Niat Puasa Ramadhan: Arab, Latin, dan Artinya

Niat Puasa Ramadhan: Arab, Latin, dan Artinya

Hanif Hawari - detikHikmah
Senin, 19 Feb 2024 20:45 WIB
Close-up of religious Muslim woman and her family praying before the meal at dining table on Ramadan.
Ilustrasi niat puasa Ramadhan (Foto: Getty Images/Drazen Zigic)
Jakarta -

Bulan suci Ramadhan segera menghampiri. Di bulan suci ini, umat Muslim memiliki kesempatan emas untuk mengumpulkan sebanyak mungkin pahala dan mencari berkah dari Yang Maha Kuasa.

Puasa adalah salah satu amalan utama yang wajib kita lakukan di bulan puasa. Selain menahan lapar dan dahaga, puasa Ramadhan juga mengajarkan untuk mengendalikan nafsu dan amarah serta menjauhi segala larangan yang membatalkan puasa.

Allah SWT berfirman,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ - ١٨٣

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS. Al-Baqarah ayat 183)

ADVERTISEMENT

Sebelum memulai puasa, kita harus berniat secara sungguh-sungguh dan tulus untuk beribadah kepada Allah SWT.

Niat Puasa Ramadhan

Sebelum memulai ibadah puasa, kita perlu membaca niat puasa Ramadhan terlebih dahulu. Berikut ini adalah niat puasa Ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu souma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhani hadzihis sanati lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta'ala."

Dikutip dari buku Fikih Empat Madzhab oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, niat sudah dianggap cukup apabila seorang muslim sudah menanamkan di dalam hati bahwa dia akan berpuasa Ramadhan. Namun, disunnahkan baginya untuk melafalkan niat tersebut.

Niat puasa Ramadhan adalah sebuah pengingat bagi diri kita bahwa kita sedang melaksanakan ibadah kepada Allah SWT dengan berpuasa di bulan Ramadhan. Dengan niat yang kokoh dan penuh kesadaran, kita akan selalu diingatkan bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan selama berpuasa haruslah dilandaskan pada niat yang ikhlas dan tulus.

Dengan niat puasa Ramadhan yang tulus dan ikhlas, Allah SWT akan memberikan pahala yang melimpah sebagai ganjaran atas ibadah puasa kita. Niat yang tulus juga akan menambah nilai amalan kita di bulan Ramadan, sehingga pahala yang kita terima akan berlipat ganda sebagai bentuk keberkahan dari Allah SWT.

Kapan Membaca Niat Puasa?

Niat puasa Ramadhan menjadi sebuah pertanda dimulainya ibadah puasa sekaligus menjadi syarat sah pelaksanaan ibadah puasa. Niat puasa dapat dilafalkan pada malam hari sampai sebelum terbit fajar. Artinya, kita perlu berniat puasa sebelum memasuki waktu adzan subuh.

Niat puasa Ramadhan bisa diucapkan pada malam hari, tepat setelah menunaikan ibadah sholat Tarawih. Suasana khidmat setelah sholat Tarawih menjadikan momen tersebut tepat untuk memperkuat niat dalam hati atau dengan melafalkannya secara lisan.

Selain itu, kita juga dapat membaca niat puasa Ramadhan saat makan sahur sebelum masuk waktu Subuh. Saat bersiap-siap untuk sahur, menyatakan niat puasa dengan tulus dapat menjadi langkah awal yang baik untuk memastikan keikhlasan dalam menjalankan ibadah puasa.

Dengan memperkuat niat puasa Ramadhan baik di malam hari setelah sholat Tarawih maupun saat makan sahur, kita dapat memastikan bahwa setiap amalan yang dilakukan selama bulan suci ini dilandaskan pada niat yang ikhlas dan tulus kepada Allah SWT.

wallahu a'lam.




(hnh/lus)

Hide Ads