- Hukum Puasa Syaban
- Puasa Syaban Berapa Hari? 1. Puasa Syaban Satu Bulan Penuh 2. Puasa Sebanyak Mungkin Namun Kurang dari Satu Bulan 3. Puasa Hingga Pertengahan Bulan 4. Puasa Satu atau Dua Hari Saja
- Keutamaan Puasa Syaban 1. Puasa Sunnah Paling Utama 2. Sebagai Latihan atau Pemanasan Puasa Ramadan 3. Dilakukan Rasulullah SAW
Puasa Syaban termasuk puasa sunnah yang bisa dikerjakan umat Islam. Puasa Syaban berlangsung selama beberapa hari.
Puasa Syaban merupakan praktik ibadah yang dilakukan oleh umat Islam pada Syaban, bulan kedelapan dalam kalender Islam. Meskipun tidak diwajibkan, banyak yang tertarik untuk mengetahui berapa hari puasa Syaban yang sebaiknya dilakukan.
Lantas, Puasa Syaban berapa hari? Berikut penjelasan tentang lamanya Puasa Syaban dan keutamaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hukum Puasa Syaban
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Puasa Syaban hukumnya sunnah. Merujuk pada buku Cerdas Intelektual dan Spiritual dengan Mukjizat Puasa karya Yazid al-Busthomi, Puasa Syaban merupakan amalan yang paling utama menjelang datangnya Ramadan.
Puasa Syaban Berapa Hari?
Merujuk pada sumber sebelumnya, Allah SWT menganjurkan hamba-Nya untuk memperbanyak mengerjakan puasa di bulan Syaban. Puasa Syaban dikerjakan tanpa ketentuan hari atau bebas menentukan hari ketika akan berpuasa.
Merujuk pada buku Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunnah karya Abdul Wahid, Rasulullah SAW selalu berpuasa pada sebagian besar bulan Syaban. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Aisyah RA berkata, "Nabi SAW tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Syaban. Nabi SAW biasa berpuasa pada bulan Syaban seluruhnya." (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain, Aisyah RA berkata, "Nabi SAW biasa berpuasa pada bulan Syaban seluruhnya. Namun beliau berpuasa hanya sedikit hari saja." (HR Muslim)
Namun beberapa ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai berapa hari umat Islam mengerjakan Puasa Syaban. Berikut penjelasannya.
1. Puasa Syaban Satu Bulan Penuh
Disebutkan dalam sebuah riwayat dari Abu Salamah, Aisyah RA berkata, "Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa pada suatu bulan yang lebih banyak daripada bulan Syaban, sesungguhnya beliau berpuasa Syaban sebulan penuh." (HR Bukhari)
2. Puasa Sebanyak Mungkin Namun Kurang dari Satu Bulan
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak berpuasa sebulan penuh. Beliau meninggalkan beberapa hari.
Abu Salamah bertanya mengenai puasa Rasulullah SAW kepada Aisyah RA. Aisyah RA menjawab, "Rasulullah terus berpuasa hingga kami menyatakan bahwa beliau puasa terus-menerus. Dan terkadang beliau terus berbuka (tidak puasa) hingga kami menyatakan bahwa beliau terus berbuka (tidak puasa). Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa dalam suatu bulan melebihi puasanya di bulan Syaban. Beliau puasa pada seluruh bulan Syaban, dan beliau puasa bulan Syaban keseluruhan kecuali sedikit." (HR Muslim)
3. Puasa Hingga Pertengahan Bulan
Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada puasa (sunnah) setelah pertengahan bulan Syaban sampai datang bulan Ramadan." (HR Ibnu Hibban)
4. Puasa Satu atau Dua Hari Saja
Berdasarkan pada riwayat Imran bin Hushain yang berkata, "Rasulullah pernah bertanya kepada seorang laki-laki, 'Apakah kamu telah puasa di penghujung bulan Syaban ini?' Ia menjawab, 'Tidak'. Sebelum datangnya Ramadan, maka puasalah sehari atau dua hari." (HR Muslim)
Keutamaan Puasa Syaban
Dirangkum dari sumber sebelumnya, meskipun terdapat beberapa pendapat mengenai lamanya puasa Syaban, umat Islam harus berusaha agar bisa mengerjakan puasa Syaban. Sebab, puasa ini memiliki beberapa keutamaan, yaitu:
1. Puasa Sunnah Paling Utama
Rasulullah SAW bersabda, "Bulan Syaban adalah bulan di mana manusia mulai lalai, yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan." (HR An Nasai)
Banyak orang lalai yang terlena dengan puasa Rajab dan menantikan bulan Ramadan. Kelalaian ini menyebabkan puasa Syaban menjadi puasa yang paling utama.
2. Sebagai Latihan atau Pemanasan Puasa Ramadan
Jika umat Islam melaksanakan puasa Syaban, maka ia akan mudah melaksanakan puasa Ramadan hingga akhir. Semangatnya dalam berpuasa juga akan meningkat.
3. Dilakukan Rasulullah SAW
Rasulullah SAW biasa berpuasa setiap tiga kali setiap bulannya. Namun terkadang beliau menundanya dan mengumpulkannya hingga memasuki bulan Syaban. Beliau melakukan itu untuk menyempurnakan puasa sunnahnya.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis