Saat Malaikat Penjaga Gunung Murka Lihat Rasulullah Dihina

Saat Malaikat Penjaga Gunung Murka Lihat Rasulullah Dihina

Kristina - detikHikmah
Jumat, 03 Mar 2023 06:02 WIB
Ilustrasi Gunung Tsur
Ilustrasi malaikat penjaga gunung yang marah melihat Rasulullah SAW dihina. Foto: Ilustrasi: Fuad Hasyim/detikcom
Jakarta -

Malaikat penjaga gunung pernah marah karena melihat kesedihan Rasulullah SAW setelah dakwah beliau mendapat penolakan. Ia sempat menawarkan untuk menimpakan dua gunung di Makkah dan Mina.

Hal itu diceritakan dalam Kitab 'Alam al-Mala'ikah al-Abrar & Alam al-Jinn wa asy-Syayathin karya Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar dan diterjemahkan oleh Kaserun AS Rahman dengan bersandar pada hadits yang termuat dalam Shahih Bukhari dan Muslim.

Dari Aisyah RA, ia bertanya kepada Nabi SAW, "Apakah engkau pernah mengalami hari yang lebih berat bagimu daripada Perang Uhud?"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW menjawab, "Aku telah mendapatkan banyak hal dari kaumku. Hal yang paling berat yang pernah kualami dari mereka adalah pada hari Aqabah (sebuah tempat di Mina). Hal itu ketika aku menawarkan dakwahku kepada Ibnu Abdi Yalail bin Kilal, tetapi ia tidak mau menerima apa yang aku kehendaki.

Aku pun berjalan dengan sangat sedih hingga baru tersadar ketika aku sudah berada di dekat Tsa'alib (sebuah tempat di dekat Makkah). Aku melihat ke atas, ternyata ada segumpal awan yang menaungiku.

ADVERTISEMENT

Aku memperhatikan dan ternyata di awan itu ada Malaikat Jibril yang memanggilku dan berkata, "Sesungguhnya, Allah telah mendengar ucapan kaummu terhadapmu dan bagaimana jawaban mereka terhadapmu. Allah telah mengutus malaikat penjaga gunung kepadamu agar engkau perintahkan apa yang engkau mau terhadap mereka."

Selanjutnya, malaikat penjaga gunung memanggilku dan mengucapkan salam kepadaku. Ia berkata, "Wahai Muhammad, itu terserah apa yang engkau kehendaki. Jika engkau menghendaki, akan aku timpakan Gunung Akhsyabain (dua gunung Makkah dan Mina)."

Nabi SAW menjawab, "Akan tetapi, aku berharap agar Allah menurunkan dari tulang sulbi mereka, orang yang mau menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya."

Imam an-Nawawi menjelaskan dalam Kitab Riyadhus Shalihin, tawaran malaikat penjaga gunung tersebut tidak diterima Rasulullah SAW. Bahkan, beliau mendoakan semoga di antara keturunan kaumnya itu ada yang menjadi orang mukmin dan muslim.

Dalam Kitab Syarah-nya, Imam an-Nawawi juga menjelaskan, Rasulullah SAW tidak pernah marah karena dirinya atau membalas penganiayaan yang mengenai tubuhnya. Sebaliknya, beliau selalu bersabar di jalan dakwah dan mencari ridha Allah SWT di balik peristiwa tersebut.




(kri/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads