6 Fase Hari Akhir, Salah Satunya Perhitungan Amal Manusia

6 Fase Hari Akhir, Salah Satunya Perhitungan Amal Manusia

Annisa Dayana Salsabilla - detikHikmah
Senin, 04 Mar 2024 17:45 WIB
Man walking in crowds of people. 3D generated image.
Ilustrasi fase perhitungan amal manusia. Foto: Getty Images/gremlin
Jakarta -

Hari akhir atau hari kiamat adalah hari yang pasti akan terjadi dan wajib diimani oleh seluruh umat Islam. Hari tersebut terdiri dari beberapa tahapan, salah satunya fase perhitungan amal manusia.

Kepastian datangnya hari kiamat disebutkan dalam Al-Qur'an surah Al Hajj ayat 7. Allah SWT berfirman,

وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ ٧

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur."

Yaumulakhir atau kiamat kubra (kiamat besar) adalah hancurnya seluruh alam semesta dengan segala isinya hingga tidak ada lagi kehidupan. Setelah hari akhir, terdapat beberapa peristiwa yang dialami manusia.

ADVERTISEMENT

Fase Hari Akhir

Dikutip dari Pendidikan Agama Islam karya Bachrul Ilmy dan buku Super Spiritual Quotient karya Dr. Syahrul Akmal Latif dan Alfin el Fikri, berikut tahapan hari akhir.

1. Yaumul Barzah

Yaumul Barzah adalah hari penantian manusia di alam kubur setelah mereka mati. Barzah sendiri artinya pemisah yang dimulai ketika manusia meninggalkan dunia, mengalami kematian jasad tetapi belum dibangkitkan ke alam mahsyar.

Kehidupan di Barzah akan berlangsung hingga hari kebangkitan tiba, yaitu ketika terompet sangkakala kedua dibunyikan. Dalil mengenai kehidupan di Yaumul Barzah ini ada pada Al-Qur'an surah Al Mu'minun ayat 100.

لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّاۗ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ

Artinya: "agar aku dapat beramal saleh yang telah aku tinggalkan." Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Di hadapan mereka ada (alam) barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan."

2. Yaumul Ba'ats

Yaumul Ba'ats merupakan hari kebangkitan semua manusia yang meninggal. Malaikat Israfil meniup sangkakala kedua, kemudian seluruh manusia bangkit dari kuburnya. Peristiwa tersebut dijelaskan pada Al-Qur'an surah Yasin ayat 51-52.

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ ٥١ قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ ٥٢

Artinya: "Sangkakala pun ditiup dan seketika itu mereka bergerak cepat dari kuburnya menuju kepada Tuhannya. Mereka berkata, "Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" (Lalu, dikatakan kepada mereka,) "Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah para rasul(-Nya)."

3. Yaumul Hasyr/ Yaumul Mahsyar

Setelah hari pembangkitan atau Yaumul Ba'ats, mereka dikumpulkan di suatu tempat luas bernama Padang Mahsyar. Di Padang Mahsyar ini, semua manusia menanti untuk diperhitungkan amalnya satu per satu. Peristiwa ini diceritakan pada Al-Qur'an surah Al An'am ayat 22.

وَيَوْمَ نَحْشُرُهُمْ جَمِيْعًا ثُمَّ نَقُوْلُ لِلَّذِيْنَ اَشْرَكُوْٓا اَيْنَ شُرَكَاۤؤُكُمُ الَّذِيْنَ كُنْتُمْ تَزْعُمُوْنَ

Artinya: "(Ingatlah) tatkala Kami kumpulkan mereka semua kemudian Kami berfirman kepada orang-orang yang mempersekutukan Kami, "Manakah sekutu-sekutumu yang kamu sangkakan?"

4. Yaumul Hisab

Selanjutnya manusia akan memasuki tahapan yaumul hisab atau perhitungan amal. Fase perhitungan amal manusia adalah hari dihisabnya semua amal manusia selama hidup di dunia.

Sekecil dan sederhananya amalan baik yang mereka lakukan akan tetap diperhitungkan. Begitu pun sebaliknya, sekecil dan sederhananya dosa yang dilakukan, dosa tersebut tetap akan diperhitungkan.

Pada yaumul hisab, semua manusia akan mendapat catatan amalnya masing-masing yang nantinya akan ditimbang di yaumul mizan. Peristiwa tersebut ada pada Al-Qur'an surah Al Kahfi ayat 49.

وَوُضِعَ الْكِتٰبُ فَتَرَى الْمُجْرِمِيْنَ مُشْفِقِيْنَ مِمَّا فِيْهِ وَيَقُوْلُوْنَ يٰوَيْلَتَنَا مَالِ هٰذَا الْكِتٰبِ لَا يُغَادِرُ صَغِيْرَةً وَّلَا كَبِيْرَةً اِلَّآ اَحْصٰىهَاۚ وَوَجَدُوْا مَا عَمِلُوْا حَاضِرًاۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ اَحَدًا

Artinya: "Diletakkanlah kitab (catatan amal pada setiap orang), lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya. Mereka berkata, "Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak meninggalkan yang kecil dan yang besar, kecuali mencatatnya." Mereka mendapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis). Tuhanmu tidak menzalimi seorang pun."

5. Yaumul Mizan

Yaumul mizan atau hari penimbangan adalah hari ketika amal manusia ditimbang dengan seadil-adilnya. Mizan sendiri merupakan timbangan yang dapat menimbang amal setiap amal ibadah manusia baik yang kecil maupun yang besar, yang berat maupun yang ringan.

6. Yaumul Jaza

Setelah yaumul mizan, manusia diberi balasan yang setimpal atas apa yang telah ia perbuat. Oleh karena itu, fase ini disebut yaumul zaza atau hari pembalasan.




(kri/kri)

Hide Ads