Doa Bulan Syaban dan Berbagai Amalan Lainnya yang Bisa Dikerjakan

Doa Bulan Syaban dan Berbagai Amalan Lainnya yang Bisa Dikerjakan

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 11 Feb 2024 18:00 WIB
Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa (Foto: Getty Images/golfcphoto)
Jakarta - Syaban merupakan bulan ke-8 dalam kalender Islam. Pada bulan ini, banyak amalan yang bisa dikerjakan oleh kaum muslimin.

Penamaan bulan Syaban berasal dari kata Syabaa yang artinya merekah. Sebab, bulan Syaban berada di antara dua bulan mulia yaitu Rajab dan Ramadhan.

Kemuliaan bulan Syaban tercantum dalam sebuah hadits yang berbunyi,

"Bulan Syaban--bulan antara Rajab dan Ramadhan--adalah bulan di saat manusia lalai. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan." (HR Nasa'i)

Menukil buku Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab dan Sya'ban tulisan Dra Udji Asiyah M Si, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa bulan Syaban menjadi momen di mana amal manusia diangkat kepada Allah SWT. Singkatnya, Syaban merupakan bulan naiknya berbagai amalan ke hadirat Allah SWT seperti diterangkan dalam surat Al Ma'arij ayat 4,

تَعْرُجُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ إِلَيْهِ فِى يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُۥ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

Artinya: "Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun."

Selain itu, pada bulan Syaban ada juga doa yang bisa dibaca oleh kaum muslimin. Doa ini diajarkan Rasulullah SAW dan berisi harapan agar Allah SWT memberi cukup umur agar bisa menyambut Ramadhan.

Doa Bulan Syaban

Merujuk pada sumber yang sama, berikut bacaan doa bulan Syaban yang bisa diamalkan.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Arab latin: Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wa sya'bâna wa ballighnâ ramadhânâ

Artinya: "Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Bulan Sya'ban. Sampaikan kami dengan Bulan Ramadhan."

Amalan-amalan di Bulan Syaban

Mengutip buku Amalan Ringan Berpahala Istimewa Seputar Puasa, Sedekah, dan Haji karya Abdillah F Hasan, ada sejumlah amalan yang bisa dikerjakan ketika bulan Syaban. Antara lain sebagai berikut,

1. Puasa Sunnah

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits, dari Anas Ra, "Puasa manakah yang paling afdal setelah puasa Ramadhan?" Rasulullah menjawab, "Puasa Syaban untuk mengagungkan Ramadhan."

Di bulan ini, Rasulullah SAW melakukan puasa sunah terbanyak dibanding bulan-bulan lain (selain Ramadhan).

Mengapa puasa di bulan Syaban menjadi perhatian penting? Dari segi jasmani, dengan memperbanyak puasa sunnah pada Syaban, seorang muslim akan semakin siap dalam menghadapi puasa Ramadhan selama sebulan penuh.

Menurut Ibnu Rajab, kedudukan puasa Syaban di antara puasa yang lain sama dengan kedudukan salat sunnah rawatib terhadap salat fardhu sebelum dan sesudahnya, yakni sebagai penyempurna kekurangan pada yang wajib.

Keutamaan puasa di bulan Syaban, sebagaimana diriwayatkan Usamah bin Zaid ra., ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, aku tidak melihat engkau berpuasa pada bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa pada bulan Syaban."

Rasulullah menjawab, "Bulan itu (Syaban) adalah bulan yang dilupakan oleh manusia, yaitu bulan di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan itu adalah bulan diangkatnya amal-amal manusia kepada Tuhan semesta alam. Aku suka amal-amalku diangkat, sementara aku sedang berpuasa." (HR Abu Daud dan Nasa'i)

2. Memperbanyak Sholawat

Amalan lainnya yang dapat dikerjakan di bulan Syaban ialah memperbanyak sholawat. Mereka yang membiasakan diri di bulan ini untuk berlomba meraih pahala, akan memperoleh kemenangan di bulan Ramadhan.

Syaban adalah bulan Rasulullah SAW seperti yang telah disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,

"Rajab adalah bulan Allah, Syaban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku."

3. Membayar Utang Puasa

Bulan Syaban adalah kesempatan untuk mengqadha utang puasa Ramadhan yang lalu sebelum datangnya Ramadhan berikutnya.

Aisyah berkata: "Aku punya utang puasa Ramadhan, aku tak dapat mengqadhanya kecuali di bulan Syaban, karena sibuk melayani Nabi." (HR Bukhari dan Muslim)


(aeb/erd)

Hide Ads