Salah satu bentuk takdir dalam ajaran Islam adalah qada atau takdir yang tidak bisa diubah ketetapannya. Lantas, mengapa qada tidak dapat ditunda atau diubah?
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan sebaik-baik penciptaan. Allah SWT sudah merencanakan yang terbaik untuk manusia, bahkan sejak manusia belum diciptakan.
Apa saja yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT atas manusia disebut dengan takdir. Dikutip dari Bachrul Ilmy dalam buku Agama Islam menjelaskan terdapat dua macam takdir pada manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Qadar berarti takdir yang bisa diubah sesuai dengan keinginan dan usaha manusia. Sementara itu, qada adalah sebutan untuk takdir yang tidak dapat diubah.
Mengapa Qada Tidak Dapat Ditunda atau Diubah?
Secara bahasa, qada artinya memutuskan atau menetapkan sedangkan secara istilah, qada berarti ketetapan Allah SWT kepada setiap makhluk-Nya sebelum keberadaan atau kelahirannya.
Dengan kata lain, qada merupakan rencana Allah SWT terhadap makhluknya. Sementara itu, rencana ini hanya Dia yang mengetahui dan Dialah yang bisa mengendalikannya.
Fida' Abdilah dan Yusak Burhanudin dalam buku Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas VI menjelaskan alasan mengapa qada tidak dapat ditunda atau diubah adalah karena ini merupakan ketetapan Allah SWT yang sudah ada sejak zaman azali atau masa ketika alam semesta belum diciptakan.
Alasan yang kedua adalah karena takdir qada adalah rahasia Allah SWT. Artinya, tidak ada manusia yang dapat mengetahuinya, mengubahnya, mengendalikannya, atau bahkan menundanya.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hadid ayat 22 yang berbunyi,
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ ٢٢
Artinya: Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah.
Takdir qada meliputi segala hal yang berhubungan dengan kondisi dan apa yang akan terjadi kepada makhluknya. Contoh qada adalah jenis kelamin manusia, bentuk tubuh atau fisik (cacat atau lengkap), kematian, kelahiran, dan jodoh.
Kematian adalah contoh yang paling mudah untuk menjelaskan mengapa qada tidak dapat ditunda atau diubah. Setiap orang pasti akan mengalami kematian, tetapi tidak ada yang tahu kapan dan di mana. Manusia juga tidak bisa menunda maupun mengubahnya.
Dalam sumber sebelumnya disebutkan, hal ini tertera dalam firman Allah SWT surah An-Nisa ayat 78 yang berbunyi,
اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا ٧٨
Artinya: Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh. Jika mereka (orang-orang munafik) memperoleh suatu kebaikan, mereka berkata, "Ini dari sisi Allah" dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka berkata, "Ini dari engkau (Nabi Muhammad)." Katakanlah, "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Mengapa orang-orang itu hampir tidak memahami pembicaraan?
Seorang muslim memiliki kewajiban untuk mengimani takdir qada maupun qadar ini. Dengan demikian, dia tidak akan mudah putus asa atau menyalahkan keadaan.
Ketika tertimpa kesusahan, musibah, atau bencana, orang-orang yang beriman kepada qada dan qadar akan selalu menghadapinya dengan tabah dan sabar. Bahkan ketika ia berada di puncak kesuksesan, ia tidak sombong.
Manusia tidak boleh menyerah pada takdir. Allah SWT selalu memberikan takdir yang terbaik untuk hamba-Nya maka sebaiknya manusia selalu bersyukur.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!