Israel Kembali Serang Jemaah Salat Jumat di Masjid Al Aqsa

Israel Kembali Serang Jemaah Salat Jumat di Masjid Al Aqsa

Rahma Harbani - detikHikmah
Selasa, 02 Jan 2024 10:59 WIB
Jews pray at the Western Wall, beside the Temple Mount, known to Muslims as the Noble Sanctuary, or the Al-Aqsa Mosque compound, in the Old City of Jerusalem, Monday, Oct. 16, 2023. (AP Photo/Jon Gambrell)
Masjid Al Aqsa. (Foto: AP/Jon Gambrell)
Jakarta -

Polisi pendudukan Israel kembali menyerang jemaah Palestina yang hendak menuju Masjid Al Aqsa untuk salat Jumat kemarin. Puluhan orang dikabarkan mengalami gangguan pernapasan.

Dilansir kantor berita Palestina, WAFA, Selasa (2/1/2024), jemaah yang dilarang masuk ke Masjd Al Aqsa, terpaksa berkumpul di lingkungan Wadi al Joz. Namun, di situlah aksi penyerangan dilancarkan oleh Israel. Koresponden WAFA mengatakan, hal itu dilakukan untuk mengusir jemaah yang masuk ke Masjid Al Aqsa.

Diketahui, pasukan pendudukan Israel menyerang para jemaah tersebut menggunakan peluru logam berlapis karet, gas air mata, dan tembakan air sigung. Air sigung adalah senyawa cair dengan bau yang sangat menyengat yang digambarkan seperti bau kotoran bercampur mayat yang membusuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan itulah yang menyebabkan puluhan jemaah menderita sesak napas. Kandungan kimia air sigung juga menyebabkan mual hebat, gangguan pernapasan, hingga tersedak.

Hanya 12 ribu jemaah yang berhasil masuk ke Masjid Al Aqsa untuk menunaikan salat. Sebelumnya, polisi melakukan pengecekan kartu identitas jemaah tersebut sebelum masuk.

ADVERTISEMENT

Sejak dini hari, pasukan Israel sudah melakukan penjagaan ketat hingga menutup gerbang masjid untuk menghalangi ratusan jemaah yang hendak menunaikan salat Subuh. Mereka juga melarang orang-orang dari luar Kota Tua Yerusalem untuk memasuki kompleks Masjid Al Aqsa.

Pembatasan ini sudah memasuki hari Jumat ke-12 secara berturut-turut. Hal ini menyebabkan penurunan signifikan jumlah jemaah yang memasuki tempat suci tersebut yang sebelumnya mencapai 70 ribu pada Jumat biasa, namun kini jumlahnya tidak melampaui 12 ribu jemaah.

Serangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina sejak 7 Oktober 2023 menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina hingga memaksa sekitar 85 persen dari 2,3 juta penduduk Palestina meninggalkan rumah mereka.

Sebagian besar wilayah Gaza utara telah diratakan, dan sebagian besar wilayah tersebut sudah tidak berpenghuni dan diisolasi dari wilayah lainnya selama berminggu-minggu. Banyak yang khawatir, nasib serupa akan menimpa wilayah selatan ketika Israel memperluas serangannya ke sebagian besar wilayah kantong kecil tersebut.




(rah/rah)

Hide Ads