Percaya kepada qada dan qadar termasuk dalam rukun iman yang ke-6. Oleh karena itu, umat Islam perlu memahami pengertian qada dan qadar serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
Dinukil dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti karya Yoga Nofan Aditiya dan Siti Sulaikho, iman kepada qada dan qadar membawa pelajaran kepada umat Islam untuk tidak berputus asa karena suatu kegagalan dan tidak pula membanggakan diri atau sombong karena suatu keuntungan/keberhasilan. Itu karena segala sesuatu tidak hanya bergantung kepada diri sendiri, melainkan bergantung juga kepada ketentuan Allah SWT.
Pengertian Qada dan Qadar
Dikutip dari buku Mengenal Rukun Iman dan Islam karya Miftahul Basar, qada secara bahasa berarti hukum, keputusan, ketetapan, dan kehendak. Sedangkan qada secara istilah berarti ketetapan Allah SWT terhadap segala sesuatu sejak zaman azali. Zaman azali adalah zaman ketika segala sesuatu belum tercipta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, qadar secara bahasa berarti kepastian, ukuran, kepuasan, dan perwujudan kehendak. Qadar secara istilah berarti perwujudan kehendak Allah SWT terhadap semua makhluk-Nya, dalam ukuran dan bentuk-bentuk tertentu.
Qada dan qadar ada pada Al-Qur'an surah Ar Ra'd ayat 8.
اَللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَحْمِلُ كُلُّ اُنْثٰى وَمَا تَغِيْضُ الْاَرْحَامُ وَمَا تَزْدَادُ ۗوَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهٗ بِمِقْدَارٍ
Artinya: "Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan dan apa yang berkurang (tidak sempurna dalam) rahim dan apa yang bertambah. Segala sesuatu ada ketentuan di sisi-Nya."
Ayat tersebut menjelaskan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini telah ditentukan ukurannya oleh Allah SWT. Segala sesuatu yang akan terjadi telah diketahui dan direncanakan oleh Allah SWT. Ketentuan Allah SWT tersebut tidak diketahui oleh makhluk-Nya yang mana pun, baik malaikat, jin, maupun manusia.
Sebutan Qada dan Qadar
Qada dan qadar sering disebut dengan sebutan takdir. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, takdir sendiri memiliki pengertian ketetapan Tuhan, ketentuan Tuhan, dan nasib.
Adapun takdir dapat dibagi menjadi dua, yaitu takdir mubram dan takdir muallaq.
Takdir Mubram
Secara bahasa, mubram berarti sesuatu yang tidak dapat dielakkan. Takdir mubram berarti ketentuan mutlak dari Allah SWT, di mana manusia tidak diberi peran untuk mewujudkannya.
Contoh dari takdir mubram di antaranya jenis kelamin manusia, kematian, dan hari kiamat.
Takdir Muallaq
Secara bahasa, muallaq berarti sesuatu yang digantungkan. Takdir muallaq berarti ketentuan Allah SWT yang mengikut sertakan peran manusia melalui usaha atau ikhtiarnya.
Hal tersebut berarti manusia diberi peran untuk berikhtiar. Hasil akhir dari ikhtiar tersebut tetap sesuai dengan ketentuan Allah SWT.
Takdir muallaq dijelaskan pada Al-Qur'an surah Ar Ra'd ayat 11.
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Artinya: "Baginya (manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
Contoh dari takdir muallaq di antaranya kepandaian dan kekayaan.
Waktu Seseorang Manusia Mengetahui Takdir
Belgis Hayyinat Nufus dalam bukunya Mengeja Takdir Tuhan menjelaskan bahwa atas keterbatasan manusia, sepandai apa pun, secerdas apa pun, manusia tidak akan bisa mengetahui takdirnya meski takdir tersebut terjadi satu detik ke depan.
Dikatakan, seorang manusia pasti akan mengetahui takdir saat takdir tersebut telah terjadi. Ketidakmampuan manusia melihat takdirnya ini bisa menjadi motivasi untuk memperbaiki apa yang ada sekarang dan senantiasa berikhtiar.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI