Puluhan pemukim Israel kembali menyerbu Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Mereka berada di bawah perlindungan polisi pendudukan Israel.
Peristiwa berulang ini terjadi pada Senin (11/12/2023) waktu setempat, lapor kantor berita Yordania, Petra. Departemen Wakaf Islam di Yerusalem yang bertanggung jawab atas Masjid Al Aqsa dalam sebuah pernyataan mengatakan, polisi pendudukan mengizinkan puluhan pemukim ekstremis memasuki halaman Masjid Al Aqsa untuk melakukan tur provokatif dan ritual Talmud.
Petra turut melaporkan, tindakan ini bertepatan dengan meningkatnya seruan untuk melakukan penggerebekan selama festival Hanukkah (Jewish Festival of Lights).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Departemen Wakaf Islam juga menyoroti bahwa polisi pendudukan yang berada di gerbang Kota Tua Yerusalem dan Masjid Al Aqsa menghalangi akses warga dan jemaah ke masjid. Sementara, mereka mengizinkan pemukim ekstremis Israel memasukinya.
Tindakan serupa juga terjadi pekan lalu, Selasa (5/12/2023). Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan, para pemukim ekstremis memasuki kompleks Masjid Al Aqsa melalui gerbang al-Maghariba. Mereka melakukan tur provokatif di halaman masjid dan ritual Talmud di sisi timur masjid.
Menurut catatan Kementerian Wakaf dan Urusan Islam, pemukim Israel menerobos masuk Masjid Al Aqsa sebanyak 22 kali sepanjang November 2023. Pasukan pendudukan Israel juga mengintensifkan tindakan diskriminatif dan mencegah warga Yerusalem memasuki Masjid Al Aqsa untuk salat selama 55 hari berturut-turut.
Masjid Al Aqsa merupakan situs suci umat Islam dan menjadi kiblat pertama sebelum turun perintah Allah SWT untuk memindahkannya ke Ka'bah yang ada di Masjidil Haram, Makkah. Sebelum adanya pembatasan jemaah, sekitar 50.000 umat Islam melakukan salat Jumat di Masjid Al Aqsa.
Seperti diketahui, pembatasan jemaah Masjid Al Aqsa semakin ketat sejak perang Israel-Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023. Ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur itu telah menewaskan ribuan warga Palestina di Gaza.
Menurut laporan WAFA, Senin (11/12/2023), korban tewas di Gaza mencapai lebih dari 18.000 orang dan mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim