Gambaran Jembatan Shirath di Atas Neraka Menurut Hadits

Gambaran Jembatan Shirath di Atas Neraka Menurut Hadits

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Selasa, 21 Jan 2025 14:00 WIB
Ilustrasi api neraka, kebakaran.
Ilustrasi neraka. Foto: Rawpixel/Freepik
Jakarta -

Terdapat sebuah jembatan bernama shirath yang dibentangkan di atas neraka. Jembatan ini harus dilalui oleh orang-orang beriman ataupun orang-orang berdosa dari kalangan umat Nabi Muhammad SAW.

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri RA bahwa Rasulullah SAW menyebutkan jembatan shirath lebih tipis dari sehelai rambut dan setajam pedang.

Ibnu Mas'ud RA menggambarkan shirath sebagai jalan yang lurus melintasi neraka, berbentuk seperti pedang yang tajam, licin, dan dapat mematahkan. Di atasnya terdapat besi-besi tajam dari neraka yang mencakar dan mencengkeram siapa saja yang dikehendaki. Cara orang-orang melintasi jembatan ini pun beragam, ada yang secepat kilat, angin, kuda, berjalan, hingga merangkak. (HR Thabrani dan Baihaqi)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aisyah RA juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang jembatan yang lebih tipis dari rambut dan setajam pedang, dengan besi dan pagar runcing di atasnya. Semua orang harus melewati jembatan ini, ada yang bergerak secepat kilat, kedipan mata, angin, atau kuda. Para malaikat berdoa, "Ya Allah, selamatkan!" Sebagian orang berhasil melintasinya, sebagian lagi dikoyak atau terjatuh ke dalam neraka. (HR Ahmad)

Dalam riwayat lain dari Ubaid bin Umair, Rasulullah SAW menyebut shirath sebagai jembatan di atas neraka yang setajam pedang dengan besi dan pagar runcing di kedua sisinya. Besi-besi ini dapat mengoyak tubuh manusia. Rasulullah SAW bersumpah bahwa sejumlah besar manusia akan tersangkut oleh kait-kait besar tersebut, sementara malaikat terus berdoa agar orang-orang diselamatkan. (HR Baihaqi dan Ibnu Abi Ad-Dunya)

ADVERTISEMENT

Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Setelah shirath dibentangkan di atas neraka, aku akan menjadi rasul pertama yang melintasinya, diikuti umatku. Pada saat itu, tidak seorang pun berbicara kecuali para rasul yang memanjatkan doa, 'Ya Allah, selamatkan!' Dalam neraka terdapat besi-besi runcing seperti duri As-Sa'dan, yang akan menyambar manusia sesuai dengan amal perbuatan mereka di dunia." (HR Bukhari dan Muslim)

Menurut buku Ensiklopedia Akhirat: Mizan, Catatan Amal, Shirath, dan Macam-macam Syafaat karya Mahir Ahmad Ash Syufiy, jembatan shirath ini membentang di berbagai sisi neraka. Ketika menyeberangi shirath, suasana sangat mencekam sehingga tidak ada yang berbicara, kecuali para rasul yang berdoa untuk keselamatan umat mereka. Hal ini menunjukkan kasih sayang para rasul kepada umatnya.

Wallahu a'lam.




(lus/kri)

Hide Ads