Alam semesta dan seisinya merupakan ciptaan Allah SWT. Demikian juga dengan langit, awan dan segala yang ada di dalamnya. Al-Qur'an banyak memuat ayat yang berkaitan dengan awan.
Al-Qur'an yang diturunkan oleh Allah merupakan kitab yang berisi pedoman hidup manusia, termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Atas kebesaran dan kehebatan Allah, segala informasi yang dijelaskan di dalam Al-Qur'an masih relevan hingga masa kini dan tidak lekang oleh zaman.
Dalam Al-Qur'an, kita juga bisa menemukan ayat-ayat yang menunjukkan tanda kebesaran Allah SWT. Salah satu yang bisa disaksikan yakni penciptaan awan dan segala fenomena alam yang berkaitan dengannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukti Kekuasaan Allah SWT Terhadap Alam Semesta
Kekuasaan Allah SWT meliputi apa yang ada di langit dan bumi. Demikian juga meliputi segala hal yang nyata maupun ghaib.
Adanya alam semesta menunjukkan bahwa kekuasaan Allah SWT tidaklah terbatas. Adanya awan di langit pun menjadi tanda kebesaran Allah SWT.
Dalam Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 65, Allah SWT berfirman:
وَٱللَّهُ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَحْيَا بِهِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَآ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
Arab-Latin: Wallāhu anzala minas-samā`i mā`an fa aḥyā bihil-arḍa ba'da mautihā, inna fī żālika la`āyatal liqaumiy yasma'ụn
Artinya: Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran).
Dalam kitab-kitab tafsir, Surat An Nahl ayat 65 menjelaskan tentang proses turunnya air hujan yang berkaitan dengan adanya awan. Akan tetapi, tafsir tersebut dinilai kurang memuaskan sebab dalam bahasa Arab, awan disebut sebagai as-sahab dan pada ayat tersebut disebutkan bahwa air turun dari langit.
Adapun dalam ranah ilmu pengetahuan manusia, air hujan yang turun ke bumi pasti didahului oleh fenomena terbentuknya awan. Secara sederhana, awan terbentuk karena penguapan air yang berasal dari laut, danau, atau sungai. Kemudian, uap air ini akan naik ke atas menjadi titik-titik air dan terbentuklah awan.
Ternyata hal tersebut tidak mengurangi esensi dari Al-Qur'an. Mengutip dari buku Percikan Sains dalam Al Quran: Menggali Inspirasi Ilmiah oleh H. Bambang Pranggono seorang ahli fisika bernama Dr. Clayne Yeates asal Pasadena, California, mengamati bola-bola es yang meluncur dari angkasa dengan teleskop yang kemudian pecah menjadi butiran es, menguap, dan turun ke bumi sebagai hujan.
Penemuan fakta tersebut ternyata telah dijelaskan dalam Al-Qur'an terlebih dahulu, yakni soal pembeda air hujan dari langit atau air hujan dari awan sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an surat An Nur ayat 43,
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُزْجِيْ سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهٗ ثُمَّ يَجْعَلُهٗ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ جِبَالٍ فِيْهَا مِنْۢ بَرَدٍ فَيُصِيْبُ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَصْرِفُهٗ عَنْ مَّنْ يَّشَاۤءُۗ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهٖ يَذْهَبُ بِالْاَبْصَارِ ۗ
Artinya: Tidakkah engkau melihat bahwa sesungguhnya Allah mengarahkan awan secara perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu menjadikannya bertumpuk-tumpuk. Maka, engkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung. Maka, Dia menimpakannya (butiran-butiran es itu) kepada siapa yang Dia kehendaki dan memalingkannya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan.
Quraish Shihab dalam bukunya Mukjizat al-Qur'an Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat ilmiah, dan Pemberitaan Gaib, menerangkan bahwa ayat tersebut menjelaskan bahwa angin berfungsi mengumpulkan bagian-bagian awan tersebut.
Fakta tersebut senada dengan penjelasan dari ilmuwan terkait siklus air yang didahului oleh proses pembentukan awan dengan bantuan angin seperti yang telah dipelajari manusia.
Ayat-ayat Al-Qur'an tentang Awan
Selain ayat dalam surat yang diterangkan di atas, beberapa surat di dalam Al-Qur'an berikut ini juga menjelaskan tentang eksistensi awan.
1. Surat Al Baqarah ayat 164
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ مَّاۤءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍ ۖ وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ
Artinya: Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang) bahtera yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengannya Dia menghidupkan bumi setelah mati (kering), dan Dia menebarkan di dalamnya semua jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti.
Dalam ayat tersebut dijelaskan pergantian malam dan siang akibat rotasi bumi menggerakkan udara secara global berupa angin. Dengan angin, kapal dapat bergerak menggunakan layar. Angin pula yang menggerakkan uap air dari lautan hingga membentuk awan lalu mendorongnya ke daratan hingga tercurah sebagai hujan. Dengan hujan itu, tumbuhlah tumbuhan yang menghidupi beragam jenis hewan.
2. Surat AnNaba ayat 14-16.
وَّاَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرٰتِ مَاۤءً ثَجَّاجًاۙ ١٤ لِّنُخْرِجَ بِهٖ حَبًّا وَّنَبَاتًاۙ ١٥ وَّجَنّٰتٍ اَلْفَافًاۗ ١٦
Artinya: Kami menurunkan dari awan air hujan yang tercurah dengan deras agar Kami menumbuhkan dengannya biji-bijian, tanam-tanaman, dan kebun-kebun yang rindang.
Ayat tersebut menegaskan betapa derasnya rizki yang Allah turunkan pada semua makhluk di bumi melalui fenomena Allah yang hanya dapat diciptakan oleh-Nya.
Dengan air hujan yang membuat subur permukaan di muka bumi, manusia dan makhluk lainnya pun dapat hidup di bumi atas karunia Allah tanpa kekurangan suatu apapun.
3. Surat Ar-Rum ayat 48
Penjelasan pergerakan awan akibat ditiup oleh angin dijelaskan dalam surat Ar Rum ayat 48. Surat ini menyatakan bahwa angin menggerakkan awan sehingga awan menjadi terbentang, kemudian awan tersebut bergumpal atas izin Allah sehingga terbentuk awan hujan.
اَللّٰهُ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ فَتُثِيْرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهٗ فِى السَّمَاۤءِ كَيْفَ يَشَاۤءُ وَيَجْعَلُهٗ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ فَاِذَآ اَصَابَ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖٓ اِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُوْنَۚ
Artinya: Allahlah yang mengirim angin, lalu ia (angin) menggerakkan awan, kemudian Dia (Allah) membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya dan Dia menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Maka, apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, seketika itu pula mereka bergembira
Ridwan Abdullah Sani dalam bukunya Al Qur'an dan Sains juga menyatakan bahwa penjelasan dalam surat tersebut sesuai dengan fenomena terbentuknya awan hujan sebagaimana yang dijelaskan oleh ilmuwan.
Demikian beberapa penjelasan terkait ayat-ayat Al Qur'an yang menjelaskan tentang awan. Dari sini umat muslim dapat belajar betapa kaya Allah SWT.
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Guru Madin Dituntut Rp 25 Juta, FKDT Sayangkan Sikap Wali Murid