Islam memiliki ajaran yang bersumber dari Al-Qur'an dan hadits. Selain itu, terdapat juga khabar yang masih berupa informasi keislaman pada masa Rasulullah SAW. Apa yang dimaksud khabar dan bagaimana contohnya?
Mengutip buku Al-Qur'an Hadis Madrasah Aliyah Kelas X oleh H Aminudin dan Harjan Syuhada, khabar menurut bahasa adalah warta atau berita yang disampaikan dari seseorang kepada orang lain. Sedangkan menurut istilah, khabar adalah segala bentuk berita, baik yang datang dari Rasulullah SAW, sahabat Rasulullah SAW maupun tabi'in.
Khabar ini mencakup hadits marfu', hadits mauquf, dan hadits maqtu. Oleh karena itu, ada juga yang menyebut bahwa khabar adalah segala bentuk berita yang diterima bukan dari Rasulullah SAW.
Khabar pun lebih umum dibandingkan dengan hadits. Khabar mencakup segala hal yang diriwayatkan, baik yang datang dari Rasulullah SAW maupun yang lain, sedangkan hadits khusus diriwayatkan berdasarkan ucapan dari Rasulullah SAW saja.
Jenis Khabar beserta Contohnya
1. Khabar yang Marfu'
Khabar disebut juga sebagai marfu' atas dasar bahwa beberapa kabar disampaikan dari seorang sahabat namun disandarkan kepada Rasulullah SAW. Contoh dari hadits marfu' adalah sebagai berikut:
An aibni umar radiyallahu anhuma qala: qala rasulullah sallallahu alaihi wa sallam buniyal islamu ala khamsin syahadati alla ilaha ilallah, wa anna muhammadar rasulillah wa iqamissalati, wa ita izzakati, wal hajji, wa saumi ramadana. (rawahul bukhari)
Artinya: Dari Ibnu Umar bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Islam dibangun di atas lima pondasi; bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad SAW adalah rasul-Nya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, melaksanakan haji, serta berpuasa (pada bulan Ramadhan)." (HR. Bukhari)
2. Khabar yang Mauquf
Khabar yang mauquf ini adalah berita yang disampaikan dari seorang sahabat dan ucapannya tidak disandarkan pada Rasulullah SAW. Contohnya adalah sebagai berikut:
An sahalibni sa'din qala: unzilat "kulu wasyrabu hatta yatabayyana lakumul khaitul abyadu minal khaitil aswadi" walam yanzil "minal-fajr" fakana rijalun iza aradus-sauma rabata ahaduhum fi rijlihil khaital abyadi wal-khaital aswadi wa lam yazal ya'kulu hatta yatabayyana lahu ru'yatuhuma fa'anzalallahu ba'da "minal-fajr" fa'alima annahu innama ya'nil-laila wan-nahar. (rawahul bukhari)
Artinya: "Dari Sahal Ibnu Sa'ad, beliau mengatakan, ketika ayat yang berbunyi "makan dan minumlah sampai jelas bagimu benang putih dari benang hitam" pertama kali turun dan ada sahabat yang mengikatkan benang putih dan hitam di kakinya sambil bersantap sahur. Ia terus makan hingga sudah tampak mana benang putih dan mana benang hitam. Maka Allah SWT kemudian menurunkan kelanjutan ayat tersebut dengan kata "dari fajar". Maka mereka pun tahu bahwa yang dimaksud adalah perbedaan malam dan siang." (HR. Bukhari)
3. Khabar yang Maqtu'
Khabar yang maqtu' adalah berita yang disampaikan oleh tabi'in namun ia tidak menyandarkan ucapannya kepada Rasulullah SAW. Contohnya adalah seperti di bawah ini:
'An sa'idibnil musayyab annahu kana yaqulu man salla bi'ardin falatin salla 'an yaminihi malak wa'an syimalihi malak fa iza azzana wa aqamas salata au a'aqama salla wara'ahu minal mala'ikati amsalal jibali. (rawahu malik)
Artinya: "Dari Sa'id ibnu Al Musayyab, beliau berkata, "Barang siapa sholat di tanah lapang (tanah kosong), ikut sholat bersamanya malaikat di sebelah kanan dan kirinya, jika ia azan dan iqamat sebelum sholat atau ia iqamat saja maka para malaikat akan sholat di belakangnya seperti gunung (banyaknya)." (HR. Malik)
Simak Video "Video: Pandangan Ahli Fiqih soal Hukum Menghitamkan Rambut "
(rah/lus)