Aroma Luka Para Syuhada Seharum Kasturi, Ini Haditsnya

Aroma Luka Para Syuhada Seharum Kasturi, Ini Haditsnya

Kristina - detikHikmah
Sabtu, 11 Nov 2023 07:01 WIB
Korban tewas akibat serangan Israel di Gaza, Palestina terus bertambah, Senin (23/10/2023). Hingga kini korban tewas menjadi 4.651 orang.
Ilustrasi jenazah para syuhada wangi kasturi. Foto: AP Photo/Hatem Ali
Jakarta -

Para syuhada memiliki keutamaan di sisi Allah SWT saat mendatangi-Nya pada hari kiamat kelak. Menurut sebuah hadits, aroma luka mereka seharum kasturi.

Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari dari riwayat Abu Hurairah RA. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

Ω…ΩŽΨ§ مِنْ Ω…ΩŽΩƒΩ’Ω„ΩΩˆΩ’Ω…Ω ΩŠΩΩƒΩ’Ω„ΩŽΩ…Ω فِي Ψ³ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ’Ω„Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΨŒ Ψ₯ِلا جَاَؑ ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω‚ΩΩŠΩŽΨ§Ω…ΩŽΨ©Ω ΩˆΩŽΩƒΩŽΩ„Ω’Ω…ΩΩ‡Ω ΩŠΩŽΨ―Ω’Ω…ΩŽΩ‰ΨŒ Ψ§Ω„Ω„ΩˆΩ†Ω Ω„ΩŽΩˆΩ’Ω†Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΨŒ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ψ±Ω‘ΩΩŠΨ­Ω رِيحُ الْمِسْكِ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Tidaklah ada seseorang yang terluka di jalan Allah melainkan dia datang pada hari kiamat, sedang lukanya mengeluarkan darah, rupanya adalah rupa darah namun aromanya adalah aroma minyak kasturi."

Dalam kitab Misykat al-Mashabih, At-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Abu Dawud turut meriwayatkan hadits shahih serupa dari Mu'adz bin Jabal yang mendengar bahwa Rasulullah SAW bersabda,

ADVERTISEMENT

"Siapa yang berperang di jalan Allah dari pagi hingga petang, ia memperoleh surga. Siapa yang terluka atau berdarah di jalan Allah, maka darah itu pada hari kiamat akan tampak seperti yang dahulu pernah keluar paling banyak dengan warna minyak za'faran (merah) dan mau minyak misik (kasturi, wangi)."

'Umar Sulaiman al-Asyqar mengatakan dalam kitab Al-Yaum al-akhir al-Qiyamat al-Syughra wa alamat al-Qiyamah al-Kubra, menurut Ibn Hajar dan para ulama, hikmah adanya luka saat para syuhada dibangkitkan adalah sebagai saksi atau bukti keluhurannya mengorbankan jiwa dalam ketaatan kepada Allah SWT.

Para ulama menyatakan bahwa jenazah para syuhada perang tidak perlu dimandikan dan disalatkan, melainkan langsung dimakamkan beserta bercak darah yang masih melekat dalam tubuhnya. Dikatakan dalam kitab Fiqh Sirah an-Nabawiyah karya Al-Buthy, para ulama menyandarkan hal ini pada hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari bahwa Rasulullah SAW memerintahkan agar jenazah para syuhada Uhud langsung dimakamkan dan darah mereka tidak perlu dibersihkan.

Roh Orang Beriman Juga Wangi Kasturi

Selain para syuhada, roh orang beriman juga akan mengeluarkan aroma kasturi saat meninggal dunia, sebagaimana diterangkan dalam kitab Al-Maut wa 'Alam Al-Barzakh karya Mahir Ahmad Ash-Shufiy dengan bersandar pada riwayat Al-Barra' bin 'Azib RA dari Rasulullah SAW.

Aroma ini muncul tatkala Malaikat Maut mengambil roh dan meletakkannya pada kain kafan yang telah disiapkan. Bau semerbak tersebut akan terus keluar ketika malaikat membawanya ke langit.

Berikut bunyi penggalan haditsnya,

Rasulullah SAW bersabda, "Orang beriman jika menghadapi kematian, malaikat turun kepadanya dengan wajah yang bersinar bagaikan sinar matahari dengan membawa kain kafan surga, mereka duduk di hadapannya hingga Malaikat Maut datang kemudian duduk di bagian kepala.

Ia bertanya, 'Hai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan dan rahmat Allah.' Maka Roh keluar dengan mudah dan dipegang oleh Malaikat Maut. Ketika Malaikat Maut telah mengambilnya, mereka segera meletakkan pada kain kafan yang telah disiapkan, ketika roh keluar, bau harum semerbak memenuhi ruangan.

Para malaikat itu terus melintas dengan membawa roh tersebut hingga penghuni langit bertanya, 'Roh siapa yang baunya harum semerbak ini?' Mereka menjawab, 'Ini roh Fulan bin Fulan' seraya menyebutkan nama yang paling indah sebagaimana namanya di dunia.

Mereka terus membawa roh yang harum semerbak hingga ke langit dunia dan semua penghuni langit sampai langit yang ketujuh maka Allah berfirman, 'Tetapkan hamba-Ku itu dalam golongan orang-orang mulia di sisi Allah dan kembalikan ke bumi karena dari tanah Aku ciptakan, ke tanah pula akan dikembalikan, dan dari tanah akan dikeluarkan kembali."

Dalam Shahih Muslim juga terdapat riwayat serupa dari jalur Abu Hurairah RA yang menyebut,

"Jika orang beriman menghadapi kematian, roh tersebut berbau harum semerbak sehingga para penghuni langit berkata, 'Bau harum semerbak ini datang dari bumi. Semoga rahmat bagimu dan jasad yang kamu bawa.'

Malaikat yang membawa roh tersebut terus berjalan untuk menghadap Allah. Kemudian Allah berfirman, 'Pergilah bersamanya hingga kiamat datang.'

Jika orang kafir yang menghadapi kematian, roh tersebut berbau busuk yang menyengat hidung sehingga penghuni langit berkata, 'Bau busuk ini berasal dari bumi.' Dikatakan pada bangkai busuk itu, 'Rasakanlah siksaan hingga kiamat datang!'"

Abu Hurairah RA mengatakan, "Rasulullah SAW menutup kembali hidungnya dengan kain tipis tersebut. Beliau melakukan itu seolah-olah beliau mencium bau busuk tersebut agar kain itu dapat menahan bau yang tak sedap itu."

Wallahu a'lam.




(kri/erd)

Hide Ads