Syekh Sabri Kecam Israel yang Bangun Lift di Tembok Barat Al Aqsa

Syekh Sabri Kecam Israel yang Bangun Lift di Tembok Barat Al Aqsa

Kristina - detikHikmah
Rabu, 02 Okt 2024 17:45 WIB
Imam Besar Masjid Al Aqsa Syekh Ekrima Sabri
Kepala Dewan Islam Tertinggi di Yerusalem Syekh Ekrima Sabri. Foto: SABA News Agency
Jakarta -

Otoritas pendudukan Israel tengah membangun proyek lift di Tembok Barat yang tak jauh dari Masjid Al Aqsa. Kepala Dewan Islam Tertinggi di Yerusalem Syekh Ekrima Sabri mengecam tindakan tersebut.

Dalam pernyataannya pada Selasa, Syekh Sabri menyebut bahwa otoritas pendudukan Israel mengklaim proyek lift ini bertujuan untuk memfasilitasi akses para lansia dan disabilitas ke tempat suci. Selain itu, proyek ini dilakukan untuk mempersiapkan area trem udara yang telah dibangun beberapa waktu lalu.

Syekh Sabri menilai tindakan otoritas Israel ini merupakan bagian dari rencana Yahudisasi di sekitar Masjid Al Aqsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Proyek lift ini) bagian dari rencana Yahudisasi besar untuk me-yahudisasi area di sekitar masjid," kata Syekh Sabri dalam pernyataannya seperti dikutip dari AhlulBayt News Agency, Rabu (2/10/2024).

Imam Besar Masjid Al Aqsa tersebut menggambarkan pembangunan lift Israel di Tembok Barat sebagai serangan terhadap properti Islam karena tanah tempat proyek pembangunan ini adalah milik Otoritas Wakaf Islam.

ADVERTISEMENT

Syekh Sabri juga menyebut proyek lift tersebut sebagai serangan Israel terhadap Masjid Al Aqsa karena Tembok Barat merupakan bagian dari tempat suci Islam. Mantan Mufti Agung Yerusalem dan Palestina itu memperingatkan proyek semacam itu bertujuan mengubah lanskap di Yerusalem dan sekitar masjid serta menunjukkan rezim pendudukan sebagai otoritas pengendali kota suci tersebut.

Tembok Barat atau juga dikenal dengan Tembok Ratapan menjadi lokasi doa bagi umat Yahudi. Menurut Encyclopedia Britannica, bangunan tersebut adalah sisa-sisa kuil kuno Yahudi. Kuil pertama dihancurkan oleh bangsa Babilonia pada tahun 587-586 SM dan kuil kedua dihancurkan oleh Romawi pada tahun 70 M.

Tembok tersebut mengelilingi Dome of the Rock dan Masjid Al Aqsa, dan orang-orang Yahudi dan Arab sering berselisih mengenai kendali tembok tersebut. Konflik semakin memanas sejak Israel mengambil alih kendali penuh atas tembok tersebut setelah Perang Enam Hari pada Juni 1967.




(kri/lus)

Hide Ads