Fenomena Matahari di Atas Kakbah, BMKG Imbau Masyarakat RI Cek Arah Kiblat

Fenomena Matahari di Atas Kakbah, BMKG Imbau Masyarakat RI Cek Arah Kiblat

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Rabu, 28 Mei 2025 14:45 WIB
Ilustrasi Fenomena Matahari di Atas Kabah
Ilustrasi fenomena matahari di atas Kakbah (Foto: CNN)
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mengecek ulang arah kiblatnya. Ini dikarenakan adanya fenomena matahari di atas Kakbah pada 26-30 Mei 2025 untuk wilayah Indonesia Tengah dan Barat.

Fenomena tersebut merupakan peristiwa yang terjadi dua kali dalam setahun di wilayah Indonesia Tengah dan Barat.

"Fenomena ini berlangsung dua kali dalam setahun, yakni pada 26-30 Mei pukul 16.18 serta 14-18 Juli pada pukul 16.27 WIB," demikian tulis akun Instagram resmi BMKG @infobmkg, dikutip pada Rabu (28/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, untuk wilayah Indonesia bagian Timur dan sebagian wilayah Indonesia bagian Tengah, penentuan arah kiblat bisa dilakukan ketika matahari di atas antipoda Kakbah. Artinya, saat matahari berada sebalik arah Kakbah. Fenomena ini terjadi setiap 14 Januari pukul 06.30 WIT dan 29 November pukul 06.09 WIT.

Beberapa waktu lalu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama yaitu Arsad Hidayat juga mengimbau agar muslim memanfaatkan momen ini untuk mengecek kembali arah kiblat.

ADVERTISEMENT

Fenomena tersebut terjadi ketika posisi matahari berada di atas Kakbah. Pada momen tersebut, bayangan benda yang berdiri tegak lurus akan menunjukkan arah yang berlawanan langsung dengan kiblat.

"Ini adalah waktu yang sangat berharga bagi kita semua untuk memastikan arah kiblat dalam salat benar-benar sesuai dengan Ka'bah," katanya seperti dikutip dari situs resmi Kemenag RI.

Cara Mengecek Arah Kiblat pada 26-30 Mei 2025

Merujuk pada unggahan akun Instagram @infoBMKG, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengecek arah kiblat.

  1. Sesuaikan jam yang digunakan dengan jam atom BMKG, bisa dicek DI SINI
  2. Gunakan alat yang dapat dijadikan tegak lurus pada permukaan datar. Contohnya seperti bandul, tiang, atau dinding bangunan yang tegak lurus dengan tanah datar.
  3. Lakukan proses kalibrasi sejak 5 menit sebelum dan sesudah 16.18 WIB atau 17.18 WITA (waktu puncak).
  4. Perhatikan arah bayangan yang terjadi di waktu puncak. Tarik garis dari ujung bayangan hingga ke posisi alat. Garis itu merupakan kiblat yang sudah dikalibrasi dengan posisi matahari saat berada tepat di atas Kakbah.



(aeb/inf)

Hide Ads