Genosida Israel Bikin Penyandang Disabilitas Gaza Terancam Kesejahteraannya

Genosida Israel Bikin Penyandang Disabilitas Gaza Terancam Kesejahteraannya

Hanif Hawari - detikHikmah
Selasa, 23 Jan 2024 17:45 WIB
Blokade 16 tahun Israel di Jalur Gaza dan serangan militernya yang sedang berlangsung telah menghilangkan orang-orang cacat dari alat bantu yang diperlukan, seperti kursi roda dan anggota badan buatan.
Selama blokade Israel 16 tahun di Jalur Gaza dan serangan militer yang terus berlanjut, orang-orang dengan disabilitas kehilangan akses ke peralatan bantu yang sangat dibutuhkan, seperti kursi roda dan anggota badan buatan. (Foto: AFP)
Jakarta -

Serangan brutal Israel ke jalur Gaza membuat ribuan keluarga tertimbun reruntuhan rumahnya sendiri. Tidak ada satupun yang mampu melarikan diri dan selamat jika rudal telah mengarah kepadanya.

Di jalur Gaza, kehidupan setiap orang dapat berubah menjadi mimpi buruk dalam sekejap mata. Terutama untuk mereka penyandang disabilitas fisik ataupun mental. Di tengah-tengah pemboman yang terus-menerus, sebagian warga penyandang disabilitas terancam tidak bisa hidup sejahtera.

Mengutip Arab News (22/1), Lisa Salavert, Manajer Advokasi Kemanusian di Handicap International mengatakan, mereka menghadapi ancaman serius tidak hanya terhadap martabat, tetapi juga hak asasi mereka. Tidak ada yang bisa menjamin mereka akan selamat, dan hal ini telah terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salavert menambahkan, sekitar 300.000 warga Gaza penyandang disabilitas menghadapi tantangan yang akut. Dalam konteks khusus ini, mereka menghadapi tantangan untuk tetap aman, mendapatkan makanan, mendapatkan tempat tinggal, dan mengakses barang-barang dasar dan spesifik yang mereka perlukan agar tetap sehat.

Bagi penyandang disabilitas, terutama yang memiliki keterbatasan gerak, melarikan diri dari serangan Israel adalah hal yang mustahil. Sedangkan bagi warga tunarungu, mereka tidak bisa mendengar suara roket yang datang dan berakibat mereka tidak bisa berlindung ke tempat yang aman.

ADVERTISEMENT

"Penyandang disabilitas terpisah dari keluarganya, teman mereka dan komunitas yang mendukungan mereka," kata Salavert. "Beberapa orang tidak dapat secara fisik mengevakuasi diri mereka, sedangkan yang lain tidak dapat memproses atau mengakses perintah evakuasi."

Blokade Israel selama 16 tahun di Jalur Gaza juga membuat penyandang disabilitas tidak bisa mendapatkan alat bantu yang diperlukan. Seperti kursi roda, alat bantu dengar, dan kaki palsu. Sekarang, dengan terbatasnya bantuan kemanusiaan yang mencapai wilayah Gaza, kebutuhan khusus kelompok ini makin tidak terpenuhi.

Sejak serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel selatan pada 7 Oktober, 1.200 orang tewas. Sebagian besarnya adalah warga sipil, dengan jumlah sandra 240 orang. Kemudian serangan balasan Israel sejauh ini dilaporkan telah menewaskan 25.100 warga Gaza, melukai 60.000 lainnya, dan membuat lebih dari 85 persen penduduk Gaza mengungsi.




(hnh/lus)
Duka untuk Palestina

Duka untuk Palestina

73 konten
Israel masih terus melakukan serangan di Gaza, Palestina. Total sudah 26 hari Israel menggempur wilayah itu tanpa henti. Sejak 7 Oktober hingga Selasa kemarin, Kementerian Kesehatan Gaza menyebut 8.525 orang tewas. Sebanyak 3.500 adalah anak-anak.

Hide Ads