Dalam ajaran Islam, surga adalah tempat yang diidam-idamkan oleh setiap Muslim. Sebagai balasan atas amal kebaikan yang dilakukan selama hidup di dunia.
Namun, Al-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan tentang golongan orang yang tidak akan masuk surga, atau mereka yang dilarang memasukinya. Kecuali setelah melalui hukuman dan taubat.
Golongan Orang yang Tidak Masuk Surga
Berikut adalah golongan orang-orang tersebut berdasarkan berbagai sumber ajaran Islam:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Orang Musyrik
Menukil Buku Pintar Hari Akhir karya Abdu Muhsin al-Muthairi, musyrik adalah istilah untuk orang yang menyekutukan Allah SWT. Sedangkan untuk perbuatannya disebut syirik.
Syirik adalah golongan yang paling berat dosanya. Syirik merupakan dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah jika pelakunya tidak bertaubat sebelum meninggal. Dalam surah An-Nisa' ayat 48, Allah berfirman:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا
Arab-Latin: Innallāha laa yagfiru ayyusyraka bihī wayagfiru maa dụna dzalika limayyasyā`, wamay yusyrik billāhi faqadiftarā iṡman 'aẓīmā
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
2. Orang Munafik
Orang yang munafik, yaitu yang berpura-pura beriman namun hatinya sebenarnya tidak beriman. Orang ini termasuk dalam golongan yang dijanjikan azab yang sangat berat.
Menukil buku Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV oleh Fida' Abdillah dan Yusak Burhanudin, golongan orang munafik disebut dengan munafikun.
Dalam Surah An-Nisa' ayat 145, Allah SWT berfirman:
إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ فِى ٱلدَّرْكِ ٱلْأَسْفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
Arab-Latin: Innal-munāfiqīna fiddarkil asfali minannār, walan tajida lahum naṣīrā
Artinya: Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.
3. Pemakan Riba
Riba adalah praktik meminjamkan uang dengan bunga yang berlebihan atau mengambil keuntungan yang tidak adil.
Menurut buku Tafsir Ayat-Ayat Ahkam karya Dr. H. Abdurrahman Kasdi, riba berasal dari kata ziyadah yang berarti tambahan. Sedangkan dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa riba artinya penambahan yang diambil tanpa adanya transaksi pengganti atau penyeimbang yang dibenarkan oleh syariah.
Dalam Surah Al-Baqarah ayat 275, Allah SWT memperingatkan bahwa mereka yang memakan riba akan mendapatkan hukuman di akhirat:
لَّذِينَ يَأْكُلُونَ ٱلرِّبَوٰا۟ لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ ٱلَّذِى يَتَخَبَّطُهُ ٱلشَّيْطَٰنُ مِنَ ٱلْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْبَيْعُ مِثْلُ ٱلرِّبَوٰا۟ ۗ وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلْبَيْعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰا۟ ۚ فَمَن جَآءَهُۥ مَوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّهِۦ فَٱنتَهَىٰ فَلَهُۥ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Arab-Latin: Allażīna ya`kulụnar-ribālā yaqụmụna illā kamā yaqụmullażī yatakhabbaṭuhusy-syaiṭānu minal-mass, dzalika bi`annahum qālū innamal-bai'u miṡlurribā, wa aḥallallāhul-bai'a waḥarramar-ribā, faman jā`ahụ mau'iẓatum mirrabbihī fantahā falahụ māsalaf, wa amruhū ilallāh, waman 'āda faulā`ika aṣ-ḥābunnār, hum fīhā khālidụn
Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
4. Pemimpin yang Zalim
Pemimpin yang tidak adil, atau pemimpin yang menindas dan zalim terhadap rakyatnya, dijelaskan dalam beberapa hadits sebagai orang yang akan mendapatkan hukuman berat di akhirat. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seorang pemimpin yang menipu rakyatnya melainkan dia tidak akan mencium bau surga."
5. Orang yang Memutus Silaturahmi
Dalam Islam, menjaga hubungan dengan keluarga dan kerabat (silaturahmi) sangatlah penting. Memutuskan hubungan dengan keluarga tanpa alasan yang dibenarkan adalah dosa besar.
Dalam buku Mukjizat Duit karya Ustaz H. Koko Liem, S.Q., M.A., dijelaskan bahwa orang yang memutuskan tali silaturahmi tidak akan merasakan ketenangan dan hidupnya akan selalu diliputi kecemasan. Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari mengatakan, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan silaturahmi".
6. Orang yang Sombong
Kesombongan adalah salah satu sifat yang sangat dibenci dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
"Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada sebesar biji sawi dari kesombongan."
7. Peminum Khamr
Orang yang minum minuman keras (khamr) juga termasuk golongan yang diancam tidak akan masuk surga. Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Orang yang meminum khamr tidak akan masuk surga."
8. Orang yang Membunuh Tanpa Hak
Membunuh orang lain tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat adalah dosa besar dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa' ayat 93:
وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَآؤُهُۥ جَهَنَّمُ خَٰلِدًا فِيهَا وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُۥ وَأَعَدَّ لَهُۥ عَذَابًا عَظِيمًا
Arab-Latin: Wamay yaqtul mu`minam muta'ammidan fajazā`uhụ jahannamu khālidan fīhā wa gaḍiballāhu 'alaihi wala'anahụ wa a'adda lahụ 'ażāban 'aẓīmā
Artinya: Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
Ustaz Khalid Basalamah Buka Suara Usai Dipanggil KPK
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Saat Perang Akhir Zaman Tiba, Sekutu Umat Islam Ini Akan Berkhianat