Peristiwa itu juga disebut dengan istiwa a'zam atau rashdul kiblat. Saat itu, matahari yang berada tepat di atas Ka'bah membuat arah kiblat seakan searah dengan matahari, tepatnya pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA.
Hal ini ditandai dengan bayang-bayang benda tegak lurus yang akan membelakangi arah kiblat. Sebagaimana dijelaskan dalam tinjauan astronomi atau ilmu falak.
"Ini adalah waktu yang tepat bagi kita, umat muslim Indonesia untuk kembali mengecek arah kiblat," imbuhnya," kata Adib dalam keterangan persnya, Senin (10/7/2023).
Baca juga: Sejarah Ka'bah dan Munculnya Arah Kiblat |
Adib menuturkan, ada beragam cara yang digunakan untuk mengecek arah kiblat. Salah satunya pengecekan dengan alat seperti kompas dan teodolit.
Selain itu, arah kiblat juga dapat dipastikan dengan cara melihat arah bayangan benda. Tongkat dan lot atau bandul dapat digunakan untuk mengecek arah kiblat dengan cara ini. Berikut tata caranya.
1. Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya, dengan mencari lokasi yang datar, rata, dan terkena cahaya matahari
2. Gunakan benda atau tongkat yang lurus, bisa juga menggunakan benang berbandul
3. Siapkan jam yang telah dikalibrasikan atau dicocokkan dengan waktu BMKG, RRI, Telkom, atau jam digital di ponsel masing-masing
4. Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan benar-benar tegak lurus (90 derajat dari permukaan tanah) atau gantungkan benang berbandul
5. Tunggu hingga waktu rashdul kiblah tiba, lalu amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut
6. Setelah itu, tandai ujung bayangan dan tarik garis lurus dengan pusat bayangan, baik tongkat atau bandul
7. Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut
Dikutip dari laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), diperlukan verifikasi arah kiblat pada saat rashdul qiblah karena bayangan benda yang terbentuk akan mengarah ke Ka'bah ketika matahari tepat berada di atas Ka'bah atau bangunan suci pusat arah kiblat bagi muslim di seluruh dunia. Menurut perhitungan di Stellarium PC ver0.22, peristiwa ini berlangsung selama dua kali dalam setahun.
(rah/nwk)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana