Hukum Niat Puasa Asyura 10 Muharram di Pagi Hari, Sah atau Tidak?

Hukum Niat Puasa Asyura 10 Muharram di Pagi Hari, Sah atau Tidak?

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 28 Jul 2023 09:30 WIB
Ilustrasi buka puasa Ramadan.
Ilustrasi puasa Asyura (Foto: Shutterstock)
Jakarta - Puasa Asyura termasuk ke dalam amalan sunnah yang dianjurkan pada 10 Muharram yang mana bertepatan dengan hari ini, 28 Juli 2023. Sebelum melangsungkan ibadah tersebut, kaum muslimin mengawalinya dengan berniat di malam hari seusai salat Isya.

Niat menjadi suatu hal yang penting dalam menjalankan ibadah. Dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda:

"Sesungguhnya amal itu bergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya," (HR Bukhari dan Muslim)

Lantas bagaimana jika niat dibaca pada pagi hari? Apakah puasa Asyura yang dijalankan masih terbilang sah?

Hukum Niat Puasa Asyura di Pagi Hari

Menurut buku Al-Fiqh 'Ala Al-Madzahib Al-Arba'ah susunan Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, niat puasa sunnah dapat dibaca sejak terbenamnya Matahari hingga fajar menyingsing. Namun, disarankan untuk berniat lebih awal dari bagian akhir agar tidak tergesa-gesa.

Umar Sulaiman Al-Asyqar melalui Maqaashidul Mukallafin: An-Niyyat fil ibadaat mengatakan bahwa niat puasa sunnah bahkan tetap sah jika dilakukan pada siang hari. Hal ini juga menjadi pendapat jumhur ulama, termasuk Ali bin Abi Thalib, Ibnu Mas'ud, Hudzaifah bin Yaman, Thalhal, Ibnu Abbas, Abu Hanifah, Ahmad, dan Syafi'i.

Sementara itu, dalam buku Kitab Bulughul Maram oleh Al-Hafiz Ibnu Hajar al-Asqalani dijelaskan bahwa seseorang boleh mengerjakan puasa sunnah dengan niat di siang hari dan boleh juga membatalkannya tanpa ada uzur. Pendapat ini merujuk pada hadits yang berasal dari Aisyah RA, ia mengatakan,

"Pada suatu hari Nabi SAW masuk ke tempatku lalu beliau bertanya, 'Apakah kamu memiliki makanan?' Saya menjawab, 'Tidak.' Beliau bersabda, 'Kalau begitu aku berpuasa.' Pada hari yang lain beliau datang lagi kepadaku, dan aku berkata, 'Kita diberi hadiah berupa makanan kurma yang dicampur dengan samin dan susu kering.' Beliau bersabda, 'Perlihatkan itu kepadaku. Sebenarnya tadi pagi aku telah berpuasa.' Tetapi kemudian beliau makan," (HR Muslim)

Hal yang sama disebutkan dalam buku Kitab Lengkap dan Praktis Fiqh Wanita tulisan Abdul Syukur al-Azizi terkait bolehnya membaca niat puasa sunnah di pagi atau siang hari. Bahkan, puasa sunnah dapat dilakukan setelah fajar, jika di pagi hari seseorang belum makan dan minum atau tidak melakukan sesuatu yang membatalkan puasa, maka ia boleh langsung berniat untuk puasa sunnah.

Dengan demikian, puasa Asyura tergolong sebagai puasa sunnah yang berarti diperbolehkan untuk melakukan niat pada pagi maupun siang hari.

Bacaan Niat Puasa Asyura di Pagi Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma Asyura-a lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Saya niat puasa Asyura karena Allah Ta'ala,"


(aeb/erd)

Hide Ads