Cara Mandi Wajib Setelah Haid, Muslimah Jangan Sampai Keliru Ya!

Cara Mandi Wajib Setelah Haid, Muslimah Jangan Sampai Keliru Ya!

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 10 Okt 2024 06:30 WIB
Beautiful Asian young Muslim woman sit on the floor in her house and praying for a holy god - Allah in Islam believe.
Ilustrasi muslimah Foto: Getty Images/golfcphoto
Jakarta -

Mandi wajib menjadi hal yang harus dikerjakan bagi wanita yang sudah selesai haid. Tata cara dan bacaan niatnya wajib diketahui muslimah.

Haid adalah siklus alami yang terjadi pada setiap wanita yang sudah baligh. Ketika sedang haid, muslimah tidak diperbolehkan salat dan puasa. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW.

Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Sebagaimana telah kita ketahui bahwa darah haid itu adalah darah hitam. Apabila yang keluar darah itu, janganlah salat. Namun, jika darah itu berwarna lain, maka berwudhulah dan salatlah." (HR Abu Dawud dan Nasa'i)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapan Waktu Mandi Wajib?

Mengutip buku Haid dan Kesehatan Menurut Ajaran Islam yang disusun oleh Majelis Ulama Indonesia, dijelaskan bahwa wanita yang telah selesai masa haidnya maka diwajibkan untuk mandi dan tidak boleh menundanya.

Rasulullah SAW menjelaskannya ketika beliau berkata kepada Fatimah binti Abu Hubais, beliau mengatakan, "Apabila masa haidmu datang maka tinggalkan salat, dan jika telah suci maka mandi dan sholatlah." (HR Bukhari)

ADVERTISEMENT

Dalam buku 500 Tanya Jawab Fikih Wanita Kekinian karya Abu Firly Bassam Taqiy, mandi wajib setelah haid harus dilakukan setelah darah haid berhenti keluar. Kapan waktu tepatnya?

Cara mudah mengetahui masa berakhirnya haid adalah dengan mengingat awal keluarnya haid. Umumnya seorang wanita mengalami haid selama 6-7 hari. Hal ini bisa menjadi panduan bagi wanita untuk menentukan kapan berakhirnya masa haid.

Selain itu, dianjurkan juga untuk mengetesnya secara langsung.

Tanda bahwa haid telah selesai bisa diketahui dengan memasukkan kapas ke dalam farji atau kemaluan. Jika sudah bersih dari darah maka wajib untuk langsung mengerjakan mandi wajib.

Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid

Mandi wajib ketika berhadas besar dan mandi wajib setelah selesai haid memiliki perbedaan yang terletak pada niatnya. Berikut tata cara mandi wajib setelah haid:

1. Membaca Niat

Niat merupakan syarat mutlak diterima atau ditolaknya suatu ibadah. Seorang yang hendak mandi wajib setelah haid maka wajib mengawalinya dengan niat.

Bacaan niat mandi wajib setelah haid,

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil akbari minal haidil lillahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat mandi wajib untuk mensucikan hadats besar dari haid karena Allah Ta'ala."

2. Membasuh Seluruh Anggota Badan

Seluruh anggota badan harus terkena aliran air. Bagian badan yang tampak dan bagian badan yang tidak tampak pun harus terkena air untuk dibersihkan. Mandi wajib meliputi berkumur dan memasukkan air ke rongga hidung.

Dalam hadits Ummu Salamah, ia mengisahkan, "Aku bertanya, wahai Rasulullah, aku adalah wanita yang suka mengepang rambutku, apakah aku harus melepaskanya ketika mandi junub?" Nabi menjawab, tidak perlu. Lalu beliau bersabda, "Cukup bagimu menyiram air pada kepalamu sebanyak tiga kali siraman, kemudian engkau menyiram air ke seluruh tubuhmu lantas membersihkannya." (HR Muslim)

Ketika mandi wajib, harus memastikan seluruh anggota tubuh terbasuh oleh air dan bersih dari kotoran yang menempel. Bagian tengkuk, area siku dan lipatan juga wajib terkena basuh hingga bersih.

3. Membaca Doa Setelah Mandi Wajib

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Arab latin: Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri."




(dvs/lus)

Hide Ads