Surga adalah tempat kembalinya bagi orang-orang yang beriman, sedangkan neraka merupakan tempat bagi mereka yang menyimpang dari jalan kebenaran. Dalam sebuah hadits, diceritakan bahwa surga dan neraka pernah berdebat karena saling membanggakan penghuninya.
Perdebatan antara surga dan neraka dikisahkan dalam hadits yang dikeluarkan Imam Bukhari dan Muslim dalam Shahih-nya. Hadits tersebut juga dinukil Ibnu Rajab dalam kitab Jamiul Ulum wal Hikam fi Syarhi Haditsi Sayyidil Arab wal Ajm dan diterjemahkan Fadhil Bahri.
Seperti apa isi hadits tersebut yang menceritakan perdebatan surga dan neraka? Berikut pembahasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdebatan Surga dan Neraka
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dari Rasulullah SAW bersabda,
"Surga dan neraka saling berdebat. Neraka berkata, 'Aku diutamakan dengan orang-orang yang sombong dan para diktator.' Surga berkata, 'Tidak masuk kepadaku kecuali orang-orang yang lemah dan orang-orang pinggiran di antara mereka.'
Allah berfirman kepada surga, 'Engkau rahmat-Ku, denganmu Aku merahmati siapa saja yang Aku kehendaki dari hamba-hamba-Ku.' Allah berfirman kepada neraka, 'Engkau siksa-Ku, Aku menyiksa denganmu siapa saja yang Aku kehendaki dari hamba-hamba-Ku'." (HR Bukhari, Muslim, dan Ibnu Hibban)
Mengutip catatan detikHikmah, dalam kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi juga terdapat riwayat serupa yang bersumber dari Abu Sa'id al-Khudri RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
احْتَجَّتِ الْجَنَّةُ وَالنَّارُ، فَقَالَتِ النَّارُ: فِيَّ الْجَبَّارُونَ وَالْمُتَكَبِّرُونَ وَقَالَتِ الْجَنَّةُ فِي ضُعَفَاءُ النَّاسِ وَمَسَاكِينُهُمْ. فَقَضَى اللَّهُ بَيْنَهُمَا: إِنَّكِ الْجَنَّةُ رَحْمَتِي، أَرْحَمُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ وَإِنَّكِ النَّارُ عَذَابِي، أُعَذِّبُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ، وَلِكِلَيْكُمَا عَلَيَّ مِلْؤُهَا رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Artinya: "Surga dan neraka itu berbantah-bantahan. Neraka berkata, 'Di dalamku ada orang-orang yang sewenang-wenang dan orang-orang yang congkak.' Surga berkata, 'Di dalamku ada manusia yang lemah dan kaum fakir miskin.' Lalu Allah memutuskan perdebatan mereka itu dan berfirman, 'Engkau, surga, adalah rahmat-Ku. Denganmu Aku merahmati siapa saja yang Kukehendaki. Kau, neraka, adalah azab-Ku. Denganmu Aku menyiksa siapa saja yang Aku hendaki. Aku-lah yang menentukan isi bagi kalian berdua'." (HR Muslim. Imam At-Tirmidzi turut mengeluarkan hadits ini dalam Sunan-nya dan ia menyebutnya hasan shahih)
Menurut penjelasan dari kitab Syarah Riyadhus Shalihin yang disyarah Musthafa Dib al-Bugha, dkk yang diterjemahkan Misbah, maksud hadits di atas adalah sesuai dengan redaksinya dan Allah SWT memberikan nalar kepada keduanya (surga dan neraka). Menurut pendapat lain, ini adalah bahasa kondisi meski seandainya keduanya (surga dan neraka) memiliki nalar.
Maksud الْجَبَّارُونَ dalam hadits tersebut adalah orang-orang yang sombong kepada sesama manusia dan merasa angkuh dengan maksiat kepada Allah SWT. Ada juga yang menafsirkan kata tersebut maknanya adalah orang-orang yang menindas manusia dan memaksakan kehendaknya.
Gambaran Surga dan Neraka dalam Al-Qur'an
Islam meyakini surga dan neraka merupakan tempat akhir yang kekal setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Gambaran tentang surga dan neraka telah dijelaskan di dalam Al-Qur'an.
Salah satunya dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Muhammad ayat 15. Allah SWT berfirman,
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَ ۗفِيْهَآ اَنْهٰرٌ مِّنْ مَّاۤءٍ غَيْرِ اٰسِنٍۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهٗ ۚوَاَنْهٰرٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشّٰرِبِيْنَ ەۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى ۗوَلَهُمْ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ ۗ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِى النَّارِ وَسُقُوْا مَاۤءً حَمِيْمًا فَقَطَّعَ اَمْعَاۤءَهُمْ ١٥
Artinya: "Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa (adalah bahwa) di dalamnya ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, sungai-sungai air susu yang rasanya tidak berubah, sungai-sungai khamar yang lezat bagi peminumnya, dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah dan ampunan dari Tuhan mereka. (Apakah orang yang memperoleh kenikmatan surga) sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga usus mereka terpotong-potong?"
Orang-orang yang berada di surga akan terus merasa bahagia. Tidak lagi mengingat kesedihan ataupun kematian, bahkan mereka tidak pernah merasa lelah. Hal tersebut dijelaskan dalam firman Allah SWT melalui surat Faathir ayat 34-35,
وَقَالُواْ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِيٓ أَذۡهَبَ عَنَّا ٱلۡحَزَنَۖ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٞ شَكُورٌ ٣٤ ٱلَّذِيٓ أَحَلَّنَا دَارَ ٱلۡمُقَامَةِ مِن فَضۡلِهِۦ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٞ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٞ
Artinya: "Dan mereka berkata: 'Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu'."
Berbanding terbalik dengan kondisi di neraka, para penghuninya merasakan sakit yang perih karena mendapatkan siksaan akibat perbuatannya selama di dunia. Dalam surat An Nisa ayat 56, Allah SWT berfirman,
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا سَوْفَ نُصْلِيْهِمْ نَارًاۗ كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُوْدُهُمْ بَدَّلْنٰهُمْ جُلُوْدًا غَيْرَهَا لِيَذُوْقُوا الْعَذَابَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَزِيْزًا حَكِيْمًا
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang kufur pada ayat-ayat Kami kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain agar mereka merasakan (kepedihan) azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Wallahu a'lam.
(ilf/fds)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan