Tafahum merupakan sikap memahami dalam konteks ukhuwatul muslimin di suatu lingkungan masyarakat. Sikap tahafum sangat diperlukan sebab tidak ada manusia yang diciptakan Allah SWT sama seratus persen, semua diciptakan berbeda-beda.
Untuk itu, janganlah perbedaan jadi penghalang untuk bergaul di masyarakat sebab itu adalah hal yang wajar, sehingga kita bisa memahami perbedaan tersebut dengan sikap yang adil. Bisa jadi sesuatu yang tadinya kecil, tetapi karena salah menyikapinya, menjadi suatu hal yang besar.
Definisi Tafahum
Menukil buku Belajar Aqidah Akhlak oleh Muhammad Asroruddin Al Jumhuri, istilah tafahum menurut bahasa maksudnya adalah saling memahami atau saling mengetahui secara mendalam kondisi orang lain. Menurut istilah, ini merupakan usaha untuk saling memahami dan mendalami keadaan dengan jelas, baik yang terkait dengan individu maupun keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toto Tasmara dalam bukunya Menuju Muslim Kaffah: Menggali Potensi Diri menjelaskan, tafahum membuat seseorang memahami dan sadar atas perbuatannya. Individu tersebut akan memahami perbuatannya dan sadar akan konsekuensi yang nantinya dihadapi sebagai efek dari perbuatannya.
Di antara dalil yang menjelaskan tentang tafahum, Allah SWT berfirman dalam surah Al Hujurat ayat 13:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya: "Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti."
Berdasarkan dalil di atas, sikap tafahum meliputi pemahaman mengenai kelebihan, kekurangan, kekuatan dan kelemahan dari seseorang. Tafahum juga meliputi kemampuan manusia untuk berkomunikasi, saling memahami, dan mencapai kesepakatan dalam masalah tertentu.
Jika setiap individu menanamkan sikap tafahum di dalam dirinya, diyakini perdamaian akan mudah tercipta. Selain itu berbagai macam konflik dapat dicegah.
Ciri-ciri Tafahum
Memiliki sikap tafahum bagi seorang muslim adalah hal yang wajib karena termasuk dalam sikap terpuji. Dengan sikap tafahum persaudaraan sesama umat manusia akan semakin kuat, meskipun dari berbagai latar belakang yang berbeda.
Untuk memiliki sikap tafahum, setiap orang harus memiliki kesadaran terlebih dahulu. Merujuk buku Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi oleh Wahyudi dkk, berikut ciri-ciri orang yang sudah memiliki kesadaran tafahum:
- Memiliki empati terhadap kondisi orang lain, baik yang dikenal maupun tidak dikenal
- Pengertian dan menghargai sudut pandang orang lain
- Menghargai setiap perbedaan antar individu maupun kelompok
- Menjauhi konflik, adu argumentasi, perselisihan, dan perpecahan antar manusia
- Memiliki kasih sayang yang besar terhadap semua makhluk ciptaan Allah SWT
- Suka membantu sesama saudara muslim yang sedang kesusahan
Dampak Positif Tafahum
Dengan hidup saling memahami dan saling mengenal maka akan memberikan dampak-dampak yang baik bagi kehidupan sendiri dan sesama. Kembali mengutip buku Belajar Aqidah Akhlak, berikut dampak positif dari tafahum:
- Menambah banyaknya teman sehingga memperluas persaudaraan
- Mengurangi dan menanggulangi munculnya musuh
- Menambah suasana riang karena banyak teman
- Dapat tukar menukar pengetahuan dan pengalaman
- Terwujudnya kehidupan yang damai dan rukun
- Sebagai sarana memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
- Dapat dijadikan sarana penyebaran informasi sehingga terbuka peluang kerja
- Teman akan memahami kita
Demikian penjelasan mengenai tafahum. Semoga menambah pengetahuan detikers mengenai aqidah dan akhlak terpuji yang harus dimiliki muslim.
(hnh/rah)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Hukum Merayakan Maulid Nabi Menurut Pandangan Ulama