Pengertian Syuhada dan Kedudukannya dalam Agama Islam

Pengertian Syuhada dan Kedudukannya dalam Agama Islam

Hanif Hawari - detikHikmah
Sabtu, 27 Jan 2024 17:00 WIB
Mourners pray next to the dead bodies including four Palestinians killed in an Israeli strike on a car, amid the ongoing conflict between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas, in Rafah in the southern Gaza Strip, January 21, 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa REFILE - CORRECTING INFORMATION FROM BODIES OF PALESTINIANS KILLED IN AN ISRAELI STRIKE TO DEAD BODIES INCLUDING FOUR PALESTINIANS KILLED IN AN ISRAELI STRIKE ON A CAR
Para syuhada di Palestina (Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Jakarta -

Syuhada adalah istilah yang sudah tidak asing lagi dalam agama Islam. Istilah ini menggambarkan pahlawan-pahlawan yang gugur dalam perjuangan di jalan Allah SWT.

Dikutip dari buku Lentera Hati oleh Quraish Shihab, dalam bahasa agama sehari-hari, para pahlawan yang gugur di medan juang dalam membela agama Allah SWT dinamakan dengan syuhada. Kata "syuhada" berasal dari bahasa Arab yang berarti "saksi." Mereka menjadi saksi atas kebenaran agama Allah SWT.

Dalam surat An-Nisa ayat 69, Allah SWT berfirman:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ΩˆΩŽΩ…ΩŽΩ†Ω’ ΩŠΩΩ‘Ψ·ΩΨΉΩ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ψ±ΩŽΩ‘Ψ³ΩΩˆΩ’Ω„ΩŽ ΩΩŽΨ§ΩΩˆΩ„Ω°Ϋ€Ω‰ΩΩ•ΩƒΩŽ Ω…ΩŽΨΉΩŽ Ψ§Ω„ΩŽΩ‘Ψ°ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ Ψ§ΩŽΩ†Ω’ΨΉΩŽΩ…ΩŽ اللّٰهُ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡ΩΩ…Ω’ Ω…ΩΩ‘Ω†ΩŽ Ψ§Ω„Ω†ΩŽΩ‘Ψ¨ΩΩŠΩ‘Ω–Ω†ΩŽ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ψ΅ΩΩ‘Ψ―ΩΩ‘ΩŠΩ’Ω‚ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ψ΄ΩΩ‘Ω‡ΩŽΨ―ΩŽΨ§Ϋ€Ψ‘Ω ΩˆΩŽΨ§Ω„Ψ΅Ω‘Ω°Ω„ΩΨ­ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ ۚ ΩˆΩŽΨ­ΩŽΨ³ΩΩ†ΩŽ Ψ§ΩΩˆΩ„Ω°Ϋ€Ω‰ΩΩ•ΩƒΩŽ Ψ±ΩŽΩΩΩŠΩ’Ω‚Ω‹Ψ§

Artinya: Dan barangsiapa menaati Allah SWT dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah SWT, (yaitu) para nabi, para pecinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.

ADVERTISEMENT

Meskipun begitu, istilah syuhada tidak hanya merujuk kepada mereka yang berperang kemudian meninggal ketika membela agama Islam. Pahlawan-pahlawan ini tidak hanya terbatas pada pejuang di medan perang, tetapi juga mencakup individu yang meninggal dalam berbagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.

Gelar syuhada juga akan diberikan kepada orang-orang yang rela berjuang di jalan Allah SWT. Para ulama menyimpulkan bahwa seorang muslim yang meninggal karena menuntut ilmu, berdakwah, mencari nafkah, dan melahirkan juga termasuk sebagai syuhada.

Syuhada dalam Islam menduduki posisi yang sangat dihormati, memperoleh pengakuan atas pengorbanan luar biasa mereka untuk agama dan prinsip-prinsip yang diyakini. Mereka bukan hanya menjadi contoh keberanian, ketekunan, dan kesetiaan kepada Allah SWT, tetapi juga mendapatkan penghargaan serta pahala besar di akhirat.

Kedudukan Syuhada

Dilansir dari buku Tafsir Fi Zhilalil Qur`an Edisi Istimewa Jilid 21 oleh Sayyid Quthb, orang-orang yang mati di jalan Allah SWT memiliki kedudukan khusus dan memiliki kedekatan dengan Tuhannya.

Kedudukan syuhada dalam Islam sangat tinggi dan dihormati karena mereka adalah pahlawan yang gugur dalam perjuangan membela agama dan kebenaran. Dalam Al-Quran, surat An-Nisa ayat 69, Allah SWT menjelaskan bahwa orang yang mati syahid bersama-sama dengan para nabi, pencinta kebenaran, dan orang-orang saleh di surga.

Dikutip dari buku Kemenangan Besar Bertemu Sang Maha Benar oleh Jalaludin Al-suyuti, para Syuhada akan ditempatkan di surga yang paling indah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Sad ayat 50:

Ψ¬ΩŽΩ†Ω‘Ω°Ψͺِ ΨΉΩŽΨ―Ω’Ω†Ω Ω…ΩΩ‘ΩΩŽΨͺΩŽΩ‘Ψ­ΩŽΨ©Ω‹ Ω„ΩŽΩ‘Ω‡ΩΩ…Ω Ψ§Ω„Ω’Ψ§ΩŽΨ¨Ω’ΩˆΩŽΨ§Ψ¨ΩΫš
Artinya: "Itulah surga 'Adn, tempat tinggal yang kekal yang pintu-pintunya terbuka lebar bagi mereka."

Surga 'Adn merupakan tempat tinggal bagi orang-orang yang termasuk ke dalam golongan syuhada. Surga ini adalah tempat bagi orang yang wafatnya dalam keadaan husnul Khotimah.

Membela Agama Allah

Perlu disadari bahwa perjuangan syuhada tidak terbatas pada konsep peperangan fisik semata. Syuhada melibatkan individu yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah, artinya mereka wafat dalam keadaan baik dan taat kepada Allah SWT.

Bukan hanya pejuang di medan perang, tetapi juga mereka yang gugur saat menuntut ilmu, berdakwah, mencari nafkah, atau bahkan dalam proses melahirkan, dapat dianggap sebagai syuhada. Maka dari itu, marilah kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT dan selalu berjuang di dalam kebenaran yang sesuai dengan ajaran Islam.

Wallahu'alam.




(hnh/erd)

Hide Ads