Hari Ditimbangnya Amal Manusia, Kapan Dilakukan?

Hari Ditimbangnya Amal Manusia, Kapan Dilakukan?

Diky Darmanto - detikHikmah
Rabu, 15 Mei 2024 05:45 WIB
libra scale on the wood background
Ilustrasi yaumul mizan (Foto: Getty Images/iStockphoto/Seng kui Lim)
Jakarta -

Rasulullah SAW memberitahukan kepada umatnya bahwa dunia ini hanya sementara. Dan setiap orang akan meninggal, maka mereka akan masuk ke alam akhirat. Pada alam tersebut akan terbagi menjadi beberapa fase, salah satunya adalah hari ditimbangnya amal manusia dinamakan Yaumul Mizan.

Yaumul Mizan juga terdapat dalam firman Allah SWT dalam Al-Qur'an melalui surah Al-Anbiya ayat 47:

وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حٰسِبِيْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tiada seseorang dirugikan walau sedikit. Sekalipun hanya seberat biji sawi pasti Kami mendatangkan (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan."

Serta surah Al-Mu'minun ayat 102-103:

ADVERTISEMENT

فَمَنۡ ثَقُلَتۡ مَوَازِيۡنُهٗ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ‏ ١٠٢
وَمَنۡ خَفَّتۡ مَوَازِيۡنُهٗ فَاُولٰٓٮِٕكَ الَّذِيۡنَ خَسِرُوۡۤا اَنۡفُسَهُمۡ فِىۡ جَهَـنَّمَ خٰلِدُوۡنَ ۚ‏ ١٠٣

Artinya: "Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam."

Hari Pertimbangan atau Yaumul Mizan

Dari buku Aqidah Akhlak Pada Madrasah karya Indra Satia Pohan, S.Pd.I, M.Pd.I, Yaumul Mizan adalah hari penimbangan amal manusia, sesudah dihitung pada Yaumul Hisab.

Pada fase ini nantinya semua amal baik dan buruk setiap manusia akan ditimbang. Maka bagi mereka yang amal baiknya lebih berat, akan dimasukan ke surga. Bagi mereka yang amal buruk lebih banyak dari amal baiknya akan dimasukan ke Neraka.

Fase Setelah Hari Kiamat

Dari buku Buku Pintar Agama Islam untuk Pelajar karya Muhammad Syukron Maksum disebutkan ada lima tahapan yang akan dilalui setiap manusia setelah hari kiamat. Diantaranya yaitu:

  • Hari bangkit dari kubur (Yaumul Ba'as)
  • Berkumpul di padang Mahsyar (Yaumul Maksar)
  • Hari perhitungan (Yaumul Hisab)
  • Hari penimbangan amal (Yaumul Mizan)
  • Hari penentuan tempat yang baik dan sengsara (Surga dan Neraka)

Kisah Yaumul Mizan

Pada buku Bebas Tes Surga Atau Neraka? Ditulis oleh Muh. Akbar Nasrulah terdapat sebuah kisah seseorang pada fase Yaumul Mizan yang dapat menjadi pelajaran bagi manusia mengenai keputusan hakim yang Maha Agung Allah SWT.

Diriwayatkan dari Jabir, ia berkata, "Rasulullah keluar menemui kami seraya berkata, "Malaikat Jibril baru saja pergi meninggalkan saya, ia berkata, 'Wahai Muhammad, demi Dia yang telah mengutusmu dengan kebenaran, sesungguhnya Allah itu memiliki hamba dari hamba-hamba-Nya, ia menyembah Allah selama lima ratus tahun di atas bukit di tengah lautan yang lebar dan panjangnya tiga puluh hasta kali tiga puluh hasta. Lautan mengelilinginya seluas empat ribu farsakh di setiap sisi. Allah memancarkan mata air tawar untuknya sebesar jari tangan air tawar memancar. Ia menetap di bawah bukit. Pohon Delima tumbuh, menghasilkan satu buah setiap malam. Pada waktu siang ia beribadah. Ketika malam tiba, ia turun. Ia berwudhu', kemudian mengambil buah Delima itu dan memakannya. Kemudian ia melaksanakan sholat."

Hamba itu memohon kepada Allah agar ketika wafat ia dalam keadaan bersujud, agar bumi dan lainnya tidak merusak tubuhnya hingga Allah membangkitkannya dalam keadaan bersujud. Allah memperkenankan doanya. Kami melewatinya ketika kami turun. Ketika kami naik, kami dapati ia seperti itu. Ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dan dihadapkan di hadapan Allah.

Allah berkata kepadanya "Masukkanlah hambaKu ke dalam surga karena rahmatku." Ia berkata, "Karena amalku,"

Allah berkata kepadanya "Masukkanlah hambaKu ke dalam surga karena rahmatku."

Ia berkata, "Karena Amalku"

Allah berkata, "Takarlah hambaku antara rahmatKu dan amalnya," ternyata nikmat penglihatan sama dengan ibadah selama lima ratus tahun. Ditambah lagi nikmat tubuh. Allah berkata, "Kembalikanlah ia." Ia dihadapkan di hadapan Allah.

Allah berkata, "Wahai hambaKu, siapakah yang telah menciptakanmu ketika engkau bukan apa-apa?"

Ia berkata, "Engkau wahai Tuhanku,"

Allah berkata, "Siapakah yang memberimu kekuatan untuk beribadah selama lima ratus tahun?"

Ia berkata, "Engkau wahai Tuhanku,"

Allah berkata, "Siapakah yang menurunkanmu di bukit di tengah kedalaman? Yang mengeluarkan air tawar untukmu? Yang menumbuhkan satu buah Delima setiap malam? Padahal hanya berbuah satu kali dalam setahun,"

Ia berkata, "Engkau wahai Tuhanku,"

Allah berkata, "Siapakah yang engkau memohon agar mematikanmu dalam keadaan bersujud?"

Ia berkata, "Engkau wahai Tuhanku,"

Allah berkata, "Semua itu karena rahmatKu dan karena rahmatku ke dalam surga. Masukkanlah hambaKu ke dalam surga. Engkau adalah hambaKu yang baik." Maka ia pun dimasukkan ke dalam surga."

Demikianlah penjelasan mengenai hari ditimbangnya amal manusia dinamakan Yaumul Mizan. Terdapat suatu kisah yang memberitahukan kepada detikers bahwa kehidupan dan kebaikan yang dapat dilakukan oleh manusia karena rahmat Allah SWT.




(kri/kri)

Hide Ads