Ibrahim AS, Nabi yang Memiliki Gelar Khalilullah

Ibrahim AS, Nabi yang Memiliki Gelar Khalilullah

Rahma Harbani - detikHikmah
Kamis, 02 Feb 2023 18:15 WIB
Nabi Ibrahim
Ilustrasi Nabi Ibrahim AS, nabi yang memilki gelar khalilullah. (Ilustrasi: Mindra Purnomo/detikcom)
Jakarta - Nabi yang memiliki gelar khalilullah adalah Nabi Ibrahim AS. Khalilullah tersebut mengandung makna sang kekasih Allah SWT seperti yang pernah disinggung dalam surah An Nisa ayat 125.

وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا

Artinya: Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.

Menurut Kitab Manaqib Al Anshar yang diterjemahkan oleh Muhammad Fuad Abdul Baqi dalam Al-Lu'lu' wal Marjan 3, Nabi Ibrahim AS disebut khalilullah karena loyalitasnya pada Allah SWT. Dengan julukan itu, Allah SWT menjadikan Nabi Ibrahim sebagai kekasih atau kesayangan-Nya yang semakna dengan Allah SWT menolong dan menjadikannya sebagai pemimpin nabi setelahnya.

Julukan yang disematkan pada Nabi Ibrahim ini lantas sempat dipertanyakan oleh para malaikat. Dalam salah satu riwayat, Malaikat Jibril bertanya pada Allah SWT alasan di balik pemberian gelar Khalilullah tersebut.

"Ya Allah, mengapa Engkau memberi gelar Khalilullah kepada Ibrahim, padahal ia sibuk dengan kekayaan dan keluarganya? Dengan demikian, bagaimana mungkin ia pantas menjadi Khalilullah?"

Allah SWT menjawab, "Jangan kalian menilai secara lahiriah, tapi lihatlah hati dan amal baktinya. Karena tiada di hatinya rasa cinta selain kepadaKu. Bila kalian ingin menguji, ujilah dia."

Hingga Malaikat Jibril kemudian turut menguji Nabi Ibrahim dan hasilnya terbukti bahwa kekayaan dan keluarganya tidak sedikit pun membuat Nabi Ibrahim lalai dalam mengabdi kepada Allah SWT.

Tidak hanya itu, menurut Kitab Nashoihul Ibad, salah satu alasan lain mengapa Nabi Ibrahim diberi gelar khalilullah karena sikapnya yang senantiasa mendahulukan perintah Allah SWT. Salah satunya, saat Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih anak yang sudah dinantinya bertahun-tahun.

Dalil Al-Qur'an yang menerangkan tentang hal ini adalah firman-Nya dalam surah As Saffat ayat 102,

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ ١٠٢

Artinya: "Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar

Meski atas izin Allah SWT, anaknya, Nabi Ismail AS, kemudian diselamatkan Allah SWT dan diganti dengan domba. Hal ini pula yang kemudian menjadi asal usul turunnya perintah berqurban.

Selain itu, dikisahkan saat Nabi Ibrahim mendapat perintah untuk khitan pertama kalinya, beliau langsung memotong kulupnya sendiri dengan kapak. Padahal, beliau diketahui memiliki pisau atau alat tajam lainnya.

Ternyata, Nabi Ibrahim berkata, ia segera mengambil benda apa pun di dekatnya kala perintah tersebut turun. Sebab, nabi yang memiliki gelar khalilullah ini khawatir masuk dalam golongan orang yang suka menunda perintah-Nya.




(rah/lus)

Hide Ads