Pertanyaan Munkar-Nakir di Alam Kubur, Hanya Orang Beriman yang Bisa Jawab

Pertanyaan Munkar-Nakir di Alam Kubur, Hanya Orang Beriman yang Bisa Jawab

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 06 Okt 2024 10:00 WIB
Warga memadati Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak untuk melakukan Ziarah Kubur, Jakarta Pusat, Rabu (06/06/2016). Ziarah Kubur merupakan tradisi yang dilakukan umat muslim di Indonesia sebelum bulan puasa dan saat hari raya Idul Fitri. Grandyos Zafna/detikcom
Ilustrasi kuburan (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Alam kubur atau alam barzah adalah tempat bagi manusia setelah meninggal dunia sebelum akhirnya dibangkitkan saat kiamat. Di sana, mereka akan menerima perlakuan sesuai dengan apa yang diperbuat semasa hidupnya.

Menukil dari At Tadzkirah Jilid 1 susunan Imam Syamsuddin Al-Qurthubi yang diterjemahkan H Anshori Umar Sitanggal, setelah manusia dikuburkan datanglah Malaikat Munkar dan Nakir. Mereka mengajukan sejumlah pertanyaan.

Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apabila mayat atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah satunya Munkar dan yang lain Nakir, keduanya berkata: Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)? Maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia..." (HR Tirmidzi)

Masih dari sumber yang sama, Imam Syamsuddin Ali Qurthubi mengutip kitab Kasyf Ulum A-Akhirah karya Abu Hamid ada sebuah hadits yang menyebut tentang Malaikat Ruman. Ia merupakan sosok yang mendatangi manusia sebelum Munkar dan Nakir. Telah diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud RA bahwa dia bertanya,

ADVERTISEMENT

"Ya Rasulullah, apa yang pertama-tama dialami mayit apabila dia telah masuk kubur?"

Beliau menjawab, "Hai Ibnu Mas'ud, belum ada seorang pun yang bertanya kepadaku mengenai ini, selain kamu. Yang pertama-tama yang memanggil mayit itu adalah malaikat bernana Ruman. Dia memeriksa ke segala penjuru kubur, maka katanya, "Hai hamba Allah, tulislah amalmu." Mayit itu menjawab, "Saya tidak punya tinta atau pun kertas."

"Tidak mungkin," kata Malaikat Ruman. "Kain kafanmu itulah kertasmu, tintamu adalah air ludahmu, dan penamu adalah jarimu." Lalu malaikat itu memotong kain kafannya, kemudian mayit itu mulai menulis, meskipun di dunia dia tidak bisa menulis.

Saat itulah, dia mengingat kebaikan dan keburukannya sendiri seperti terjadi satu hari saja. Kemudian, malaikat melipat potongan kain itu dan menggantungkannya pada leher orang tersebut.

Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir di Alam Kubur

1. Pertanyaan untuk Orang yang Beriman

Malaikat Munkar dan Nakir akan bertanya mengenai siapa Tuhan, agama, nabi serta kiblat kita. Mereka yang mendapat pertolongan Allah SWT dan dimantapkan dengan perkataan yang teguh akan mampu balik bertanya kepada keduanya,

"Siapa yang menugaskan kalian berdua datang kemari? Siapa yang mengutus kalian kepadaku?" Perlu dipahami, hal seperti ini hanya bisa dikatakan oleh para ulama pilihan Allah SWT.

Kemudian, salah seorang dari malaikat itu berkata kepada temannya, "Dia benar. Dia dilindungi dari keburukan kita,"

Lalu, kedua malaikat tersebut membangun kubur mayit untuk dijadikan kubah besar. Mereka juga membukakan pintu menuju surga di sebelah kanannya. Dihamparkan pula permadani dari sutra surga yang ditaburi wewangian surga.

Melalui pintu tersebut, berhembus angin lembut dari surga, kesegaran dan wewangiannya. Datanglah amalnya sendiri dalam rupa manusia yang paling dia sukai. Amal itu menghiburnya, mengajaknya bicara dan memenuhi cahaya dalam kuburnya.

Karenanya, mayit tersebut selalu gembira dan bahagia sepanjang umur dunia, sampai datangnya hari kiamat kelak. Bahkan dia bertanya-tanya, kapankah datangnya kiamat. Karena tidak ada yang lebih dia sukai selain datangnya kiamat.

Selanjutnya, di bawah para ulama ada kedudukan para mukmin yang beramal kebaikan semasa hidup. Hanya saja, dia tidak memiliki ilmu apa pun dan tidak tahu-menahu mengenai seluk-beluk alam malaikat.

Amal mereka datang setelah perginya Malaikat Ruman, dalam rupa yang paling indah, baunya harum, dan pakaian indah. Amal itu berkata kepadanya, "Tidakkah kamu mengenalku?" Mayit itu balik bertanya, "Siapakah kamu, yang Allah karuniakan kepadaku dalam kesendirianku?"

Dia jawab, "Aku adalah amal baikmu. Jangan sedih, dan jangan takut. Sebentar lagi Malaikat Munkar dan Nakir akan datang kepadamu. Maka, jangan kaget."

Lalu amal itu mengajarinya bagaimana berhujah. Dan tatkala mayit itu dalam keadaan demikian, tiba-tiba dia dibentak oleh Malaikat Munkar dan Nakir, disuruhnya untuk duduk seraya menyampaikan pertanyaan yang sama yakni, "Siapa Tuhanmu?" Apa agamamu? Siapa Nabimu? Apa kiblatmu?"

Maka mayit orang beriman itu menjawab, "Allah Tuhanku, Muhammad Nabiku, Al-Qur'an pemimpinku, Ka'bah kiblatku, Ibrahim bapakku, agamanya adalah agamaku," tanpa kesulitan.

Maka kedua malaikat itu berkata, "Kamu benar."

Lalu keduanya memperlakukan mayit itu seperti kepada orang yang pertama tadi. Namun, kali ini kedua malaikat memperlihatkan tempat yang sedianya untuk orang itu di neraka, sehingga dia bisa melihat ular-ular, kalajengking, rantai-rantai, belenggu-belenggu, air panas, dan semua kesusahan yang ada di sana, seperti nanah campur darah dan buah zaqqum.

Oleh karena itu, dia terkejut. Namun kedua malaikat itu segera berkata, "Tidak usah khawatir. Tempatmu ini telah diganti oleh Allah Ta'ala untukmu dengan tempat lain di surga."

2. Pertanyaan untuk Orang yang Berlaku Buruk Semasa Hidup

Berbeda dengan orang-orang beriman yang dilontarkan pertanyaan, mereka yang musyrik dan sesat semasa hidupnya tidak mampu menjawab pertanyaan dari Malaikat Munkar dan Nakir. Alih-alih menyebut Allah SWT sebagai Tuhannya, ia malah menyebut kalimat lain.

Karena itu, Malaikat Munkar dan Nakir akan memukul orang tersebut dengan pukulan yang membuat kuburnya meluapkan api. Setelah itu, api tersebut padam beberapa hari lalu menyala lagi. Begitulah seterusnya sampai kiamat tiba.

Ada juga manusia yang kesulitan dan berat sekali mengucapkan, "Islam agamaku," karena ada keraguan yang selama ini terpendam dalam hatinya. Bisa juga dia termakan godaan menjelang wafatnya.

Orang seperti ini juga dipukul oleh malaikat seperti orang yang pertama. Begitu pula dengan mereka yang kesulitan mengucap Al-Qur'an sebagai kitabnya karena dulu dia hanya membaca tanpa mengambil pelajaran darinya. Dia juga enggan melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan yang termaktub dalam Al-Qur'an.

Ada lagi yang kesulitan menjawab "Nabiku Muhammad," karena telah melupakan sunnah-sunnahnya. Lalu mereka yang kesulitan mengucapkan, "Ka'bah kiblatku," karena kurang berhati-hati dalam salatnya, atau rusak wudhunya, atau suka menoleh kanan-kiri dalam salatnya, atau melakukan rukuk dan sujud tidak dengan semestinya.

Sementara itu, mereka yang mendustakan agama Allah SWT semasa hidupnya tidak dapat menjawab pertanyaan siapa Tuhannya. Mereka menjawab pertanyaan "Siapa Tuhanmu?" dengan "Tidak tahu."

Jawaban itu membuat kedua malaikat berkata, "Kamu tidak tahu dan tidak kenal." Kemudian dipukulnya dengan penggada-penggada sampai amblas ke dalam bumi ketujuh. Kemudian dimuntahkan kembali, lalu dipukulnya lagi sebanyak tujuh kali.

Wallahu a'lam.




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads