3 Tiupan Sangkakala beserta Artinya, Bikin Manusia Kaget-Bumi Hancur

3 Tiupan Sangkakala beserta Artinya, Bikin Manusia Kaget-Bumi Hancur

Tsalats Ghulam Khabbussila, Kristina - detikHikmah
Kamis, 17 Agu 2023 06:00 WIB
Shot of a dramatic thunderstorm over a mountainhttp://195.154.178.81/DATA/i_collage/pi/shoots/783670.jpg
Ilustrasi tiupan sangkakala beserta artinya. Foto: iStock
Jakarta -

Meniup sangkakala merupakan tugas dari malaikat Israfil. Dikatakan, ia akan meniup sangkakala sebanyak tiga kali dan setiap tiupan memiliki arti yang berbeda.

Dikatakan dalam kitab Al-Yawm al-Akhir fi al-Qur'an al-'Azhim wa al-Sunnah al-Muthahharrah karya Abdul Muhsin al-Muthairi sebagaimana diterjemahkan oleh Zaenal Arifin, Rasulullah SAW pernah mendefinisikan sangkakala (al-shur) sebagai tanduk yang ditiup. Pendapat ini tertuang dalam riwayat yang berasal dari 'Abdullah ibn 'Amr.

Diriwayatkan, suatu hari, seorang Badui datang menghadap Nabi, lalu bertanya, "Apakah al-shur itu, Rasulullah?" Beliau menjawab, "Sangkakala (al-shur) adalah tanduk yang ditiup." (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Arna'uth dalam Jami' al-Ushul)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, Al-Mujahid dalam Fath al-Bari mengatakan sangkakala berbentuk seperti terompet dan Ibnu Manzhur mengatakannya berbentuk tanduk.

3 Tiupan Sangkakala beserta Artinya

Ibnu Katsir mengatakan dalam kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim dan diterjemahkan oleh Ali Nurdin, tiupan sangkakala akan terjadi sebanyak tiga kali. Tiupan pertama adalah tiupan kejutan atau ketakutan (al-faza'), lalu tiupan kematian (al-sha'iq), dan yang ketiga tiupan kebangkitan (al-ba'ts).

ADVERTISEMENT

Ini merupakan pendapat yang mendekati kebenaran menurut Ibnu Katsir, Ibnu al-'Arabi, Ibnu Taimiyah, al-Safarini, dan sejumlah ulama lainnya.

1. Tiupan Pertama: Al-Faza'

Tiupan sangkakala yang pertama adalah tiupan kejutan atau ketakutan (al-faza'). Allah SWT berfirman,

وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَفَزِعَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗوَكُلٌّ اَتَوْهُ دٰخِرِيْنَ

Artinya: "(Ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup sehingga terkejutlah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi, kecuali yang Allah kehendaki. Semuanya datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri." (QS An-Naml: 87)

2. Tiupan Kedua: Al-Sha'iq

Tiupan sangkakala kedua adalah al-sha'iq yang artinya tiupan kematian. Diterangkan dalam Al-Masih Al-Muntazhar wa Nihayah Al-Alam karya Abdul Wahab Abdussalam Thawilah, tiupan ini menyebabkan guncangan yang hebat sehingga kehidupan dunia akan berakhir.

Imam Syamsuddin Al-Qurthubi mengatakan dalam kitab at-Tadzkirah, tiupan yang kedua ini saling berhubungan dengan tiupan pertama. Ia mengatakan, manusia akan mengalami keterkejutan yang dahsyat sehingga mereka mati.

3. Tiupan Ketiga: Al-Ba'ts

Malaikat Israfil akan meniup sangkakala untuk yang ketiga kalinya. Tiupan ketiga ini disebut al-ba'ts yang artinya tiupan kebangkitan. Allah SWT berfirman,

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ

Artinya: "Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua (makhluk) yang (ada) di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun (dari kuburnya dan) menunggu (keputusan Allah)." (QS Az-Zumar: 68)

Lalu, bagaimanakah proses kebangkitan ketika sangkakala ketiga ditiup?

Proses Kebangkitan setelah Sangkakala Ditiup

Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam kitab at-Tadzkirah memaparkan sejumlah dalil mengenai peristiwa yang terjadi setelah manusia dibangkitkan. Ia mengawalinya dengan menukil firman Allah SWT dalam surah Al A'raf ayat 57,

وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ، حَتَّىٰ إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَهُ لِبَلَدٍ مَّيْتٍ فَأَنزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Artinya: "Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan). Hingga apabila angin itu telah membawa mendung, maka Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran."

Kemudian firman-Nya, "Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan, maka Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya...Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Dia menghidupkan bumi yang sudah mati." (QS Ar Rum: 48-50)

Dan firman Allah SWT, "Demikian kebangkitan itu." (QS Fatir: 9)

Setelah mengalami kebangkitan dari alam kubur, manusia akan digiring dan dikumpulkan ke Padang Mahsyar, sebagaimana diterangkan dalam Al-Yawm al-Akhir fi al-Qur'an al-Azhim wa al-Sunnah al-Muthahharah karya Abdul Muhsin al-Muthairi. Dikatakan, api akan menggiring manusia ke Padang Mahsyar dan di tempat itulah akan dilakukan perhitungan amal (hisab) atas apa yang dilakukan semasa hidup di dunia.

Wallahu a'lam.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads