Surah Al Anbiya Ayat 30: Kekuasaan Allah SWT pada Alam Semesta

Surah Al Anbiya Ayat 30: Kekuasaan Allah SWT pada Alam Semesta

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Rabu, 08 Jan 2025 08:45 WIB
Ilustrasi orang sedang membaca Al-Quran
Ilustrasi membaca Al-Qur'an (Foto: Unsplash/Rachid Oucharia)
Jakarta -

Surah Al Anbiya ayat 30 berisi tentang kekuasaan Allah SWT pada alam semesta. Menurut sejumlah tafsir, ayat ini mengungkap perilaku kaum musyrikin dan kafir Makkah yang tidak memperhatikan keadaan alam ciptaan Allah SWT.

Allah SWT berfirman,

Ψ§ΩŽΩˆΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ يَرَ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ ΩƒΩŽΩΩŽΨ±ΩΩˆΩ’Ω“Ψ§ Ψ§ΩŽΩ†Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΩ…Ω°ΩˆΩ°Ψͺِ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’Ψ§ΩŽΨ±Ω’ΨΆΩŽ ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽΨͺَا رَΨͺΩ’Ω‚Ω‹Ψ§ فَفَΨͺΩŽΩ‚Ω’Ω†Ω°Ω‡ΩΩ…ΩŽΨ§Ϋ— ΩˆΩŽΨ¬ΩŽΨΉΩŽΩ„Ω’Ω†ΩŽΨ§ Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩŽΨ§Ϋ€Ψ‘Ω ΩƒΩΩ„Ω‘ΩŽ Ψ΄ΩŽΩŠΩ’Ψ‘Ω Ψ­ΩŽΩŠΩ‘ΩΫ— Ψ§ΩŽΩΩŽΩ„ΩŽΨ§ ΩŠΩΨ€Ω’Ω…ΩΩ†ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ Ω£Ω 

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab latin: A wa lam yarallaΕΌΔ«na kafarΕ« annas-samāwāti wal-arḍa kānatā ratqan fa fataqnāhumā, wa ja'alnā minal-mā`i kulla syai`in αΈ₯ayy, a fa lā yu`minα»₯n

Artinya: "Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi, keduanya, dahulu menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air? Maka, tidakkah mereka beriman?"

ADVERTISEMENT

Tafsir Surah Al Anbiya Ayat 30

Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), surah Al Anbiya ayat 30 berisi tentang kaum musyrikin yang tidak sadar akan peristiwa-peristiwa alam yang menjadi bukti adanya kuasa Allah SWT.

"Padahal dari berbagai peristiwa yang ada di alam ini dapat diperoleh bukti-bukti tentang adanya Allah serta kekuasaan-Nya yang mutlak," tulis Tafsir Kemenag RI pada surah Al Anbiya ayat 30.

Diterangkan pula bahwa langit dan bumi dahulu merupakan sebuah kesatuan. Kemudian, Allah SWT memisahkan keduanya.

Bumi dulunya merupakan satelit atau benda angkasa yang mengitari matahari. Sebagai sebuah satelit, bumi sangat panas sampai akhirnya berubah menjadi dingin dan berembun karena terus menerus berputar.

"Embun yang lama menjadi gumpana air. Inilah yang menjadi sumber kehidupan makhluk," lanjut Tafsir Kemenag RI menafsirkan surah Al Anbiya ayat 30.

Senada dengan itu, menukil dari Tafsir Al Azhar oleh Buya Hamka dikatakan bahwa surah Al Anbiya ayat 30 berisi tentang perkembangan pengetahuan yang ada pada zamannya.

Adapun, Ibnu Katsir menafsirkan bahwa surah Al Anbiya ayat 30 membahas langit yang banyak itu asal mulanya terpadu saling berhubungan dan keduanya dipisahkan oleh Allah SWT.

Allah SWT mengajukan pertanyaan kepada mereka yang mengingkari-Nya. Ia mengutip pendapat dari Attiyah Al Aufi yang menyebut bahwa pada mulanya langit merupakan sesuatu yang terpadu dan tidak dapat menurunkan hujan.

Atas izin Allah SWT, langit dan bumi mulanya merupakan satu kepaduan lalu dipisahkan dan berdiri masing-masing. Inilah yang dijelaskan dalam surah Al Anbiya ayat 30.




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads