Sejumlah hadits menyebut adanya jembatan di atas neraka. Jembatan di atas neraka merupakan jembatan yang akan dilewati oleh seluruh umat di akhirat kelak.
Jembatan di atas neraka tersebut bernama shirath. Berikut penjelasan tentang jembatan di atas neraka.
Baca juga: 8 Tingkatan Surga dan Calon Penghuninya |
Gambaran Jembatan di Atas Neraka
Dirangkum dari buku Dahsyatnya Neraka karya Syaiful Bachri az-Zidani dan buku Dasar-dasar Memahami Iman, Islam, dan Ihsan karya Ipnu R. Noegroho, Allah SWT menciptakan jembatan di atas neraka (shirath) tepat berada di atas neraka. Letaknya di tengah-tengah neraka Jahannam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bentuk jembatan di atas neraka tersebut lebih lembut daripada rambut, lebih tajam daripada pedang, lebih gelap daripada malam, dan sangat licin. Licinnya jembatan ini mampu menggelincirkan siapa saja yang melewatinya.
Rasulullah SAW bersabda, "Kemudian didatangkan jembatan lalu dibentangkan di atas permukaan neraka Jahannam." Kami (para sahabat) bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana (bentuk) jembatan itu?" Beliau menjawab, "Licin (lagi) menggelincirkan. Di atasnya terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri yang ujungnya bengkok. Ia bagaikan pohon berduri di Najed, dikenal dengan pohon sa'dan..." (HR Muttafaqun 'alaih)
Rasulullah SAW pernah berdoa agar umatnya selamat ketika melintasi jembatan di atas neraka tersebut. Rasulullah SAW bersabda, "Dan dibentangkanlah jembatan Jahannam. Akulah orang pertama yang melewatinya. Doa para rasul pada saat itu, 'Ya Allah, selamatkanlah! Selamatkanlah!' Pada shirath itu, terdapat pencangkok-pencangkok seperti duri pohon sa'dan. Pernahkah kalian melihatnya?' Para sahabat menjawab, 'Pernah, wahai Rasulullah. Maka, ia seperti duri pohon sa'dan, tiada yang mengetahui ukuran besarnya kecuali Allah. Maka, ia mencangkok manusia sesuai dengan amalan mereka'." (HR Bukhari)
Jembatan di Atas Neraka Memiliki 7 Pos
Dirangkum dari buku Dahsyatnya Neraka karya Syaiful Bachri az-Zidani, jembatan di atas neraka tersebut memiliki tujuh pos. Setiap posnya memiliki jarak 3.000 kaki pejalan kaki, 1.000 tahun dengan jalanan naik, 1.000 tahun dengan jalanan turun, dan 1.000 tahun dengan jalanan rata.
Terdapat tujuh cabang di setiap posnya yang berbentuk seperti tombak panjang yang tajam. Setiap hamba akan duduk di dalam pos tersebut dan ditanya mengenai perkara yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Pada pos pertama, keimanan seorang hamba akan diperiksa. Jika ia lolos, maka ia akan selamat. Namun jika tidak lolos, maka ia akan dilempar ke dalam neraka.
Pada pos kedua, amalan salat seorang hamba akan diperiksa. Kemudian pada pos ketiga, seorang hamba akan ditanya apakah ia mengeluarkan zakatnya atau tidak.
Pada pos keempat, amalan puasa seorang hamba akan diperiksa. Sedangkan pada pos kelima, seorang hamba akan ditanya apakah ia termasuk haji mabrur atau hanya karena ingin dipuji oleh orang lain.
Pada pos keenam, seorang hamba akan ditanya tentang caranya bersuci, tentang wudhu dan mandinya (termasuk mandi hadats besar) apakah sudah sesuai syariat atau hanya asal-asalan. Pada pos ketujuh, perbuatan baik kepada kedua orang tua, silaturahmi, dan penganiayaan akan ditanyakan.
Seorang hamba yang bertakwa kepada Allah SWT akan selamat melewati jembatan di atas neraka tersebut. Namun jika seorang hamba tidak pernah berbuat baik dan menyekutukan Allah SWT, maka mereka akan terjatuh ke neraka.
Kondisi Manusia saat Menyebrangi Jembatan di Atas Neraka
Merujuk pada sumber sebelumnya, terdapat beberapa kondisi manusia saat menyeberangi jembatan di atas neraka, yaitu:
- Melewati jembatan seperti kilat yang menyambar
- Melewati jembatan seperti angin yang bertiup sangat kencang
- Melewati jembatan seperti burung yang terbang
- Melewati jembatan seperti kuda pacuan yang berlari
- Melewati jembatan seperti orang yang berjalan cepat
- Melewati jembatan seperti larinya binatang ternak
- Melewati jembatan seperti lari sehari semalam
Ada pula yang melewati jembatan di atas neraka selama satu bulan, ada juga yang sampai satu, dua, dan tiga tahun. Bahkan, ada pula yang melewatinya sampai 15.000 tahun. Ada pula orang yang melewatinya dengan cara berlutut.
Kepastian bahwa setiap manusia akan melewati jembatan di atas neraka termaktub dalam Al-Qur'an surah Maryam ayat 71-72. Allah SWT berfirman,
وَاِنْ مِّنْكُمْ اِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلٰى رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا ۚ ٧١ ثُمَّ نُنَجِّى الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَّنَذَرُ الظّٰلِمِيْنَ فِيْهَا جِثِيًّا ٧٢
Artinya: "Tidak ada seorang pun di antaramu yang tidak melewatinya (sirat di atas neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah ketentuan yang sudah ditetapkan. Selanjutnya, Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalamnya (neraka) dalam keadaan tersungkur."
Wallahu a'lam.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana