuat menderita karena anaknya dan jangan pula ayahnya dibuat menderita karena anaknya. Ahli waris pun seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) berdasarkan persetujuan dan musyawarah antara keduanya, tidak ada dosa atas keduanya. Apabila kamu ingin menyusukan anakmu (kepada orang lain), tidak ada dosa bagimu jika kamu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
Berdasarkan Tafsir Al-Azhar Jilid 1 karya Buya Hamka, peran penting seorang ayah dalam keluarga dan anak sangat ditekankan, terutama dalam hal tanggung jawab finansial dan emosional. Ayat ini menegaskan bahwa seorang ayah memiliki kewajiban mutlak untuk membiayai istri dan anak-anaknya, khususnya dalam masa pengasuhan, seperti saat anak masih menyusu. Bahkan, jika terjadi perceraian, tanggung jawab ini tidak berhenti. Ayah tetap harus mencukupi kebutuhan anaknya, baik dalam bentuk biaya hidup maupun pakaian, sesuai dengan kemampuan finansialnya.
3. Surah Hud Ayat 42-43
وَهِيَ تَجْرِيْ بِهِمْ فِيْ مَوْجٍ كَالْجِبَالِۗ وَنَادٰى نُوْحُ ِۨابْنَهٗ وَكَانَ فِيْ مَعْزِلٍ يّٰبُنَيَّ ارْكَبْ مَّعَنَا وَلَا تَكُنْ مَّعَ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya: "Bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung-gunung. Nuh memanggil anaknya, sedang dia (anak itu) berada di tempat (yang jauh) terpencil, "Wahai anakku, naiklah (ke bahtera) bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang kafir."
قَالَ سَاٰوِيْٓ اِلٰى جَبَلٍ يَّعْصِمُنِيْ مِنَ الْمَاۤءِ ۗقَالَ لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ اِلَّا مَنْ رَّحِمَ ۚوَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِيْنَ
Artinya: "Dia (anaknya) menjawab, "Aku akan berlindung ke gunung yang dapat menyelamatkanku dari air (bah)." (Nuh) berkata, "Tidak ada penyelamat pada hari ini dari ketetapan Allah kecuali siapa yang dirahmati oleh-Nya." Gelombang menjadi penghalang antara keduanya, maka jadilah dia (anak itu) termasuk orang-orang yang ditenggelamkan."
Dikutip dari sumber sebelumnya, peran seorang ayah dalam keluarga terlihat sangat jelas melalui kisah Nabi Nuh AS yang berusaha keras menyelamatkan anaknya dari hukuman Allah SWT berupa banjir besar. Ayat ini menggambarkan betapa besar kasih sayang seorang ayah yang ingin melindungi anaknya dari kebinasaan, bahkan ketika peringatan telah diberikan berulang kali oleh Allah SWT. Nabi Nuh AS, meskipun mengetahui hukuman yang akan datang, tetap mencoba untuk menyelamatkan anaknya yang enggan menaati perintah Allah SWT dan memilih untuk mencari keselamatan dengan caranya sendiri.
4. Surah Yusuf Ayat 86
قَالَ اِنَّمَآ اَشْكُوْا بَثِّيْ وَحُزْنِيْٓ اِلَى اللّٰهِ وَاَعْلَمُ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Artinya: "Dia (Ya'qub) menjawab, "Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui."
Berdasarkan Tafsir Al-Azhar, ayat ini mengisahkan Nabi Ya'qub AS yang merasakan kesedihan mendalam setelah kehilangan putranya, Nabi Yusuf AS. Meskipun begitu, Nabi Ya'qub AS tetap bersandar hanya kepada Allah SWT dalam menanggung kesedihannya, tanpa mengeluh kepada manusia.
5. Surah Maryam Ayat 3-6
اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَاۤءً خَفِيًّا ٣ قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا ٤ وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّا ۙ ٥ يَّرِثُنِيْ وَيَرِثُ مِنْ اٰلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا ٦
Artinya: "(yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lirih. Dia (Zakaria) berkata, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah, kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku tidak pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, wahai Tuhanku." Sesungguhnya aku khawatir terhadap keluargaku sepeninggalku, sedangkan istriku adalah seorang yang mandul. Anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu. Seorang anak) yang akan mewarisi aku dan keluarga Ya'qub serta jadikanlah dia, wahai Tuhanku, seorang yang diridai."
Berdasarkan Tafsir Al-Azhar, peran ayah sebagaimana disebutkan dalam surah Maryam ayat 3-6 digambarkan melalui kisah Nabi Zakariya AS. Dalam ayat ini, Nabi Zakariya AS, yang sudah berusia lanjut dan tubuhnya melemah, memohon kepada Allah SWT agar diberikan keturunan yang dapat melanjutkan tugasnya dalam membimbing umat. Meskipun ia menyadari bahwa usia dan kondisi istrinya yang mandul membuat harapannya tampak sulit, Nabi Zakariya AS tetap memanjatkan doa dengan penuh keyakinan.
6. Surah Thaha Ayat 132
وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى
Artinya: "Perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan bersabarlah dengan sungguh-sungguh dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Kesudahan (yang baik di dunia dan akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa."
Berdasarkan Tafsir Al-Azhar pada surah Thaha ayat 132, peran penting seorang ayah dalam keluarga sangat ditekankan, khususnya dalam memimpin keluarganya untuk melaksanakan ibadah, seperti shalat. Ayat ini memerintahkan Rasulullah SAW untuk memerintahkan keluarganya agar senantiasa mendirikan shalat dengan tekun dan tidak lalai.
7. Surah Al-Anbiya' Ayat 73-74
وَجَعَلْنٰهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا وَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرٰتِ وَاِقَامَ الصَّلٰوةِ وَاِيْتَاۤءَ الزَّكٰوةِۚ وَكَانُوْا لَنَا عٰبِدِيْنَ ۙ
73. Artinya: "Kami menjadikan mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk atas perintah Kami dan Kami mewahyukan kepada mereka (perintah) berbuat kebaikan, menegakkan salat, dan menunaikan zakat, serta hanya kepada Kami mereka menyembah."
وَلُوْطًا اٰتَيْنٰهُ حُكْمًا وَّعِلْمًا وَّنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْقَرْيَةِ الَّتِيْ كَانَتْ تَّعْمَلُ الْخَبٰۤىِٕثَ ۗاِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمَ سَوْءٍ فٰسِقِيْنَۙ
73. Artinya: "Kepada Lut, Kami menganugerahkan hikmah serta ilmu dan Kami menyelamatkannya dari (azab yang telah menimpa penduduk) negeri (Sodom) yang melakukan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik."
Berdasarkan Tafsir Al-Azhar surah Al-Anbiya' ayat 73-74, peran penting seorang ayah dalam keluarga sangat ditekankan sebagai pemimpin yang memberikan teladan dalam menjalankan perintah Allah SWT. Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan bagaimana Ibrahim AS dan keturunannya dijadikan imam-imam yang memimpin umat mereka dengan perintah Allah SWT. Peran tersebut tidak hanya memimpin secara fisik, tetapi juga sebagai teladan dalam perbuatan-perbuatan baik yang akan diikuti oleh umat.
8. Surah Asy-Syu'ara Ayat 214-215
وَاَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الْاَقْرَبِيْنَ ۙ ٢١٤ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ ۚ ٢١٥
Artinya: "Berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat. Rendahkanlah hatimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang mukmin."
Menurut Tafsir Al-Qur'an Kemenag RI surah Asy-Syu'ara ayat 214-215, peran penting seorang ayah dalam keluarga sangat berkaitan dengan tanggung jawab dalam memberikan bimbingan spiritual kepada keluarganya, terutama dalam menjaga mereka dari syirik atau perbuatan yang menduakan Allah SWT. Ayat ini mengajarkan bahwa keluarga adalah lingkaran pertama dalam dakwah, dan sebagai pemimpin keluarga, seorang ayah harus menjadikan keluarganya prioritas dalam hal keimanan dan ibadah.
9. Surah Luqman Ayat 13
وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ
Artinya: "(Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, "Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar."
Peran penting ayah menurut surah Luqman ayat 13 dijelaskan melalui kisah Luqman. Berdasarkan Tafsir Al-Qur'an Kemenag RI, dalam ayat tersebut, Luqman memberikan nasihat berharga kepada anaknya. Luqman melarang putranya untuk menyekutukan Allah SWT, karena syirik adalah dosa terbesar yang tidak dapat diampuni oleh Allah SWT.
10. Surah At-Tahrim Ayat 6
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
Berdasarkan Tafsir Al-Qur'an Kemenag RI, surah At-Tahrim ayat 6 menjelaskan peran penting seorang ayah dalam keluarga terletak pada tanggung jawabnya untuk menjaga keluarganya dari siksa neraka. Ayat ini menekankan bahwa orang-orang yang beriman diperintahkan untuk melindungi diri mereka dan keluarganya dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan batu. Ini menunjukkan bahwa seorang ayah harus memastikan bahwa keluarganya mematuhi dan taat kepada perintah Allah SWT.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Solusi Dua Negara Israel-Palestina, Tanpa Hamas
142 Negara PBB Setuju Palestina Merdeka tapi Gaza Terus Digempur Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha Kecam Serangan Israel, Hasilkan 25 Poin Komunike