Ali bin Abi Thalib RA adalah sahabat nabi yang dijuluki karamallahu wajhah. Julukan ini berkaitan dengan kemuliaan akhlaknya.
Merangkum dari buku 150 Kisah Ali bin Abi Thalib karya Ahmad Abdul Al Al Thahtawi, Ali bin Abi Thalib RA adalah orang yang sederhana, memiliki keagungan akhlak, terkenal akan kezuhudannya, bijak dalam menghadapi segala persoalan hidup, gigih membela Islam. Ia juga menguasai berbagai disiplin ilmu dan pengamalannya yang memberi banyak manfaat bagi umat.
Ali bin Abi Thalib RA merupakan salah satu dari Assabiqunal Awwalun atau orang-orang yang masuk Islam. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq bahwa Ali bin Abi Thalib RA datang ke rumah Nabi Muhammad SAW. Ketika itu beliau dan istrinya Khadijah, sedang salat. Seusai salat Ali bertanya, "Muhammad, apakah yang engkau lakukan itu?"
Nabi Muhammad SAW bertanya, "Inilah agama Allah SWT dan untuk itu Dia mengutus utusan-Nya. Aku mengajak engkau untuk masuk ke jalan Allah yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan hendaklah engkau kafir kepada patung Latta dan Uzza."
Ali RA berkata, "Sesungguhnya ajakan ini sama sekali belum pernah aku dengan sampai hari ini. Karena itu, aku harus berunding dengan ayahku, Abu Thalib. Sebab, aku tidak dapat memutuskan sesuatu tanpa dia."
Namun, Nabi Muhammad SAW mencegahnya karena khawatir kabar ajarannya akan menyebar sebelum diperintahkan oleh Allah SWT. Beliau berkata, "Ali, jika engkau belum mau masuk Islam, sembunyikanlah dahulu kabar ini!" Sejak saat itu, Ali bin Abi Thalib RA masuk Islam.
Jalaluddin Rakhmat dalam buku Jalan Rakhmat: Mengetuk Pintu Tuhan menjelaskan, di antara sekian banyak sahabat Nabi Muhammad SAW, hanya Ali bin Abi Thalib-lah yang diberikan sebutan karamallahu wajhah, sebuah sebutan yang juga berarti doa, "Semoga Allah memuliakan wajahnya" atau "Allah telah memuliakan wajahnya."
Semua ulama sepakat bahwa doa itu hanya dikhususkan untuk Imam Ali saja seperti halnya sebutan shalallahu 'alaihi wassalam untuk Nabi Muhammad. Selain itu, terdapat beberapa riwayat yang menjelaskan hal ini. Salah satu riwayat di antaranya menjelaskan alasan tentang doa itu.
Pertama, di antara semua sahabat Nabi Muhammad SAW hanya Ali bin Abi Thalib RA yang tidak pernah menyembah berhala. Dia masuk Islam dalam usia yang masih kecil sehingga tidak sempat beribadah kepada berhala. Sehingga ia dijuluki karamallahu wajhah yang artinya wajahnya tidak pernah menyembah kepada berhala.
Alasan kedua, Ali bin Abi Thalib RA adalah orang yang dikenal tidak pernah melihat aurat, baik aurat dirinya sendiri maupun aurat orang lain.
Semasa hidupnya, Ali bin Abi Thalib RA juga dikenal sebagai seorang pria yang gagah berani dan berwajah tampan. Banyak hadits yang meriwayatkan bahwa Ali bin Abi Thalib RA memiliki kepala yang agak botak sehingga orang yang tidak senang kepadanya memberikan julukan ashla yang berarti "si botak".
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana