Dalam salah satu ayat suci Al-Qur'an disebutkan terkait sedekah yang pahalanya berlipat hingga 700 kali. Sedekah sendiri dimaknai sebagai mengeluarkan harta dengan tulus dan ikhlas karena ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Menurut Buku Saku Terapi Bersedekah yang ditulis Manshur Abdul Hakim, sedekah menjadi bukti ketulusan dan lurusnya iman dalam hati muslim. Sedekah tak selalu berbentuk materi, melainkan juga senyum, menolong orang lain, dan mengucapkan kalimat baik.
Secara umum, hukum sedekah adalah sunnah. Dengan begitu, siapa saja yang mengerjakannya akan mendapat pahala dan yang meninggalkannya juga tidak berdosa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait anjuran sedekah disebutkan dalam hadits Nabi SAW. Dari Hudzaifah RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Setiap yang baik itu sedekah." (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Syaibah)
Lalu, sedekah apa yang diganjar pahala 700 kali lipat menurut Al-Qur'an?
Sedekah yang Diganjar Pahala 700 Kali Lipat
Dilansir dari buku Sedekah Bikin Kaya dan Berkah tulisan Ubaidurrahim El-Hamdy, sedekah yang diganjar 700 kali lipat pahala diterangkan dalam surah Al Baqarah ayat 261. Allah SWT berfirman,
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Satu butir benih menumbuhkan 7 bulir dan setiap bulirnya ada 100 biji. Artinya, sedekah yang ikhlas diganjar pahala 700 kali lipat oleh Allah SWT.
Diterangkan dalam Tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), perumpamaan keadaan yang sangat mengagumkan dari orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah dengan tulus untuk ketaatan dan kebaikan seperti keadaan seorang petani yang menabur benih. Sebutir biji yang ditanam di tanah subur menumbuhkan 7 tangkai dan setiap tangkainya ada 100 biji yang berarti jumlah keseluruhan menjadi 700.
Pelipatgandaan pahala hingga 700 kali ini diperuntukkan bagi siapa saja yang Sang Khalik kehendaki sesuai tingkat keimanan dan keikhlasan hati orang yang berinfak. Allah SWT bahkan mampu memberi lebih banyak dari itu.
"Dan jangan menduga Allah tidak mampu memberi sebanyak mungkin, sebab Allah Maha Luas karunia-Nya. Dan jangan menduga Dia tidak tahu siapa yang berinfak di jalan-Nya dengan tulus, sebab Dia Maha Mengetahui siapa yang berhak menerima karunia tersebut, dan Maha Mengetahui atas segala niat hamba-Nya," tulis Tafsir Kemenag RI pada surah Al Baqarah ayat 261.
Waktu Terbaik Bersedekah
Menurut buku 100 Kesalahan dalam Sedekah yang disusun Reza Pahlevi Dalimunthe, ada beberapa waktu terbaik untuk bersedekah yaitu:
1. Sedekah di Waktu Lapang dan Sempit
Meski seseorang dalam kondisi sempit, sedekah tetap dianjurkan. Ini tertuang dalam surah Ali 'Imran ayat 134,
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
2. Bersedekah dalam Kondisi Tertentu
Dikutip dari buku Fiqh Muamalat yang ditulis Prof. Dr. H. Abd. Rahman Ghazaly, M.A, ada hadits Rasulullah SAW menjelaskan bahwa ada kondisi-kondisi khusus yang membuat sedekah menjadi lebih utama, yaitu saat sehat, merasa kikir, takut miskin, dan berharap kaya.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah yang paling baik adalah ketika engkau bersedekah dalam keadaan sehat, sedang bakhil, sedang berharap kaya, dan sedang takut miskin. Janganlah engkau menunda sedekah hingga maut sampai di tenggorokan, lalu engkau berkata, 'Untuk si fulan sekian, untuk si fulan sekian,' padahal hartamu sudah menjadi milik ahli waris." (HR Ahmad)
3. Bersedekah pada Pagi Hari
Sayyid Sabiq dalam bukunya yang berjudul Fiqh As Sunnah terjemahan Khairul Amru Harahap dkk menjelaskan pagi hari adalah waktu istimewa untuk bersedekah. Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak ada satu hari pun ketika manusia memasuki pagi, kecuali ada dua malaikat turun. Salah satunya berkata: 'Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang berinfak.' Dan malaikat yang lain berkata: 'Ya Allah, timpakanlah kebinasaan kepada orang yang menahan hartanya'." (HR Muslim)
Wallahu a'lam.
(aeb/lus)












































Komentar Terbanyak
MUI: Nikah Siri Sah tapi Haram
Penjelasan Kemenag soal Penetapan Waktu Subuh di Indonesia
Daftar Besaran Biaya Haji Reguler 2026 Tiap Embarkasi Daerah