Luas dan Kedalaman Neraka Dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits

Luas dan Kedalaman Neraka Dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits

Farah Ramadanti - detikHikmah
Minggu, 26 Feb 2023 20:30 WIB
Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdymukhamedov ingin memadamkan api di kawah gas alam Darvaza. Destinasi wisata ekstrem itu pun rencananya akan ditutup.
Ilustrasi neraka yang luas dan kedalamannya menjadi rahasia Allah SWWT Foto: AP Photo/Alexander Vershinin
Jakarta -

Sama halnya dengan surga, neraka merupakan tempat yang diciptakan oleh Allah yang diperuntukkan kepada orang-orang yang berpaling dari-Nya. Sebagai tempat yang kekal di akhirat, neraka disiapkan dengan sangat luas dan dalam sebagai bentuk balasan yang setimpal bagi para pendosa dan orang kafir.

Alam akhirat memang menjadi rahasia Allah SWT. Adanya surga dan neraka merupakan gambaran atas kekuasaan Allah SWT, Sang Pemilik Alam Semesta.

Dalam ajaran Islam, neraka dijelaskan sebagai tempat untuk memberikan hukuman bagi orang-orang yang durhaka kepada Allah SWT. Termasuk di dalamnya orang kafir, musyrik, fasik, munafik, dan sejenisnya. Mereka akan tinggal dalam keabadian di neraka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Neraka digambarkan sebagai tempat yang panas, menyiksa, dan mengerikan. Umat muslim mengenal beberapa nama neraka sesuai dengan tingkatannya.

Sebelum dimasukkan ke neraka, setiap orang telah ditimbang amal dan ibadahnya terlebih dahulu pada Yaumul Hisab. Sesungguhnya Allah SWT tidak berbuat aniaya sedikitpun pada hamba-Nya.

ADVERTISEMENT

Dari Anas bin Malik radhiallahu'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

يقولُ اللهُ تعالَى لأهونِ أهلِ النَّارِ عذابًا يومَ القيامةِ : لو أنَّ لك ما في الأرضِ من شيءٍ أكنتَ تفتدي به ؟ فيقولُ : نعم ، فيقولُ : أردتُ منك أهونَ من هذا ، وأنت في صلبِ آدمَ : ألَّا تُشرِكَ بي شيئًا ، فأبيتَ إلَّا أن تُشرِكَ بي

Artinya: "Dikatakan kepada seorang penduduk neraka yang paling ringan adzabnya di hari kiamat, 'Andai engkau memiliki semua yang ada di bumi apakah engkau akan menebus dengannya (agar keluar dari neraka)? Ia menjawab, 'Ya.' Maka Allah berfirman, 'Sungguh Aku menghendaki darimu yang lebih mudah dari hal itu, sejak engkau masih menjadi tulang sulbi Adam, yaitu engkau tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun, namun engkau enggan, dan engkau menyekutukanku" (HR Bukhari no. 6557, Muslim no. 2805).

Luas dan Kedalaman Neraka

Mengenai neraka, Rasulullah pernah mendeskripsikannya dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah.

كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ سَمِعَ وَجْبَةً فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَدْرُونَ مَا هَذَا قَالَ قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ هَذَا حَجَرٌ رُمِيَ بِهِ فِي النَّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفًا فَهُوَ يَهْوِي فِي النَّارِ الْآنَ حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا

Artinya: Dia berkata, "Kami pernah bersama Rasulullah, tiba-tiba kami mendengar sesuatu yang jatuh lalu beliau bersabda, "Tahukah kalian apakah itu?". Kami para sahabat menjawab, "Allah dan rasul-Nya yang lebih tahu."

Kemudian Rasulullah bersabda, "Ini adalah sebuah batu yang dilemparkan dari atas an-Naar sejak 70 tahun yang lalu dan sekarang batu itu baru sampai di dasarnya," (HR Muslim No. 2844)

Prof. Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar menjelaskan dalam bukunya Surga dan Neraka al-Qur'an dan as-Sunnah, bahwa neraka itu begitu lebar dan luas, dasarnya begitu dalam juga lebar.

Adapun jumlah mereka yang masuk neraka jumlahnya tak terhingga. Selain jumlahnya yang begitu banyak, masing-masing orang di antara mereka bertubuh sangat besar, sampai-sampai gigi gerahamnya saja sepadan dengan Gunung Uhud, jarak antara kedua pundaknya adalah sejauh perjalanan tiga hari.

Bersumber dari buku Jalan Takwa yang ditulis oleh Idrus Abidin, Lc., M.A., untuk mengenal gambaran betapa luasnya neraka, kita dapat membacanya pada riwayat dari Ibnu Mas'ud.

Dari Abdullah berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Pada hari kiamat nanti neraka Jahannam itu akan didatangkan dengan tujuh puluh ribu kendali, tiap-tiap kendali ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat."

Luas dan dalamnya neraka pun dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Qaf ayat 30. Allah SWT berfirman:

يَوْمَ نَقُوْلُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَـْٔتِ وَتَقُوْلُ هَلْ مِنْ مَّزِيْدٍ

Artinya: (Ingatlah) pada hari (ketika) Kami bertanya kepada (neraka) Jahanam, "Apakah kamu sudah penuh?" Ia menjawab, "Adakah tambahan lagi?"

Di ayat selanjutnya, dijelaskan bahwa surga hanya akan didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tidak jauh (dari mereka).

Neraka itu menyerupai penggilingan yang ke dalamnya jatuh jutaan ton biji, lantas ia menggiling semua biji tersebut tanpa lelah maupun jemu. Biji-biji itu pun akan habis, tetapi penggilingannya terus berputar menunggu tambahan (biji).

Dari Anas ra dari Nabi SAW, beliau bersabda:

"Para penghuni neraka terus dilemparkan ke dalam neraka jahannam dan ia terus berkata, masih adakah tambahan? Sampai Allah SWT Yang Maha Perkasa meletakkan telapak Kaki-Nya di dalam neraka jahannam, hingga sebagiannya terlipat (dan menyatu) dengan sebagian lainnya, dan ia pun berkata, cukup, cukup, demi Keagungan-Mu dan demi Kemuliaan-Mu." (Muttafaq alaih)

Bahan Bakar Neraka

Bahan bakar neraka adalah batu, para pendosa, dan orang kafir. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 24:

فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا وَلَنْ تَفْعَلُوْا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْ وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ

Artinya: Jika kamu tidak (mampu) membuat(-nya) dan (pasti) kamu tidak akan (mampu) membuat(-nya), takutlah pada api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.

Untuk memperingatkan hamba-nya, Allah SWT juga berfirman dalam surat At Tahrim ayat 6:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Berdasarkan penjelasan dari Al-Qur'an dan hadits, manusia dapat menyimpulkan betapa hebat kuasa Allah SWT. Sejatinya, hanya Allah lah yang benar-benar mengetahui berapa luas dan dalamnya neraka itu.

Yang dapat kita lakukan untuk mengimani luas dan dalamnya neraka adalah dengan selalu mematuhi perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan senantiasa beriman, bertakwa, juga berbuat baik dengan ikhlas di sepanjang sisa hidup kita.

Wallahu alam.




(dvs/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads