Niat Sholat Gerhana Matahari dan Bulan, Dilengkapi Tata Caranya

Niat Sholat Gerhana Matahari dan Bulan, Dilengkapi Tata Caranya

Tsalats Ghulam Khabbussila - detikHikmah
Senin, 26 Jun 2023 06:30 WIB
Fenomena Gerhana Matahari Hibrida (GHM) terjadi hari ini. Fenomena ini dapat disaksikan di sejumlah wilayah di Indonesia. Ini penampakannya.
Ilustrasi gerhana matahari. (Foto: ANTARA FOTO/Paramayuda)
Jakarta -

Gerhana adalah fenomena astronomi yang sudah terjadi semenjak awal adanya alam semesta. Ketika mendapati fenomena ini umat Islam disunnahkan untuk mengamalkan sholat gerhana matahari maupun bulan yang juga terdapat niat khusus terhadapnya.

Anjuran untuk mengerjakan sholat ketika melihat gerhana matahari tersebut seperti yang disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits yang berbunyi,

"الشمس والقمر آيتان من آيات الله، لا تخسفان لموت أحد ولا لولادته، فإذا رأيتموهما فادعوا الله، وصلوا حتى ينجلي" (رواه البخاري ١٠٦٠ ومسلم ٩٠٤)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Matahari dan Bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau kelahiran seseorang. Jika kalian melihat keduanya, berdoalah kepada Allah, lalu sholatlah hingga gerhana tersebut berakhir." (HR Bukhari dan Muslim)

Bagi para detikers yang ingin melaksanakan ibadah ini, berikut ini adalah niat sholat gerhana matahari dan bulan seperti yang dikutip dari buku Misteri Kedua Belah Tangan dalam Shalat, Zikir, dan Doa tulisan DR. KH. Badruddin Hasyim Subky.

ADVERTISEMENT

Bacaan Niat Sholat Gerhana Matahari dan Bulan

1. Niat Sholat Gerhana Matahari (Kusuf)

أُصَلَّى السُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تعالى

Arab Latin: "Ushallâ sunnatal kusûfil shamsi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillâhita'âlâ."

Artinya: "Saya niat sholat sunnah gerhana matahari dua rakaat menghadap kiblat karena Allah."

2. Niat Sholat Gerhana Bulan (Khusuf)

أُصَلَّى السُنَّةَ لِحُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: "Ushallâ sunnatal khusûfil qamari rak'ataini mustaqbilal qiblati lillâhita'âlâ."

Artinya: "Saya niat sholat sunnah gerhana bulan dua rakaat menghadap kiblat karena Allah."

Tata Cara Shalat Gerhana Matahari dan Bulan

Menurut Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, sholat gerhana lebih baik dilakukan secara berjamaah. Meskipun tidak menjadi syarat, sholat ini dimulai dengan panggilan "Asshalatu jami'ah (mari sholat berjamaah)" dari imam.

  • Niat
  • Niat shalat gerhana Matahari dan Bulan dapat dilafalkan seperti apa yang sudah ditulis di atas.
  • Takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah dan dilanjutkan dengan taawudz serta surah Al-Fatihah dengan lantang.
  • Membaca surah Al-Baqarah atau surah lain dengan bacaan panjang yang sama dibaca dengan lantang.
  • Melakukan rukuk sambil memanjangkannya.
  • Bangkit dari rukuk (i'tidal) sambil mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd."
  • Setelah i'tidal, tidak langsung sujud, melainkan melanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah lain. Bagian berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama, hanya membaca surah Al-Fatihah dan surah Ali Imran.
  • Melakukan rukuk kembali, yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya.
  • Bangkit dari rukuk dan i'tidal yang kedua.
  • Melakukan sujud yang panjang, sama seperti sujud pada rukuk pertama.
  • Duduk di antara dua sujud.
  • Melakukan sujud kedua yang panjang, sejajar dengan sujud kedua pada rukuk kedua.
  • Bangkit dari sujud, lalu melaksanakan rakaat kedua seperti rakaat pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya. Pada rakaat kedua, dianjurkan membaca surah An-Nisa dan surah Al-Maidah.
  • Melakukan salam.
  • Dianjurkan mendengarkan dua khutbah tausiyah.

Sholat gerhana dapat dilakukan oleh pria dan wanita. Namun, wanita muslim juga diperbolehkan melaksanakan tata cara sholat gerhana matahari atau bulan sendirian di rumah, seperti pendapat dari Fadhilatusy Syekh Muhammad ibnu Shalih al Utsaimin dalam Majmu' Fatawa wa Rasail Ibnu Utsaimin.

Sekian adalah sekilas pembahasan mengenai niat sholat gerhana matahari dan bulan. Semoga tulisan kali ini bermanfaat bagi pembaca muslim semua khususnya ketika mendapati gerhana matahari maupun bulan esok.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads