Namimah Adalah Perbuatan yang Dilarang, Ini Arti, Dalil dan Ancamannya

Namimah Adalah Perbuatan yang Dilarang, Ini Arti, Dalil dan Ancamannya

Devi Setya - detikHikmah
Senin, 07 Okt 2024 15:30 WIB
ghibah
Ilustrasi namimah Foto: Getty Images/Aang Permana
Jakarta -

Namimah memiliki makna adu domba. Dalam Islam, perbuatan ini dilarang dan termasuk dalam golongan perbuatan haram.

Perbuatan namimah dapat mengundang dampak buruk dan dapat memutus tali persaudaraan, oleh karenanya Islam melarang perbuatan ini.

Mengutip buku Fikih Empat Madzhab Jilid 6 oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi disebutkan namimah termasuk perbuatan dengan dosa besar. Perbuatan ini dapat menyeret pelakunya ke dalam neraka dan mengharamkannya dari kenikmatan surga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namimah disebutkan sebagai perbuatan yang menghancurkan kebaikan, menyia-nyiakan pahala dan amal saleh, menghilangkan cinta kasih, menjauhkan simpati dan meruntuhkan persaudaraan serta persahabatan.

Pengertian Namimah

Namimah adalah adu domba, sebuah perbuatan yang dilarang dan bahkan diharamkan dalam Islam.

ADVERTISEMENT

Menukil buku Kisah 10 Wanita Yang Disebut Dalam Al-Qur'an: Ambil Pelajaran dan Hikmah karya El-Hosniah dijelaskan secara etimologi, namimah adalah memberitakan sesuatu. Sedangkan secara terminologi, namimah adalah menyebarkan fitnah kepada orang lain atau menyampaikan ucapan sebagian orang kepada yang lain untuk mengadu domba atau untuk meretakkan hubungan di antara dua orang.

Namimah diartikan untuk orang yang menukil ucapan orang lain kepada orang yang dituju dari ucapan tersebut. Sebagai contoh, seorang mengucapkan, "Si fulan berkata begini tentang kamu."

Pengertian ini sebagaimana dijelaskan Imam Abu Hamid Al-Ghazali yang dikutip dari buku Al-Adzkar: Doa dan Dzikir dalam Al-Qur'an dan Sunnah karya Imam Nawawi.

Dijelaskan pula batasan dari namimah adalah menyingkap sesuatu yang tidak disukai untuk disingkap, baik sesuatu itu tidak disukai oleh pihak pertama atau kedua atau ketiga, baik penyingkapan itu melalui ucapan, tulisan, simbol, isyarat dan semisalnya.

Imam Nawawi juga menjabarkan, hakikat namimah adalah membuka rahasia dan menyingkap tutup dari apa yang tidak disukai untuk dibuka. Seorang harus diam dari semua yang dilihatnya atas keadaan orang lain kecuali dalam menceritakannya terdapat manfaat bagi seorang muslim atau bisa mencegah dari maksiat.

Sebagai contoh, misalnya ada seseorang menyembunyikan hartanya sendiri lalu ada orang lain yang menceritakannya, maka ini termasuk namimah.

Dalil dan Balasan Perbuatan Namimah

Dalil tentang namimah termaktub dalam Al-Qur'an dan dijelaskan oleh Rasulullah SAW melalui beberapa hadits.

Allah SWT berfirman dalam surat Al Qalam ayat 10-11,

ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ§ Ψͺُطِعْ ΩƒΩΩ„Ω‘ΩŽ Ψ­ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΨ§ΩΩ Ω…Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩŠΩ†Ω

Ω‡ΩŽΩ…Ω‘ΩŽΨ§Ψ²Ω Ω…Ω‘ΩŽΨ΄Ω‘ΩŽΨ§Ω“Ψ‘ΩΫ­ Ψ¨ΩΩ†ΩŽΩ…ΩΩŠΩ…Ω

Artinya: Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah (berita bohong).

Kemudian dalam surat Al Hujarat ayat 6, Allah SWT berfirman,

ΩŠΩŽΩ°Ω“Ψ£ΩŽΩŠΩ‘ΩΩ‡ΩŽΨ§ Ω±Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ†ΩŽ Ψ‘ΩŽΨ§Ω…ΩŽΩ†ΩΩˆΩ“Ψ§ΫŸ Ψ₯ِن Ψ¬ΩŽΨ§Ω“Ψ‘ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ ΩΩŽΨ§Ψ³ΩΩ‚ΩŒΫ’ Ψ¨ΩΩ†ΩŽΨ¨ΩŽΨ₯ٍ فَΨͺΩŽΨ¨ΩŽΩŠΩ‘ΩŽΩ†ΩΩˆΩ“Ψ§ΫŸ Ψ£ΩŽΩ† Ψͺُءِيبُوا۟ Ω‚ΩŽΩˆΩ’Ω…Ω‹Ϋ’Ψ§ Ψ¨ΩΨ¬ΩŽΩ‡ΩŽΩ°Ω„ΩŽΨ©Ω فَΨͺΩΨ΅Ω’Ψ¨ΩΨ­ΩΩˆΨ§ΫŸ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰Ω° Ω…ΩŽΨ§ ΩΩŽΨΉΩŽΩ„Ω’Ψͺُمْ Ω†ΩŽΩ°Ψ―ΩΩ…ΩΩŠΩ†ΩŽ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah seseorang dari sahabatku menyampaikan kepadaku sesuatu tentang seseorang. Sesungguhnya aku senang keluar kepada kalian sementara aku dalam keadaan hati yang selamat."

Kemudian dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba."(HR Bukhari)

Perbuatan namimah juga dapat membawa pelakunya masuk dalam golongan orang dzalim yang akan dijebloskan ke neraka. Dari Abu Hurairah, ia mengatakan, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Ingatlah, sesungguhnya dusta akan menghitamkan wajah dan namimah menyebabkan siksa kubur." Diriwayatkan pula dari Rasulullah SAW, "Orang-orang tukang pengumpat, tukang pencela dan orang-orang yang berjalan kesana-kemari dengan berbuat namimah yang mencari-cari cela dan keburukan orang-orang yang bersih, Allah akan mengumpulkan mereka itu dalam bentuk wajah-wajah anjing." (HR Abu Asy Syaikh Ibnu Hibban)

Balasan bagi orang yang berbuat namimah adalah mendapatkan siksa kubur. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Rasulullah SAW melewati dua kuburan, beliau mendengar orang yang berada di dalamnya sedang disiksa oleh para malaikat. Lalu beliau bersabda kepada para sahabat, "Keduanya sedang disiksa, mereka disiksa bukan karena melakukan dosa besar. Yang pertama suka berbuat namimah dan yang kedua tidak pernah bersuci setelah kencing." (HR Bukhari dan Muslim)




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads