3 Hikmah Kejujuran Menurut Ali bin Abi Thalib RA

3 Hikmah Kejujuran Menurut Ali bin Abi Thalib RA

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Kamis, 15 Feb 2024 05:45 WIB
Symbol of the Shia Muslim religion with an Ayatollah who prays and preaches in front of his followers by stretching a finger upwards.
Ilustrasi kejujuran. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Pict Rider)
Jakarta - Menurut Ali bin Abi Thalib RA, kejujuran akan mendatangkan tiga hal kebaikan yaitu kepercayaan, cinta, dan rasa hormat.

Apabila kita mencari sosok teladan dalam sifat jujur, Rasulullah SAW adalah orang yang paling tepat. Kejujuran beliau sangatlah tinggi, sehingga orang-orang memberinya gelar Al-Amin.

Selain Rasulullah SAW, sosok teladan untuk sifat jujur juga ada pada diri para sahabat yang berdiri dengan beliau. Perilaku jujur ini bisa kita contoh dari Abu Bakar RA, Umar bin Khattab RA, Utsman bin Affan RA, atau Ali bin Abi Thalib RA.

Ali bin Abi Thalib RA merupakan salah seorang dari deretan sahabat yang menjunjung tinggi kejujuran. Dirinya sering mengingatkan untuk berlaku jujur dan juga mencontohkan melalui tindakannya. Adapun menurut Ali RA, hikmah kejujuran ada tiga hal. Apa saja?

Hikmah Kejujuran Menurut Ali bin Abi Thalib RA

Dinukil dari buku Samudra Hikmah Ali bin Abi Thalib oleh Latifatul Umamah, kejujuran menurut Ali bin Abi Thalib RA akan berakibat tiga hal, yaitu:

1. Mendapat kepercayaan

2. Mendapat cinta

3. Mendapat rasa hormat

Ali bin Abi Thalib RA berkata, "Orang-orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan tiga hal: kepercayaan, cinta, dan rasa hormat."

"Orang yang selalu berkata dan berperilaku jujur maka akan dicintai oleh sesama, mendapatkan kepercayaan, dan orang-orang pun menaruh rasa hormat kepadanya" tulis buku tersebut.

Tiga hal ini hanyalah hikmah yang didapatkan di dunia. Belum lagi pahala dan kebaikan yang didapatkan kelak di akhirat. Mengenai balasan di akhirat, Rasulullah SAW bersabda,

"Senantiasalah kalian jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebajikan, dan kebajikan membawa pada surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur, akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang yang selalu jujur. Dan, jauhilah kedustaan karena kedustaan itu membawa kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan membawa ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan selalu berdusta, hingga akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta."

Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk berkata jujur dalam surah Al Ahzab ayat 70,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ ٧٠

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.

Kepribadian Ali bin Abi Thalib RA

Kejujuran Ali bin Abi Thalib RA adalah hal yang tidak bisa dibantah. Semua orang setuju menilai Ali RA sebagai orang yang jujur, istiqamah, berpegang teguh pada kebenaran, adil, tegas, dan saleh.

Sebagaimana dijelaskan dalam buku Perjalanan Ali bin Abi Thalib oleh Herwanti bahwasanya Ali bin Abi Thalib RA merupakan seorang muslim, pemimpin, laki-laki yang jujur. Ia juga berlaku zuhud terhadap dunia dan mementingkan keadilan rakyatnya.

Sejak kecil, ia sangat dekat dengan Rasulullah SAW. Tidak heran jika sikap dan perilakunya sungguh mulia dan patut dijadikan sebagai contoh. Sepupunya, Nabi Muhammad SAW, bahkan memberinya gelar gerbang ilmu karena kepandaiannya.

Ali RA pun akhirnya dibaiat menjadi khalifah yang keempat berkat keutamaannya dalam berbagai hal. Selama memimpin umat, ia sangat dekat dengan rakyat kecil dan selalu bersosialisasi dengan mereka.

Ali RA juga selalu mengedepankan kejujuran dalam berbagai hal. Ia sering mengingatkan para pedagang untuk selalu jujur dalam bertransaksi dan senantiasa bertakwa kepada Allah SWT.

Terdapat beberapa nilai utama yang bisa diambil dari kepemimpinan Ali RA, yaitu keadilan, persamaan, persaudaraan, kesederhanaan, keikhlasan yang sesuai dengan Al-Qur'an dan sunah, serta kejujuran.


(rah/rah)

Hide Ads